[Kanal Media Unpad] Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. Ibnu Dwi Buwono, M.Si., mengatakan bahwa rekayasa teknologi produksi ikan lele melalui transgenesis akan menghasilkan perbaikan pertumbuhan lebih cepat dibandingkan ikan nontransgenik. Ikan transgenik ini dapat menguntungkan usaha budi daya ikan.
“Perbaikan pertumbuhan ikan melalui teknologi transgenesis atau transfer gen Growth Hormone pada ikan sekerabat menunjukkan peningkatan pertumbuhan lebih tinggi dibanding ikan nontransgenik. Hal ini memberikan harapan besar dalam budi daya ikan untuk meningkatkan produksi hasil panen,” kata Prof. Ibnu saat membaca orasi ilmiah berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Genetika dan Bioteknologi, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (17/11/2022).
Pada kesempatan tersebut, Prof. Ibnu membacakan orasi ilmiah berjudul “Pertumbuhan Super Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Strain Mutiaratransgenik-GH”.
Menurut Prof. Ibnu, dengan teknologi transgenesis, pertumbuhan ikan yang cepat dan tingginya efisiensi penggunaan pakan akan memberikan pengaruh signifikan terhadap berkurangnya masa budidaya dan biaya pakan sehingga menguntungkan usaha budidaya ikan.
Melalui aplikasi teknologi transgenesis, Prof. Ibnu telah meningkatkan performa pertumbuhan ikan lele mutiara. Dalam penelitiannya, Prof. Ibnu mentransfer gen penyandi hormon pertumbuhan ikan lele dumbo ke dalam sperma ikan lele mutiara.
Selanjutnya sperma lele mutiara difertilisasikan dengan telur ikan lele mutiara dan menghasilkan ikan lele mutiara transgenik-GH.
“Manfaat penerapan transgenesis pada ikan lele mutiara ini membuat ikan cepat tumbuh, oleh karena adanya over ekspresi hormon pertumbuhan ikan, menjadikan ikan lele unggul (super growth) seperti yang diharapkan pembudidaya lele,” kata Prof. Ibnu.
Prof. Ibnu menemukan bahwa tingkat ekspresi pertumbuhan ikan lele mutiara transgenik relatif stabil, ditunjukkan pada G0 (dua kali), G1 (tiga kali), G2 (3-4 kali), G3 (2-3 kali) dan G4 (1,9-2,3). Pertumbuhan ini lebih tinggi daripada ikan non-transgenik .
“Stabilitas pewarisan karakter pertumbuhan super pada generasi G0 sampai G4 pada ikan lele mutiara transgenik ini menunjukkan bahwa GH eksogen diwariskan secara permanen pada setiap generasi,” ujar Prof. Ibnu.
Prof. Ibnu menilai bahwa ikan dengan laju pertumbuhan cepat dapat penyebabkan kematangan gonad lebih cepat dibandingkan dengan ikan normal, sehingga menghasilkan kemampuan reproduksi lebih awal.
Lebih lanjut Prof. Ibnu mengatakan bahwa keunggulan genetik ikan transgenik harus dapat diwariskan secara biologis kepada generasi berikutnya dalam upaya mempertahankan superioritas ikan tersebut. Stabilitas transmisi GH eksogen pada setiap generasi ikan lele Mutiara transgenik ini memberikan harapan besar untuk memproduksi ikan lele unggul secara massal.
“Budidaya ikan transgenik merupakan salah satu cara untuk mempercepat pertumbuhan ikan dan memperpendek masa budidaya ikan,” kata Prof. Ibnu. (arm)*