Bantu Tangani Gempa Cianjur, Unpad Kirim Relawan dan Buka Donasi – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran mengirimkan relawan mahasiswa untuk membantu proses evakuasi bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Relawan gabungan yang terdiri dari perwakilan sejumlah unit kegiatan mahasiswa dan fakultas tersebut telah berangkat menuju lokasi pada Senin (21/11/2022) malam.

Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Universitas Padjadjaran Dr. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam mengatakan, relawan gabungan yang berangkat saat ini akan bertugas melakukan asesmen mengenai kondisi pascagempa dengan Magnitudo 5,6 tersebut. Asesmen dilakukan untuk mengetahui program dan bantuan apa yang dibutuhkan untuk proses evakuasi di sana.

“Asesmen dilakukan untuk selanjutnya dilakukan koordinasi oleh Pusat Riset Kebencanaan Unpad,” kata Boy.

Asesmen yang dilakukan meliputi pemetaan lokasi, kebutuhan penyintas, kondisi penyintas, hingga kebutuhan lain apa yang belum terjangkau di lokasi.

Relawan gabungan tersebut terdiri dari 18 relawan mahasiswa dari Forum Komunikasi Padjadjaran Rescue serta enam tim medis dari Atlas Medical Pioneer (AMP) Fakultas Kedokteran Unpad yang langsung bertugas di RSUD Cianjur. Boy mengatakan, relawan akan rutin melaporkan kondisi di lapangan serta menghimpun jenis bantuan apa yang diperlukan oleh para penyintas.

Boy pun berpesan agar para relawan tetap memperhatikan kondisi kesehatan. “Jaga kondisi kesehatan, lalu terus update berita di lokasi,” kata Boy.

Buka Donasi

Selain mengirimkan relawan, Unpad juga membuka donasi untuk membantu penyintas bencana gempa Cianjur. Donasi bisa disampaikan melalui nomor rekening BNI 9881957133000018 atas nama Unpad Peduli Sesama.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Unpad Prof. Dr. Ida Nurlinda, M.H., mengatakan, donasi akan dibuka hingga Kamis (24/11/2022). Karena itu, Prof. Ida mengimbau kepada warga Unpad ikut menyumbangkan sebagian rezekinya untuk membantu penanganan korban gempa Cianjur.

“Unpad selalu berusaha untuk maslahat bagi sesama terutama bagi warga Jabar khususnya Cianjur yang tengah menghadapi musibah. Menjadi kewajiban untuk hadir membantu kesulitan warga tidak saja berupa donasi namun juga bantuan tenaga medis dan kesehatan lainnya yang dibutuhkan,” kata Prof. Ida.*

Siapkan Diri Jadi Penyiar Andal, Mahasiswa Unpad Ikuti Bimtek Radio Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Sebanyak 66 mahasiswa Universitas Padjadjaran mengikuti Bimbingan Teknis Radio Unpad 2022 di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (22/11/2022). Kegiatan ini digelar untuk memperkaya materi peserta mengenai dunia penyiaran.

Bimtek Radio tahun ini mengangkat tema “How to be a SLAY Announcer”. SLAY di sini merupakan singkatan dari Smart, Learn, Active, Yourself. Melalui konsep ini, peserta diharapkan dapat menjadi penyiar yang pintar, mau belajar, aktif, dan menjadi diri sendiri.

“Teman-teman harus bisa mandiri untuk bisa belajar sendiri tetapi juga dengan sangat pintar,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi, M.A. (SUT), PhD saat membuka acara.

Dandi berharap, dengan mengikuti kegiatan ini peserta bukan hanya tahu bagaimana menyampaikan informasi tetapi juga bijak dalam menyebarkan informasi.

Selain mahasiswa yang merupakan anggota Radio Unpad, kegiatan tersebut juga diikuti oleh sejumlah Pranata Humas dan staf KKP Unpad. Dikatakan Dandi, ilmu yang disampaikan pada Bimtek ini tidak terbatas untuk anggota Radio Unpad.

“Ilmu yang didapatkan ini bukan hanya dipakai di radio tetapi juga untuk kegiatan lain,” kata Dandi.

Acara tersebut menghadirkan tiga pembicara. Pembicara pertama adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad Adhi Prapaskah Hartadi, S.E., MBA, dengan materi “Digital Marketing”.

