Dosen Perikanan PSDKU Unpad Lakukan Pemetaan Limbah Pengolahan Perikanan di Pangandaran – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Tim dosen Program Studi Perikanan PSDKU Universitas Padjadjaran di Pangandaran melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berupa pemetaan potensi limbah yang dihasilkan pengolah hasil perikanan di empat kecamatan di Kabupaten Pangandaran.

Penelitian yang dilakukan tim dosen Perikanan PSDKU Unpad tersebut didasarkan atas tingginya potensi perikanan dan kelautan di Pangandaran. Sebagai sentra penghasil produk perikanan, kegiatan pengolahan hasil perikanan tersebat di setiap kecamatan di Pangandaran. Produk utama yang dihasilkan di antaranya ikan asin, abon ikan, bakso ikan, olahan rumput laut yang dikelola skala rumah tangga maupun skala besar.

Di balik tingginya potensi pengolahan ikan tersebut, ada hal yang masih menjadi permasalahan dalam keberlanjutan industri pengolahan hasil perikanan di Pangandaran adalah penanganan dan pemanfaatan limbah yang tergolong masih tinggi.

Untuk itu, tim dosen Perikanan PSDKU Unpad yang diketuai Aulia Andhikawati, M.Si., melakukan pemetaan potensi limbah yang dihasilkan pengolah hasil perikanan di Kecamatan Pangandaran, Cijulang, Parigi, dan Cimerak.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad, penelitian dilakukan untuk memetakan berapa banyak produksi limbah perikanan yang dihaslkan setiap bulannya beserta jenisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi limbah perikanan tertinggi berada di Kecamatan Pangandaran, yaitu mencapai lebih dari 30 kilogram per bulan dengan jenis limbah yang paling banyak ditemukan adalah jeroan ikan.

Umumnya limbah jenis ini dihasilkan dari kegiatan pengolahan ikan asin yang menjamur di sekitar Pangandaran.

Kegiatan yang disosialisasikan di Aula Kecamatan Pangandaran, Jumat (18/11/2022) ini mengundang Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan di sekitar Pangandaran, perwakilan ibu-ibu PKK, serta perwakilan perangkat kecamatan dan desa.

Kegiatan dilakukan dengan pemaparan materi mengenai sumber dan potensi limbah perikanan yang disampaikan Aulia Andhikawati dan materi pengolahan limbah hasil perikanan yang disampaikan Rusky Intan Pratama, M.Si.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan peta secara simbolis kepada perwakilan setiap kecamatan yang dibarengi dengan pemaparan mengenai Inisasi Gerakan Pangandaran Bebas Limbah (Waste Free Pangandaran Initiative/WFPi) yang diberikan Rega Permana, M.Si.

Melalui gerakan WFPi, ke depan, tim dosen Perikanan PSDKU Unpad bersama mahasiswa akan membentuk peta jalan (roadmap) penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang fokus dalam menyelesaikan masalah limbah perikanan di Pangandaran.

Penelitian pemetaan potensi limbah ini merupakan awal dari rangkaian rencana strategis yang akan dilakukan selama beberapa tahun ke depan untuk membangun bank data yang akurat dan dapat diandalkan. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi perikanan dan kelautan Pangandaran. (rilis)*

Peserta Dosen Magang Rasakan Kesan Positif Selama di Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Sebanyak 22 peserta Dosen Magang Kemendikbudristek RI tahun 2022 telah selesai menjalani program di Universitas Padjadjaran. Ada banyak kesan positif yang dirasakan peserta selama empat bulan menjalani program magang.

“Banyak kesan yang kami dapatkan semenjak mengikuti program MDPT di hybrid university ini,” kata Ketua MDPT Unpad 202 Halim Usman, SE., M.Si dari Universitas Muhammadiyah Palopo dalam Penutupan Program Magang Dosen ke Perguruan Tinggi 2022 di Unpad, di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu (30/11/2022).

Lebih lanjut Usman mengatakan, kesan positif tersebut mulai dari menyadarkan peserta akan pentingnya mencintai profesi seorang dosen, serta memberi pengetahuan mengenai pentingnya kinerja seorang dosen, mulai dari pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, hingga kolaboasi yang baik antar sumber daya untuk mencapai visi universitas.

