[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran berkomitmen untuk membantu penanganan pascagempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Untuk tahap awal, Unpad dikoordinatori Unit SAR dan AMP FK telah mengirimkan bantuan relawan gabungan dan tim medis. Laporan dari tim awal di lapangan akan menjadi penentu upaya penanganan selanjutnya.
Ketua Pusat Riset Kebencanaan Unpad Dr.sc. Yoga Adriana Sendjaja, M.Sc., mengatakan, saat ini tim sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pimpinan fakultas dan perwakilan organisasi kemahasiswaan untuk memastikan penanganan apa yang tepat dilakukan untuk membantu penyintas gempa Cianjur saat ini.
“Kita koordinasi untuk memastikan bantuan apa yang prioritas dibutuhkan saat ini oleh para korban,” tutur Yoga.
Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad tersebut mengatakan, tim relawan gabungan yang sudah berada di sana bertugas melakukan asesmen untuk mengetahui kondisi pascagempa di Cianjur. Asesmen ini penting agar bantuan yang diberikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
“Kita melakukan asesmen karena kita tahu mereka perlu bantuan, tetapi jangan sampai bantuannya salah target. Bantuan apa yang paling prioritas kita utamakan,” ujarnya.
Dari berbagai asesmen yang dilakukan, wilayah terdampak gempa masih memerlukan tim medis, khususnya dokter spesialis bedah orthopaedi dan bedah umum. Kebutuhan tim medis non fisik juga diperlukan untuk menangani trauma penyintas.
Selain itu, sejumlah fasilitas kesehatan rusak berat, kebutuhan akses air bersih, hingga bantuan komunikasi untuk desa-desa yang terisolasi.
Dari hasil asesmen tersebut, lanjut Yoga, Unpad akan mengoordinasikan untuk penyediaan bantuan dan keberangkatan tim lanjutan. Para relawan akan rutin dilakukan penggantian untuk memastikan kondisi relawan benar-benar dalam keadaan sehat.
“Penggantian relawan bertahap ini juga membuat kita makin tahu apa yang sudah tidak dibutuhkan dan apa yang dibutuhkan di sana. Yang pasti, tim yang turun akan berbeda,” ujarnya.*