Selanjutnya, peserta mendapatkan materi “Basic Broadcasting and Announcing” dari Penyiar Mustang 88 FM Novila Indah Sakinah dan “Creative Content and Copywriting” dari Content Creator VINDES Fajar Andikasatria.

General Manager Radio Unpad 2022 Fauziah Adinda mengatakan, selain menambah informasi, diharapkan acara ini juga dapat menjadi wadah bagi peserta dalam memperluas relasi. Peserta pun dapat semakin termotivasi untuk produktif menghasilkan karya.

“Semoga ilmu-ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat untuk kita semua,” harap Fauziah. (arm)*

Benarkah Sesar Cimandiri Pemicu Gempa Cianjur? Ini Kata Ahli Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr. Ir. Ismawan, M.T., meragukan bahwa penyebab gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 di Cianjur, Senin (21/11/2022) dipicu pergerakan Sesar Cimandiri. Salah satu yang mendukung hipotesis tersebut adalah lokasi episenter gempa yang berada jauh dari bentangan Sesar Cimandiri.

“Yang jelas, saya yakin ini bukan bagian dari sesar Cimandiri, meskipun arahnya sama,” kata Ismawan saat dihubungi Kanal Media Unpad.

Ismawan mengatakan, kawasan Cugenang yang menjadi episenter gempa Cianjur berjarak sekira 10 kilometer di sebelah utara jalur patahan Cimandiri. Jalur sesar Cimandiri sendiri bermula dari Palabuhanratu lalu membentang ke arah timur dan berbelok ke utara di sekitar kawasan episenter gempa kemarin.

Dugaan ini juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa lebar dari sesar Cimandiri adalah berkisar 8 – 10 meter. Selain itu, kontur dari sesar Cimandiri memiliki kemiringan ke arah selatan, sehingga lokasi episenter gempa dengan kedalaman 10 kilometer dipastikan berada di luar jalur sesar tersebut.

Lebih lanjut Ismawan menganalisis, kemungkinan gempa ini diakibatkan oleh pergerakan sesar baru yang belum banyak diketahui orang. Dikatakan belum banyak diketahui orang karena bisa jadi jejak-jejak pelurusan sesar tersebut tertutupi oleh beberapa faktor.

Jika melihat lokasi episenter yang berada dekat dengan Gunung Gede, maka kemungkinan jejak-jejak sesar tersebut tertutupi oleh endapan gunung api. “Ini dimungkinkan karena kalau sesar lama biasanya ada jejak-jejak pelurusan yang menunjukkan bahwa di situ ada sesar. Di sana karena batuan vulkanik, jejak pelurusannya itu kelihatan tidak ada,” ujarnya.

Ismawan mengatakan, dilihat dari focal mechanism gempa Cianjur, ada dua kemungkinan jalur sesar yang belum teridentifikasi tersebut, yaitu: barat-timur atau utara-selatan. Namun, kemungkinan besar, jalur sesar tersebut mengarah barat-timur.

Ismawan pun menyanggah bahwa gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas gunung api. “Justru sebaliknya, dikhawatirkan aktivitas sesar tersebut apakah akan memicu aktivitas vulkanik atau tidak,” terangnya.

Berdampak Parah

Ismawan mengatakan, gempa Cianjur kemarin memiliki kekuatan yang cukup besar. Ini diperparah dengan lokasi episenter yang berada di daratan serta kedalaman gempa yang cukup dangkal, yaitu 10 kilometer. Hal ini menyebabkan banyak bangunan di atasnya menjadi rusak parah.

“Sesar-sesar yang di darat memang tidak akan menimbulkan tsunami, tetapi akibat primernya itu gedung-gedung banyak yang roboh. Kalau kedalamannya cukup dangkal, gempa kecil pun bisa merusak,” ujarnya.

Karena itu, peristiwa gempa Cianjur menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang hidup di kawasan patahan.Analisis mengenai gempa dipicu pergerakan sesar baru menandakan bahwa bisa jadi ada banyak sesar baru yang belum teridentifikasi dan dapat memicu gempa cukup serius.

“Kemarin kejadian satu daerah yang selama ini tidak disinggung ada patahan ternyata menghasilkan gempa bumi cukup besar. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran,” tutur Ismawan.

Selain itu, dampak peristiwa gempa bumi tidak hanya dilihat dari besaran magnitudonya, tetapi juga kedalamannya. Gempa dengan magnitudo tidak besar, tetapi dengan kedalaman yang dangkal tetap akan menimbulkan efek besar.