“Ditambah lagi semua pihak Universitas Padjadjaran yang terlibat dalam program ini tentu tampak sangat berusaha untuk semaksimal mungkin memberikan pelayanan dan kenyamann kepada kami,” ujar Usman.

Usman mengungkapkan, secara garis besar ada lima materi yang diberikan dalam program ini terkait manajemen pengelolaan perguruan tinggi, pendidikan pengajaran yang berorientasi pada Merdeka Belajar, penyusunan proposal dan pengelolaan penelitian, penyusunan propsan dan pengelolaan pengabdian pada masyarakat, dan pengembangan kerja sama antar lembaga.

“Tentunya dari kelima materi yang kami dapatkan ini telah banyak output yang kami dapatkan,” ungkap Usman.

Selain memberikan kesan positif, Usman juga memberikan sejumlah saran untuk perbaikan ke depannya, seperti diperlukannya peningkatan pengelolaan manajemen program.

“Semoga apa yang kita kerjakan tentu bermanfaat untuk semua pihak, bermanfaat untuk negara kita tercinta Indonesia sebagaimana moto kami semua di peserta MDPT Unpad tahun 2022 ini, ‘bakti anak negeri untuk ibu pertiwi’,” harap Usman.

Penutupan program MDPT di Unpad secara resmi dilakukan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Prof. Dr. Ida Nurlinda, M.H.

Prof. Ida mengatakan bahwa program MDPT merupakan kesemapatan untuk saling berbagi. Ada banyak hal yang diperoleh peserta dan Unpad.

“Mudah-mudahan apa yang kita sharing-kan selama ini bisa bermanfaat baik bagi bapak Ibu di universitas masing-masing nanti maupun bagi kami di Unpad untuk lebih baik lagi dalam penyelenggaraan dosen magang,” ujar Prof. Ida.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Sumber Daya Manusia Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., Ph.D mengatakan bahwa tahun ini Unpad menerima 22 peserta magang dosen yang berasal dari 14 perguruan tinggi dari Aceh hingga Merauke.

“Dua puluh dua orang ini mengikuti proses dalam dua tahap. Tahap pertama melalui daring selama dua bulan, yaitu Agustus-September, dan selanjutnya  di Oktober sampai November secara tatap muka atau offline di Unpad,” ungkap Aulia.

Aulia mengatakan, sebagai penyelenggara, Unpad mengoptimalkan pelayanan, mulai dari penjemputan semua peserta di bandara, hingga memberikan pengetahuan dan keterampilan. Diharapkan, peserta dapat selalu ingat Unpad meski program ini sudah berakhir.

Lebih lanjut Aulia mengatakan bahwa ia dan tm telah melakukan monitor indeks layanan kepuasan, seperti  dari segi materi, sarana prasarana, fasilitasi, dan kualitas materi yang disampaikan.

“Alhamdulillah mayoritas itu sangat memuaskan,” ungkap Aulia. (arm)*

Pusdi CSR Unpad Lakukan Kajian Kerentanan Sosial PTSL-PM di Kabupaten Bandung dan Garut – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Tim peneliti Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Padjadjaran mempresentasikan hasil penelitian sementara “Kajian Kerentanan Sosial (KKS) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi Masyarakat (PTSL-PM) Program Percepatan Reforma Agraria Provinsi Jawa Barat”.

Penelitian yang dilakukan atas kerja sama Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jabar, World Bank, dengan Unpad ini dipresentasikan di Ruang Rapat Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (21/11/2022) lalu.

Ketua Pusdi CSR Unpad Dr. Santoso Tri Raharjo, M.Si., mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memantau perkembangan dan saling memberikan masukan dari hasil penelitian sementara yang dilakukan tim Unpad. Selama dua minggu, tim telah melaksanakan “living in” di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, dan Desa Sindangsari, Kecamatan Paseh.

Pada kegiatan presentasi tersebut, juga dilakukan diskusi kelompok terpumpun dengan menggunakan pendekatan SOAR (strength, opportunities, aspirations, results) untuk menggali informasi dari para pemangku kepentingan. Pendekatan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pemangku kepentingan tersebut.

Kegiatan ini dihadiri Pimpinan Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung, pimpinan Bidang Survei dan Pemetaan BPN Kanwil Jabar, perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung, Camat Kecamatan Pameungpeuk dan Camat Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung, perangkat Desa Bojongkunci Kecamatan Pameungpeuk dan Desa Sindangsari serta perwakilan dari Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Dewan Pengurus Cabang Kabupaten Bandung.

Kegiatan serupa juga dilakukan di Kabupaten Garut. Setelah melaksanakan “Living in” di Desa Banjarwangi Kecamatan Banjarwangi dan Desa Karangwangi Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut selama kurang lebih dua minggu, tim Pusdi CSR Unpad mempresentasikan hasil penelitian sementara dan FGD di Ruang Rapat Wakil Bupati Kabupaten Garut (24/11/2022).

Kegiatan di Garut dihadiri pimpinan Kantor Pertanahan Kabupaten Garut, perwakilan Bidang Survei dan Pemetaan BPN Kanwil Jabar, perangkat Desa Banjarwangi Kecamatan Banjarwangi dan Desa Karangwangi, perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Garut, serta perwakilan Apdesi Cabang Garut.

Santoso mengatakan, kegiatan ini menghasilkan banyak masukan praktis dari seluruh peserta. “Masukan ini akan digunakan untuk menyempurnakan hasil penelitian dan memformulasikan Rencana Aksi untuk strategi Reforma Agraria melalui program PTSL PM ke depan,” pungkasnya. (rilis)*

Tiga Mahasiswa Wakili Unpad di Ajang Kampus Merdeka Fair 2022 – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Tiga mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Penggerak dan Ambasador MBKM terpilih mewakili Universitas Padjadjaran untuk mengikuti kegiatan Kampus Merdeka Fair di Universitas Pendidikan Ganesha, Buleleng, Bali, Rabu (16/11/2022).

Tiga mahasiswa tersebut, yaitu Alizha Rochana Putri (FK), Shabira Marsya Supriatami (FISIP), dan Alvira Nuril Alisa (FIB) berkesempatan mengetahui lebih dekat mengenai program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) melalui kegiatan tersebut.

“MP-MBKM Unpad selaku perwakilan dari Unpad, bertugas untuk menggali sekaligus mengenalkan lebih dalam informasi tentang Kampus Merdeka sebagai bekal untuk membantu meningkatkan kepesertaan Unpad dalam Kampus Merdeka pada angkatan selanjutnya.,” tutur Alizha dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Lebih lanjut Alizha menjelaskan, Kampus Merdeka Fair terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Pertama, sharing session yang di dalamnya terdapat rangkaian implementasi Kampus Merdeka Mandiri perguruan tinggi tuan rumah, PTN, dan PTS; sharing sessuin bersama Kepala Program Rumpun Karier (MSIB, WMK, PM) dan Rumpun Mobilitas (IISMA, IISMA Vokasi, PMM, dan KM).

Kegiatan selanjutnya adalah Collaborative Insight, berupa penguatan kolaborasi antar perwakilan perguruan tinggi peserta kegiatan. Kegiatan ketiga adalah Pelatihan Mahasiswa Alumni untuk Mahasiswa berupa pengenalan dan berbagai pengalaman dari alumni program MBKM untuk mahasiswa.

Shabira mengatakan, Kampus Merdeka Fair membantu mereka sebagai mahasiswa penggerak dan duta MBKM untuk menyosialisasikan sekaligus menggiatkan berbagai pembaruan untuk program MBKM di Unpad.

Tiga mahasiswa tersebut sepakat bahwa keikutsertaannya dalam kegiatan ini menjadi batu loncatan untuk program MBKM di Unpad.

“Program MBKM yang begitu inovatif dan kreatif dapat membuat pedoman bagi MBKM Unpad untuk meningkatkan kualitas setiap program kerjanya. Seluruh program MBKM memiliki manfaat sekaligus dampak positif dalam pengembangan diri untuk masa depan yang lebih baik,” papar Alizha.

Selain itu, Alvira juga mengatakan bahwa program MBKM sangat menarik diikuti. Program ini memberi kesempatan mahasiswa yang ingin mengasah kemampuan, baik keterampilan teknis maupun nonteknis.