Ismawan juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengenai bahaya gempa tektonik. Edukasi dan sosialisasi mengenai kawasan sesar perlu diperkuat di masyarakat, terutama bagi masyarakat yang benar-benar tinggal di jalur patahan. Hal ini mendorong masyarakat makin sadar akan potensi sesar tersebut.

“Meskipun di daerah kita disebutkan jauh dari patahan, kita tidak tahu ternyata ada beberapa retakan yang mungkin kita belum tahu,” kata Ismawan.*

Lakukan Asesmen, Unpad Pastikan Bantuan Gempa Cianjur Sesuai Target – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran berkomitmen untuk membantu penanganan pascagempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Untuk tahap awal, Unpad dikoordinatori Unit SAR dan AMP FK telah mengirimkan bantuan relawan gabungan dan tim medis. Laporan dari tim awal di lapangan akan menjadi penentu upaya penanganan selanjutnya.

Ketua Pusat Riset Kebencanaan Unpad Dr.sc. Yoga Adriana Sendjaja, M.Sc., mengatakan, saat ini tim sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pimpinan fakultas dan perwakilan organisasi kemahasiswaan untuk memastikan penanganan apa yang tepat dilakukan untuk membantu penyintas gempa Cianjur saat ini.

“Kita koordinasi untuk memastikan bantuan apa yang prioritas dibutuhkan saat ini oleh para korban,” tutur Yoga.

Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad tersebut mengatakan, tim relawan gabungan yang sudah berada di sana bertugas melakukan asesmen untuk mengetahui kondisi pascagempa di Cianjur. Asesmen ini penting agar bantuan yang diberikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

“Kita melakukan asesmen karena kita tahu mereka perlu bantuan, tetapi jangan sampai bantuannya salah target. Bantuan apa yang paling prioritas kita utamakan,” ujarnya.

Dari berbagai asesmen yang dilakukan, wilayah terdampak gempa masih memerlukan tim medis, khususnya dokter spesialis bedah orthopaedi dan bedah umum. Kebutuhan tim medis non fisik juga diperlukan untuk menangani trauma penyintas.

Selain itu, sejumlah fasilitas kesehatan rusak berat, kebutuhan akses air bersih, hingga bantuan komunikasi untuk desa-desa yang terisolasi.

Dari hasil asesmen tersebut, lanjut Yoga, Unpad akan mengoordinasikan untuk penyediaan bantuan dan keberangkatan tim lanjutan. Para relawan akan rutin dilakukan penggantian untuk memastikan kondisi relawan benar-benar dalam keadaan sehat.

“Penggantian relawan bertahap ini juga membuat kita makin tahu apa yang sudah tidak dibutuhkan dan apa yang dibutuhkan di sana. Yang pasti, tim yang turun akan berbeda,” ujarnya.*

Unpad Jadi Perguruan Tinggi Pemohon Hak Cipta Terbanyak Ketiga di Indonesia – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran masuk ke dalam 10 besar perguruan tinggi dengan permohonan pencatatan ciptaan terbanyak di Indonesia tahun 2022 oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI.

Penghargaan diberikan langsung Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly kepada Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti di sela kegiatan “Roving Seminar Kekayaan Intelektual” yang diselenggarakan di Birawa Assembly Hall-Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (21/11/2022). Dalam acara tersebut, Rektor didampingi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Hendarmawan.

“Penghargaan ini membuat saya bangga karena terbukti sivitas akademika Unpad memiliki semangat tinggi dalam menghasilkan karya cipta,” tutur Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti.

Saat diwawancarai Kanal Media Unpad Prof. Hendarmawan mengatakan, Kemenkumham RI memberikan apresiasi kepada Unpad yang telah berperan aktif dalam memacu pertumbuhan kreativitas dan kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

“Unpad dikategorikan sebagai perguruan tinggi dengan jumlah pencatatan ciptaan Top 10 tertinggi di Indonesia tahun 2022,” kata Prof. Hendarmawan.

Pada penghargaan tersebut, Unpad menjadi perguruan tinggi ketiga terbanyak di Indonesia dengan jumlah permohonan pencatatanhak cipta terbanyak. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI, jumlah permohonan pencatatan hak cipta di Unpad dari Januari hingga November 2022 sebesar 1.518.

Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1497 pada 2021 dan 994 pada 2020. Peningkatan ini menjadikan Unpad sebagai perguruan tinggi yang konsisten menggugah kesadaran sivitas akademika untuk melakukan pencatatan hak cipta atas berbagai karya/inovasi yang dilakukan.  

Atas perolehan penghargaan ini, Prof. Hendarmawan bersama Direktorat Inovasi dan Korporasi terus menggelorakan warga Unpad untuk mendaftarkan hak cipta atas berbagai produk riset dan inovasi yang telah dihasilkan.

“Marilah kepada para dosen untuk mendaftarkan HKI untuk setiap produk riset,” pungkasnya.*

Riset Mahasiswa Unpad Jadi Referensi Kebijakan Pemprov Jabar di Bidang Geospasial – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Empat mahasiswa Program Studi Geofisika Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran diundang sebagai narasumber dalam acara Focus Group Discussion yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Selasa (15/11/2022) lalu.

Empat mahasiswa tersebut, Rania Alifa Desenaldo, Tubagus Nur Rahmat Putra, Catherine Andrea Lowis, dan Ahmad Wadi Muntashir diundang dalam diskusi bertema “In-Depth Karya Ilmiah bagi Perencanaan Pembangunan di Provinsi Jawa Barat” untuk mempresentasikan hasil penelitiannya sebagai pertimbangan untuk perumusan kebijakan di lingkungan Pemprov Jabar.

Kepala Bidang Statistika Diskominfo Jabar Idaningrum mengatakan, FGD ini merupakan tindak lanjut dari kompetisi karya ilmiah “Datathon Jabar Geostart” untuk mengeksplorasi permasalahan dan potensi di Jabar melalui pemanfaatan Portal Data Jawa Barat yang di-overlay dengan data penginderaan jauh.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad disebutkan, penelitian empat mahasiswa Geofisika Unpad yang berjudul “Pemodelan Algoritma Cellular Automata untuk memprediksi perubahan tata guna lahan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2025” dianggap relevan untuk referensi dalam pembuatan kebijakan Pemprov Jawa Barat.

“FGD ini bertujuan untuk melakukan pendalaman dan pembahasan penelitian-penelitian yang terpilih untuk dilakukan penyempurnaan dengan mempertemukan para peneliti dan para stakeholders yang merupakan perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jabar,” kata Ida.

Penelitian tersebut diharapkan menjadi bahan pengambilan kebijakan menuju pembangunan Jabar Juara. Beberapa dinas yang hadir dalam FGD tersebut, di antaranya Bappeda, BP2D, BPBD, DBMPR, DLH, DESDM, DSDA dan DTPHM Jawa Barat. Bertindak sebagai moderator dalam FGD ini adalah Dosen FPIK Unpad yang juga Ketua Masyarakat Penginderaan Jauh Komwil Jabar  Mochamad Candra Wirawan Arief, PhD.

Pada FGD tersebut, mahasiswa mempresentasikan tentang prediksi tutupan lahan yang terjadi di Jawa Barat pada 2025. Pendekatan yang dilakukan menggunakan data tata guna lahan yang diperoleh dari metode Penginderaan Jauh di Jawa Barat selama lima tahun ke belakang. Data ini digunakan untuk memprediksi data lima tahun ke depan. Algoritma yang digunakan adalah metode Cellular Automata. 

Selain itu, para mahasiswa juga menampilkan aplikasi penginderaan jauh yang dibuat khusus untuk Jawa Barat bernama “mataJabar”. Aplikasi mataJabar  dapat menampilkan data-data citra satelit beserta beberapa indeks yang sering digunakan. 

Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk monitoring lahan beserta data lingkungan di provinsi Jawa Barat. Aplikasi ini dibuat secara ramah pakai dan bersifat terbuka, aplikasi ini  dapat diakses melalui laman http://grid.unpad.ac.id/~matajabar. 

Para peserta FGD yang mayoritas adalah beberapa dinas yang berada di lingkungan Jawa Barat menanggapi secara positif terhadap aplikasi buatan mahasiswa Geofisika ini. Mereka berpendapat, aplikasi ini akan memudahkan mereka dalam proses monitoring dan prediksi data geospasial Jawa Barat. Secara khusus mereka menyampaikan agar data citra satelit yang disediakan oleh mataJabar beresolusi tinggi agar menambah akurasi dari data yang dihasilkan.