“MBKM juga memberikan persiapan karier untuk di dunia kerja nanti. Jadi, menurut saya, tidak perlu ragu lagi apabila ingin mengikuti program MBKM. Akan tetapi, perlu diperhatikan program apa yang ingin diikuti, dan sesuaikan dengan keinginan dan skill yang dimiliki,” ujarnya. (rilis)*

Dosen Unpad Harus Punya Kebajikan Intelektual – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti mendorong dosen untuk melakukan aktivitas yang lebih inovatif. Dosen diharapkan tidak mengerjakan sesuatu yang sudah dilakukan di masa lalu, tetapi harus berpikir mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri, institusi, dan bangsa.

“Jadi harus strategis, apa yang dikerjakan bermanfaat bagi diri sendiri itu harus bermanfaat bagi institusi dan bangsa,” kata Rektor saat menyampaikan materi pada acara penutupan Prajabatan Dosen High Quality Talent (HQT) Unpad yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (28/11/2022) lalu.

Penerapan konsep tersebut akan mendorong apakah aktivitas yang dilakukan dosen Unpad sudah optimal atau belum. Jika konsep ini dilaksanakan, ini menjadi indikator keberhasilan perguruan tinggi dalam memberikan manfaat bagi masyarakat.

Rektor menjabarkan, seorang dosen berperan dalam mencetak lulusan perguruan tinggi yang bertalenta. Lulusan tersebut kemudian berkontribusi menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat, ini akan membantu mewujudkan kesejahteraan di masyarakat.

Karena itu, Rektor mengingatkan bahwa dosen tidak sekadar meluluskan mahasiswa. Akan tetapi, lulusan yang dihasilkan harus memiliki manfaat bagi masyarakat.

Dalam mewujudkannya, dosen didorong membuat gagasan dan karya intelektual yang bisa dipublikasikan. Publikasi tersebut kemudian menjadi referensi dalam menciptakan produk kebaruan, direkognisi, dan bisa  dimanfaatkan dengan baik.

Selain itu, dosen pun didorong menjadi seorang pribadi yang berintelektual. Rektor mengatakan, intelektual berarti seseorang yang ucapan dan tindakannya mengedepankan rasional daripada emosional. Segala yang disampaikan harus berdasarkan analisis akal, pikiran, dan pengetahuan.

“Tetapi, kita tidak hanya bertindak dan berucap secara intelektual, kita harus memiliki keterampilan intelektual yang bisa melakukan olah pikir dan solusi masalah. Dosen yang baik akan mampu menghasilkan solusi dari masalah,” ungkapnya.

Jika dosen sudah memiliki kemampuan olah pikir baik yang didukung dengan keterampilan intelektual akan menjelma menjadi kebajikan intelektual. “Kebajikan intelektual akan memunculkan kualitas pribadi yang unggul dilengkapi kekuatan karakter yang baik. Kita mendorong para dosen untuk punya kebajikan intelektual,” kata Rektor.*

Delegasi Unpad Raih Sejumlah Medali di Ajang Pomnas XVII – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Delegasi mahasiswa Universitas Padjadjaran berhasil meraih sejumlah medali pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XVII di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, 17 – 26 November 2022.

Pada ajang tersebut, Unpad mengirimkan 45 atlet mahasiswa mewakili Jawa Barat. Para atlet berlaga di delapan cabang olahraga, yaitu: renang, bola basket, futsal, karate, taekwondo, pencak silat, tarung derajat, dan panjat tebing. Para atlet setengahnya merupakan mahasiswa angkatan 2022 yang berasal dari seleksi Jalur Prestasi.

Setelah melakukan berbagai pertandingan, delegasi Unpad berhasil meraih medali pada cabang olahraga taekwondo, karate, tarung derajat, dan renang.

Pada cabang olahraga taekwondo, mahasiswa Unpad berhasil meraih satu emas, dua perak, dan satu perunggu. Medali emas diraih Arya Mahesa (Manajemen Komunikasi) pada kelas O-87 kg putra. Medali perak diraih Izzwah Nauroh (Teknologi Industri Pertanian) pada kelas U-53 kg putri dan Muhammad Thorieq Aliansyah (Ilmu Sejarah) pada kelas U-58 kg putra. Medali perunggu diraih Muhammad Arfan Baihaqi (Sastra Jepang) pada kelas U-63 kg putra.