Ketua Program Studi Geofisika Unpad Dr. Irwan Ary Dharmawan yang sekaligus merupakan dosen pembimbing menguraikan bahwa penelitian ini merupakan implementasi kegiatan MBKM di Program Studi Geofisika. Ide tentang “mataJabar” ini murni ide dan gagasan dari para mahasiswa sendiri. “Saya selaku dosen pembimbing hanya mengarahkan ke hal-hal yang bersifat substantif,” tuturnya. (rilis)*

Sebanyak 41 Dosen Unpad Ikuti Pelatihan Pekerti – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Sebanyak 41 dosen Universitas Padjadjaran megikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) 2022 di Ruangan Oemi Abdurachman Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Jatinangor, Senin (21/11/2022) hingga Jumat (25/11/2022).

Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Prof. Dr. Ida Nurlinda, M.H. Dalam sambutannya, Prof. Ida mengatakan pelatihan ini penting diikuti bagi dosen Unpad. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadikan dosen Unpad sumber daya manusia yang lebih mumpuni.

“Ini suatu kewajiban yang harus kita ikuti bersama sebagai komitmen kita sebagai dosen di Universitas Padjadjaran,” kata Prof. Ida.

Lebih lanjut Prof. Ida mengatakan, seorang dosen setidaknya harus memiliki tiga kemampuan dasar, yaitu merancang proses pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya.

Dalam proses tersebut, dosen diharapkan dapat membawa pengaruh yang baik bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.

“Momen seperti ini menjadi hal yang sangat penting. Tidak semata terkait dengan proses pembelajaran itu sendiri tapi bagaimana dengan keilmuan yang kita punya bisa mendorong teman-teman mahasiswa menjadi anak muda yang pionir yang cukup baik,” kata Prof. Ida.

Selain itu, Prof. Ida juga berharap dosen Unpad dapat menjadi bagian dalam menjadikan Unpad bermanfaat dan mendunia. Acara dihadiri juga oleh Sekretaris Direktorat Sumber Daya Manusia Dewi Rostiawati, M.Ak, Ketua Panitia Pekerti Prof. Dr. Elin Herlia, serta tim pemateri Pekerti Unpad. (arm)*

Melalui Hibah Matching Fund, FEB Unpad Kembangkan Platform Digitalisasi UMKM – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Pusat Studi Manajemen dan Bisnis (LMFEB) FEB Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan PT Solusi Kerja Virtual melalui program Matching Fund Kedaireka mengembangkan platform untuk mendukung digitalisasi UMKM yaitu “Ruang 1010”.

Ketua LMFEB Unpad Yudi Ahmad Faisal, CIFP, mengatakan bahwa Ruang 1010 merupakan ruang kerja virtual untuk pelaku UMKM. Platform ini meliputi ruang profil, galeri produk, ruang meeting, sistem pengarsipan, dan sosial media yang dapat membantu pelaku usaha kecil dan menengah untuk bangkit pascapandemi Covid-19, serta dilengkapi dengan aplikasi laporan keuangan.

“Melalui administrasi keuangan yang mumpuni, diharapkan UMKM yang menggunakan platform ini dapat mengadministrasikan keuangannya lebih tertib dan kewajiban perpajakannya dengan lebih efektif dan efisien,” kata Yudi pada Pelatihan Digitalisasi UMKM Kedaireka se-Jawa Barat di Kota Bandung, Sabtu (19/11/2022), yang disampaikan dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Ke depan, platform akan ditambahkan fitur laporan pajak dan pengurusan sertifikasi untuk membantu UKM naik kelas.

Kegiatan penelitian dan pengembangan Ruang 1010 ini melibatkan 19 dosen, 45 mahasiswa dari berbagai prodi di lingkungan FEB Unpad, mitra industri, dan 50 peserta UMKM dari berbagai wilayah di Jawa Barat.

Implementasi model akan dikembangkan terhadap UMKM yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat melalui capacity building dalam bentuk pelatihan penggunaan platform digital dan learning experience atau pendampingan.

Dalam program tersebut, mahasiswa dilibatkan sebagai bentuk pengalaman praktis untuk mendalami kasus-kasus nyata yang dihadapi masyarakat, terutama UMKM. Para mahasiswa melakukan pendalaman isu praktis seputar pengelolaan keuangan dan digitalisasi UMKM selama beberapa pekan secara hybrid.

Setelah itu, mahasiswa dapat membantu proses transformasi digitalisasi keuangan UMKM melalui kegiatan migrasi transaksi UMKM ke dalam fitur laporan keuangan yang telah dikembangkan.