Pada cabang karate, mahasiswa Unpad berhasil meraih satu perak yang diraih Fadila Rahmi (Peternakan) pada kelas O-68 kg putri, serta satu perunggu yang diraih Alfianu Adhi Riztiawan (Ilmu Kelautan) pada kelas Kumite U-67 kg putra.

Pada cabang tarung derajat berhasil menorehkan satu emas dan satu perunggu yang diraih Dhika Firly Illahi (Bisnis Internasional) pada kelas Seni Gerak Tarung (Getar Berpasangan) dua putra dua putri, serta kelas Seni Getar Putra Berpasangan.

Sementara pada cabang renang, medali perak berhasil diraih Lanang Garudana Putra Farlen Meganusantara (Kedokteran) pada kelas 100 meter gaya punggung.

Perolehan medali ini berhasil membawa Jawa Barat meraih posisi keempat dengan perolehan medali terbanyak pada Pomnas XVII 2022. Total medali yang diraih Jabar adalah 14 emas, 21 perak, dan 26 perunggu.

Manajer kontingen Pomnas Unpad Inu Isnaeni Sidiq, M.A., PhD, mengatakan, capaian pada Pomnas tahun ini sesuai target yang ditetapkan, meskipun perolehan medali emas menurun dibandingkan dengan Pomnas 2019. Hal ini salah satunya disebabkan tidak dipertandingkannya beberapa kelas dan cabang olah raga yang selama ini menjadi unggulan Unpad, seperti kelas poomsae pada cabang taekwondo, cabang olahraga kempo, dan catur.

“Terlebih lagi beberapa atlet pada cabang olah raga seperti Taekwondo, Karate, pencak silat, dan bola basket juga seminggu sebelum keberangkatan baru saja selesai bertanding di Pekan Olahraga Provinsi sehingga masih ada sisa sedikit kelelahan saat bertanding di Pomnas kali ini,” kata Inu.

Kendati demikian, Inu mengapresiasi bahwa peraih medali Pomnas sebagian besar merupakan mahasiswa dari Jalur Prestasi angkatan 2020, 2021, serta 2022, serta dari jalur SNMPTN. Ke depan, penjaringan atlet potensial melalui Jalur Prestasi akan terus dilakukan Unpad.

“Tahun 2023 Pomnas akan kembali digelar di Kalimantan Selatan. Unpad perlu menjaring atlet potensial terutama pada cabor yang selalu dipertandingkan pada gelaran Pomnas,” kata Inu.*

Mahasiswa Unpad Kembangkan Platform Penjualan Produk Anyaman Rajapolah – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran mengembangkan platform lokapasar (marketplace) yang khusus menjual beragam produk kerajinan anyaman khas Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Berbagai produk anyaman khas, seperti tempat tisu, sandal, kipas tangan, hingga souvenir yang mengedepankan ramah lingkungan dijual melalui platform tersebut.

Platform bertajuk “Sinyapolah” dikembangkan tiga mahasiswa FMIPA, yaitu Rifky Adhia Pratama (Kimia), Syakira Rahma (Teknik Informatika), dan Anang Muhajirin (Matematika) dengan bimbingan dosen Dr. Intan Nurma Yulita, M.T. Proyek ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Telkom Indonesia dalam ajang “Innovilage 2022.

Rifky mengatakan, platform marketplace ini dikembangkan untuk menjawab permasalahan yang kerap dialami pengrajin anyaman di Rajapolah, yaitu sepi orderan dan harga jual yang jatuh akibat pandemi. Selain itu, tim juga menemukan kondisi di salah satu industri rumahan anyaman di Kampung Kreatif Sukaruas, Rajapolah, yang pernah mengalami penipuan saat transaksi secara manual.

Untuk itu, tiga mahasiswa tersebut mencoba mengembangkan platform yang memungkinkan pengrajin menjual produknya dengan aman dan tidak khawatir sepi pembeli. Ini dimungkinkan karena platform penjualan secara daring dapat menjangkau pasar dengan lebih luas.

Proyek ini dilaksanakan di Kampung Kreatif Sukaruas, Desa Sukaraja, Rajapolah. Tidak hanya berfokus pada penjualan, Sinyapolah juga membantu promosi wisata edukasi Kampung Kreatif Sukaruas kepada akademisi maupun masyarakat yang ingin mengetahui cara mengolah daun pandan, eceng gondok, dan bahan lainnya menjadi produk bernilai jual tinggi.

Tampilan marketplace Sinyapolah.*

Lebih lanjut Rifky menjelaskan, platform ini memiliki tiga fitur utama. Pertama, Aosan yang berisi bacaan dan referensi produk unik yang bisa dibuat dari bahan anyaman dengan tujuan meningkatkan diversifikasi produk untuk kalangan pengrajin di Desa Sukaraja.

Fitur kedua adalah Babaturan, fitur yang menawarkan produk pengrajin kepada pengguna dari kalangan masyarakat umum dan mitra yang terdiri dari wedding organizer, perhotelan, dan akademisi. Sementara fitur terakhir adalah Kempel Riung, berisi informasi pelatihan yang dapat dihadiri para pengrajin atau masyarakat seputar manajemen bisnis, digital marketing, ataupun pelatihan membuat produk anyaman.

Dalam perjalanannya, tim sudah melakukan peluncuran platform dan memberikan beberapa kali pelatihan kepada para pengrajin terkait pembuatan konten untuk digital marketing, hingga tata kelola rumah agar layak dijadikan home stay untuk mendorong penambaham pendapatan saat membuka kunjungan wisata edukasi.

Pada November ini, tim berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kab. Tasikmalaya, Jajapin Travel, dan SMPN 1 Karangnunggal. Platform Sinyapolah sendiri dapat dikunjungi di Sinyapolah.com.

“Berkat kerjasama yang terjalin, pada awal November, sebanyak 7 kelas dari SMPN 1 Karang Nunggal mengunjungi Kampung Kreatif Sukaruas dan berhasil mengaktivasi pertumbuhan ekonomi di kalangan pengrajin dan pedagang UMKM karena kedatangan mereka,” kata Rifky.*

Unpad Lepas Kontingen Pimnas ke-35 di UMM Malang – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Dua tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM RE) Universitas Padjadjaran siap berlaga di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-35 2022 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, 30 November-4 Desember 2022 mendatang.

Tim pertama adalah lima mahasiswa Fakultas MIPA Unpad, yaitu Rifky Adhia Pratama, Ahlam Nauval Mahendra, Puteri Khansa Salsabila, Geometry Amal Nur Sheha, dan Yuristian Diasasmita dengan PKM RE berjudul “Preparasi Komposit Nanorod ZnO/S,N-GQDs dengan Teknik Layer-by-Layer Assembly sebagai Fotokatalis Pendegradasi Limbah Tekstil”. Tim dibimbing oleh dosen FMIPA Unpad Dr. Diana Rakhmawaty Eddy, M.Si.

Tim kedua yaitu Azka Algina (Fakultas Pertanian/Faperta), Syifaa Yunita Yulianti (Faperta), Rohimatus Syamsyiah (Faperta), Veadora Yasminingrum (FMIPA), dan Bergas Frenli Nur Vendi (FMIPA) dengan PKM RE berjudul “Uji Potensi Frekuensi Sonic Bloom dalam Menginduksi Ketahanan Padi (Oryza sativa) terhadap Serangan Bakteri Xanthomonas oryzae Penyebab Penyakit Hawar Daun”. Tim dibimbing oleh dosen Fakultas Pertanian Unpad Vira Kusuma Dewi, SP., M.Sc., Ph.D.

Dua tim tersebut dilepas secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti di Ruang Rapat Rektor, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (28/11/2022).

“Terima kasih sudah mewakili Unpad, kreativitas, dan kreasinya berarti sudah layak dipertandingkan di tingkat nasional,” kata Rektor.

Rektor berharap, Pimnas ini dapat menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman baru serta kesempatan berinteraksi dengan mahasiswa se-Indonesia.  Apa yang dilakukan mahasiswa juga diharapkan dapat menginspirasi banyak orang.

Rektor pun berpesan kepada mahasiswa untuk menjaga semangatnya dan berjuang dengan otpimal. Hasil baik diharapkan dapat diraih.

“Tentu soal menang atau kalah itu hasil dari semua perjuangan,” ujar Rektor.