Direktur PT Solusi Kerja Virtual Sofwandi Noor mengatakan bahwa kolaborasi dengan Unpad merupakan bentuk simbiosis mutualisme. Keahlian akademisi Unpad dalam dalam pengembangan sistem keuangan dan manajemen UMKM dapat memperkaya fitur platform tersebut.

Noor menambahkan bahwa digitalisasi UMKM memerlukan kemampuan transformasi UMKM dalam memahami digital mindset sehingga kesadaran alamiah digitalisasi menjadi faktor akselerator proses tersebut.

Ketua tim peneliti Ruang 1010 Prof. Dian Masyita mejelaskan bahwa kolaborasi dunia kampus dengan dunia industri ini diiharapkan akan membantu beberapa indikator pencapaian kinerja perguruan tinggi, yaitu: (i) Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus; (ii) Dosen berkegiatan di luar kampus; (iii) Praktisi mengajar di dalam kampus; (iv) Hasil kerja dosen berguna bagi masyarakat dan diakui internasional; (v) Program studi kampus bekerja sama dengan mitra kelas dunia; serta (vi) Kelas bersifat kolaboratif dan partisipatif. (rilis)*

FEB Unpad Hadirkan Sejumlah Pakar Bahas Solusi Pemulihan Sektor Bisnis dan Industri Global – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan “ASEAN Faculty Collaborative Working Group” dan konferensi internasional “The Global Advance Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2022” di Hotel Savoy Homann, Bandung, Kamis (17/11/2022) hingga Sabtu (19/11/2022).

Dekan FEB Unpad Prof. Dr. Nunuy Nur Afiah, S.E., M.Si., CA., mengatakan, kegiatan ini menjadi ajang untuk memperkuat kolaborasi dengan para mitra internasional di FEB. Melalui kegiatan ini, FEB menghadirkan sejumlah pakar dari negara ASEAN dan Eropa.

“Kita ingin berkolaborasi bagaimana Indonesia, ASEAN, dan negara Eropa untuk bersama meningkatkan kualitas dari tiga pilar di FEB, yaitu pengajaran, riset, dan jejaring komunitas,” ujar Prof. Nunuy saat membuka kegiatan, Jumat (18/11/2022).

Kolaborasi tersebut, kata Prof. Nunuy, diimplementasikan dalam dua kegiatan, yaitu ASEAN Faculty Collaborative Working Group serta Garcombs 2022. Harapannya, dua kegiatan ini menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas FEB Unpad di tingkat internasional.

Senada dengan Prof. Nunuy, Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM)  Unpad yang menjadi pelaksana Garcombs 2022 Prof. Yudi Azis, M.T., PhD, mengatakan, tema utama dari kegiatan Garcombs tahun ini adalah “Rethinking and Creating Resilience to Enhance Industry and Business Sustainability”.

Tema ini disesuaikan dengan kondisi global saat ini, baik saat ini dan prediksi di masa depan. Prof. Yudi mengatakan, situasi global yang tidak pasti, baik di sektor ekonomi, geopolitik, hingga sosial, sangat berdampak pada keberlanjutan di sektor bisnis dan industri.

“Harapan kita jelas, banyak hal di masa depan yang akan memerlukan berbagai riset yang bisa menjadi solusi, memulihkan, dan meminimalkan berbagai risiko,” kata Prof. Yudi.

Kegiatan Garcombs tahun ini, terkumpul 112 makalah dari 300 penulis yang akan dipresentasikan pada sesi paralel hingga Sabtu (19/11/2022). Sesi paralel tersebut mendiskusikan berbagai tema terkait bagaimana membangunan ketahanan di sektor manajemen bisnis.

“Partisipan datang dari banyak negara, seperti Malaysia, Maroko, Kamboja, Ghana, RRC, Mongolia, Vietnam, Filipina, dan banyak negara lainnya,” kata Prof. Yudi.

Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan para pembicara yang merupakan pakar dari beberapa negara yang akan membahas mengenai kondisi sektor bisnis dan industri saat ini, tantangan ke depan, hingga bagaimana solusi pemulihan yang bisa dilakukan

Garcombs 2022 menghadirkan tiga pembicara kunci, yaitu Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dia Ediana Rae, serta Profesor Osnabruck University of Applied Sciences, Jerman, Prof. Dr. Peter Mayer.*

Sepuluh Mahasiswa Unpad Peroleh Pengalaman Riset di Jepang – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Sepuluh mahasiswa Universitas Padjadjaran berkesempatan melakukan penelitian di The Physical and Chemical Research Institute (RIKEN), Jepang, pada 16 Oktober hingga 5 November 2022 lalu.