Pada kesempatan tersebut, Tim Reviewer Internal Unpad Dr. Budi Irawan, S.Si., M.S mengatakan bahwa kedua tim mahasiswa telah melalui serangkaian monitoring dan pembekalan sehingga siap untuk berlaga di lomba presentasi dan poster.

 “Tim akan berjuang semaksimal mungkin, harapannya tentunya kita bisa memperoleh medali,” harap Budi.

Pelepasan keberangkatan tim tersebut juga dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD., Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, S.T., M.T.,Ketua Tim Reviewer Iinternal Unpad Prof. Tati Herlina, Dekan Faperta Unpad Dr. Meddy Rachmadi, Ir., M.S, dan Wakil Dekan I FMIPA Unpad Yudhie Andriyana, M.Sc., Ph.D. (arm)*

FKG Unpad Dorong Pangandaran Jadi Kawasan Pariwisata Dental dan Medis – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan  Oral Health Collaboration (OHC)  for West Java Well Being untuk meningkatkan kolaborasi di bidang kesehatan mulut di Kabupaten Pangandaran, November-Desember 2022. Kolaborasi ini dilakukan sebagai pengembangan dental and medical tourism di Kabupaten Pangandaran.

“OHC merupakan kolaborasi yang dilakukan Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat (IKGM) FKG Unpad dengan berbagai stakeholders untuk pengkatan kualitas hidup masayakat,” kata Ketua Panitia OHC sekaligus Kepala Departemen IKGM FKG Unpad Dr. Anne Agustina Suwargiani, drg., M.KM saat dihubungi Kanal Media Unpad.

Kegiatan OHC tersebut dilaksanakan atas kerja sama pemerintah daerah dengan sejumlah pihak swasta untuk mendukung peningkatan kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan gigi.

Sebagai awal kegiatan OHC, telah dilaksanakan Research & Community Development pada 25-26 November lalu di RS. Pandega Pangandaran. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

Kegiatan Research & Community Development tersebut diselenggarakan dalam bentuk FGD, Training of Trainer dokter gigi, dan pembuatan konten media sosial terkait potensi wisata.

FGD tersebut diikuti Dekan dan Wakil Dekan I FKG Unpad, Plt Kepala Departemen dan dosen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas kedokteran Gigi Unpad, Ketua Forum Pangandaran Sehat, Sekretaris Dinas kesehatan, Perwakilan Dinas Pariwisata dan Budaya, serta Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Pangandaran.

Diskusi ini merupakan upaya pembentukan model pengembangan yang efektif dan efisien yang akan dilakukan ke depannya. Pembahasan juga dilakukan mengenai permasalahan yang ada di Kabupaten Pangandaran yang dapat menghambat pelaksanaan program pembentukan dental and medical tourism dan rencana tindak lanjut terkait solusi yang ditawarkan terhadap faktor-faktor penghambat tersebut.

“FGD ini merupakan langkah awal dalam pembuatan pemodelan dental and medical tourism di Pangandara,” jelas Anne.

Anne menjelaskan, dental tourism merupakan tipe wisata medis. Wisatawan dapat mengakses perawatan gigi. Dengan adanya dental and medical tourism, masyarakat dapat berkunjung ke Pangandaran untuk pengobatan atau meningkatkan kesehatannya sambal berwisata.

Anne menilai, Pangandaran memiliki potensi wisata yang unik dan bervariasi, seperti wisata pantai, pegunungan, budaya, dan penangkaran hewan laut.

“Pengembangan bidang kesehatan gigi dan umum dapat menarik wisatawan dalam dan luar negeri ke Pangandaran dengan akses pelayanan kesehatan yang holistik,” ujar Anne.

Bentuk Tridarma Perguruan Tinggi

Diungkapkan Anne, selain Research & Community Development, dalam OHC juga akan diselenggarakan Webinar dan Massive Open Online Course (MOOC) pada 6,8, dan 15 Desember 2022, serta Community Service pada 17 Desember 2022.

“Program OHC merupakan gabungan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi,” ungkap Anne.

Anne menjelaskan, dalam MOOC akan dibahas mengenai dental and medical  tourism dengan narasumber dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gubernur Jawa Barat, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi dan Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bupati Pangandaran, Direktur Rumah Sakit Pandega Pangandaran, para pakar di bidang Kesehatan Gigi Masyarakat FKG Unpad, dan praktisi dental and medical tourism.