Sepuluh mahasiswa yang berasal dari program Sarjana hingga Pascasarjana tersebut merupakan penerima beasiswa pertukaran “Sakura Science Exchange Program 2022”. Selama 21 hari, peserta melakukan penelitian dengan didampingi tiga dosen dari Departemen Fisika Fakultas MIPA Unpad, yaitu: Prof. Risdiana, M.Eng, Lusi Safriani, Ph.D, dan Dr. Togar Saragi.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad, “Sakura Science Exchange Program” merupakan kegiatan yang diselenggarakan Japan Science and Technology Agency (JST) dengan tujuan untuk memperkenalkan dan menawarkan pengalaman yang berkaitan dengan sains dan teknologi serta budaya Jepang kepada talenta muda dari berbagai negara.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kerjasama industri-akademik-pemerintah antar negara yang mengikuti program ini dengan pihak Jepang.

Ada tiga jenis kegiatan dalam program ini. Kegiatan Course A bertajuk “Science and Technology Experience Course” yang digelar selama tujuh hari, Course B “Collaborative Research Activities Course” yang digelar selama 21 hari, dan Course C “Science and Technology Training Course” selama 10 hari. Mahasiswa Unpad sendiri terpilih mengikuti program di Course B.

“Program Course B yang diikuti oleh mahasiswa Unpad merupakan program terpanjang yang ditawarkan dengan tingkat pesaingan yang sangat tinggi untuk mendapatkan grant-nya. Yang bertindak sebagai host pada kegiatan ini adalah Dr. Isao Watanabe dari RIKEN,” tutur Prof. Risdiana.

Kegiatan dibuka dengan tur singkat di kampus RIKEN dan pengenalan laboratorium yang ada di Meson Science Laboratory. Selanjutnya, mahasiswa dikenalkan dengan pengelola dan alat-alat pengukuran yang terdapat di laboratorium tersebut, serta pemberian tutorial penggunaan alat-alat pengukuran seperti XRD (X-Ray Diffraction) dan Squid (Superconducting Quantum Interference Device).

Mahasiswa juga berkesempatan melakukan proses preparasi dan pengukuran sampel menggunakan XRD dan Squid. Aktivitas ini dilakukan untuk mengukur sampel yang sudah disiapkan peserta.

Selain pengukuran menggunakan dua alat tersebut, seluruh peserta juga dikenalkan alat pengukuran di laboratorium lain, seperti ESR (Electron Spin Resonance) dan NMR (Nuclear Magnetic Resonance).

Beberapa mahasiswa diperkenankan melakukan pengukuran langsung dan merasakan pengalaman mengoperasikan aneka alat pengukuran berteknologi tinggi yang tidak dapat ditemukan di Indonesia.

Mahasiswa juga berkesempatan mengunjungi dan merasakan atmosfer kampus dan laboratorium yang ada di Sophia University di Jepang. Laboratorium yang dikunjungi adalah lab yang dipimpin Prof. Tadashi Adachi. Di sana, mahasiswa bersama Prof. Risdiana melakukan diskusi mengenai penelitian kolaborasi bersama Prof. Adachi.

Tidak hanya di Sophia University, peserta diberi kesempatan mengunjungi Radioactive Isotope Beam Factory (RIBF) RIKEN, dan museum sains Miraikan.  Di akhir pekan, mahasiswa berkesempatan mengunjungi beberapa pusat budaya di sekitar Tokyo.

Sepuluh mahasiswa tersebut, yaitu: Diba Grace Auliya (Doktor Bioteknologi), Rosaldi Pratama (Fast Track Magister Fisika – Doktor Kimia), Rahma Sundaya Effendi (Magister Fisika), Muhammad Fadhil Falhan (Magister Fisika), Nabillah Fa’diyyah Zahra (Fast Track Sarjana – Magister Fisika), Muhammad Naufal Farras (Sarjana Fisika), Muhammad Naufal Ardian (Sarjana Fisika), Nayla Quinta Djamal (Sarjana Fisika), Gabriella Karin Nugroho Kwando (Sarjana Fisika), dan Kanaya Nuraulia Maurizka (Sarjana Fisika). (rilis)*