Sementara Community Service akan dilaksanakan di aula paamprokan Kabupaten Pangandaran. Dalam kegiatan ini akan dilaksanakan pemeriksaan gigi gratis pada 300 anak usia SMP dan SMA oleh 50 dokter gigi, paralel dengan operasi bibir sumbing gratis.

Dekan FKG Unpad Dr. Dudi Aripin, drg.,Sp.KG(K) mengatakan bahwa pelaksanaan OHC diharapkan dapat meningkatkan potensi pariwisata di Pangandaran khususnya di bidang kesehatan melalui dental and medical tourism.

“Ini merupakan inisiasi. Kami menginginkan ke depan tidak hanya dental yang difokuskan tetapi kesehatan lainnya. Diharapkan ke depannya semua potensi kesehatan yang ada di Pangandaran ini bisa dikembangkan dalam rangka menunjang branding pariwisata Pangandaran,” ujar Dudi.

Dudi mengatakan FKG Unpad berupaya meningkatkan kebermanfaatan bagi masyarakat Indonesia dalam hal ini Pangandaran. Melalui kegiatan ini juga akan dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Dengan adanya dental tourism, perekonomian masyarakat pun diharapkan akan meningkat.

“Jadi sesuai dengan kami di pendidikan tinggi mempunyai tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, riset, dan pengabdian,” ujar Dudi. (arm)*

Tim OKK Unpad Sosialisasikan Budaya Hidup Sehat kepada Murid TK Generasi Mulia – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Mahasiswa kelas OKK 164 Universitas Padjadjaran melakukan aksi sosial bertajuk “Karaci” atau “Gerakan 3R Cinta Lingkungan” di TK Generasi Mulia, Tanjungsari, Sumedang, Jumat (25/11/2022) lalu.

“Gerakan ini berangkat dari kepedulian kami terhadap pentingnya penerapan pola hidup sehat di masyarakat. Tentunya sejalan dengan pemikiran ‘untuk menciptakan tunas yang baik, maka diperlukan akar yang kuat’, kami melaksanakan Karaci ini dengan sasaran masyarakat usia dini atau kanak-kanak,” ujar Nita Lianti selaku perwakilan tim mahasswa dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Lebih lanjut Nita mengatakan bahwa ketidaktahuan dan kepedulian masyarakat terhadap masalah sampah menjadi faktor utama dari banyaknya timbunan sampah. Dampaknya adalah pencemaran lingkungan yang sangat merugikan bagi kehidupan masyarakat dan makhluk hidup yang lain.

Selain itu, timbunan sampah juga dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, dan penurunan kualitas lingkungan hidup.

“Oleh karena itu, kami melakukan edukasi dan pencegahan melalui kegiatan ini agar kejadian-kejadian yang merugikan tersebut dapat ditanggulangi,” imbuh Nita.

Tim Karaci ini berjumlah 29 mahasiswa dari kelas OKK 164. Mereka berasal dari berbagai program studi di Unpad. Kegiatan ini dibimbing oleh dosen Fakultas Keperawatan Unpad Nursiswati, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.KMB.

Kegiatan Karaci dimulai dengan permainan yang dilakukan secara berkelompok. Masing-masing kelompok yang telah dibagi, dipandu dengan serangkaian permainan yang mengasah rasa keingintahuan dan kepedulian terhadap lingkungan, seperti menjaga kebersihan lingkungan sekolah, pemilahan sampah yang baik dan benar berdasarkan jenisnya, serta pendaurulangan sampah menjadi barang baru sesuai dengan kreativitas masing-masing.

Kepala Sekolah TK Generasi Mulia, Lya Maesari, S.Pd. menyatakan bahwa murid-murid menjadi senang dengan sosialisasi penggunaan mainan daur ulang yang dibuat mahasiswa.

“Kegiatan sangat bermanfaat untuk perilaku cinta lingkungan sehat. Semoga kegiatan serupa dapat dilanjutkan pada masa yang akan datang,” ujarnya.

Tim Karaci berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi anak-anak untuk selalu menerapkan budaya hidup sehat.

“Semoga kegiatan ini juga dapat memotivasi masyarakat luas untuk dapat menggalakan hidup sehat, di mana pun dan kapan pun,” harap Nita. (rilis)*