LPPM UNJ Selenggarakan Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat

Humas UNJ, Jakarta-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta (LPPM UNJ) menyelenggarakan Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, pada hari Kamis 3 November 2022 dan diselenggarakan secara hibrid, untuk yang luring berlokasi di Gedung Syafei lantai 8 Kampus A UNJ. Sedangkan untuk yang daring disiarkan melalui Zoom Live Streaming dan Kanal YouTube Edura TV UNJ.

Acara yang mengusung tema “Penerapan IPTEKS dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat” menghadirkan narasumber Prof. M. Faiz Syuaib, selaku Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbudristek Republik Indonesia. Dalam paparannya, Prof. M. Faiz Syuaib mengatakan bahwa topik cakupan dalam Pengabdian kepada Masyarakat lain pendidikan, sosial humaniora, sains dan teknologi, ekonomi kreatif, lingkungan dan pengetasan kemiskinan dan terakhir bidang relevan lainnya. Untuk melihat paparan lengkap Prof. M. Faiz Syuaib dapat disaksikan melalui YouTube Edura TV UNJ.

Dalam pengantar seminar, Prof. Ucu Cahyana selaku Ketua LPPM UNJ mengungkapkan bahwa peserta yang mengikuti seminar nasional ini terdapat 190 orang yang sudah mengirimkan paper dan mungkin akan bergerak bertambah terus, dan untuk peserta ini berasal dari berbagai instansi dan provinsi yang terdiri dari 25 Instansi, ucap Prof. Ucu Cahyana.

Prof. Ucu Cahyana menambahkan bahwa kegiatan Ini merupakan tahun ke-3 LPPM menyelenggarakan seminar nasional secara teratur. Seminar ini juga bertujuan untuk wadah komunikasi dan publikasi berbagai aktivitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara nasional. Kalau dilihat dari statistik, pada tahun 2020 terdapat 102 peserta, 2021 terdapat 162 peserta dan ini naik menjadi 190 peserta, ini merupakan tren positif.  LPPM UNJ sebenarnya tidak berhenti hanya sebatas nasional, tetapi ingin internasional. Tetapi rekan-rekan kolaborasi di luar negeri sangat sulit juga untuk pengabdian kepada masyarakat. Namun untuk seminar internasional riset itu komunitas para akademisi internasionalnya jelas dan ada. Ke depan posisi PkM sangat penting karena di sana terbangun kemitraan kerja sama antara perguruan tinggi dengan industri dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat memahami persoalan yang ada di dalam masyarakat, ucap Prof. Ucu Cahyana.

Prof. M. Faiz Syuaib ketika menjawab pertanyaan

Setelah seminar ini semoga kami (LPPM)  bisa membuat satu buku yang di dalamnya berisi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama 3 tahun ini berdasarkan topik tema kegiatan bapak/ibu yang sudah lakukan, sehingga kita dapat belajar banyak dan kemudian menemukan berbagai hal positif, dan bila memungkinkan  ke depan bisa membangun suatu Network, tutup Prof. Ucu Cahyana.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ mengatakan Tridarma Perguruan Tinggi mengamanahkan agar kampus hadir, dirasakan, dan berkontribusi pada masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia. Dalam konteks ini, kampus merupakan garda terdepan yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hilirisasi IPTEKS, produk-produk IPTEKS yang dihasilkan oleh akademia kampus merupakan sebuah keharusan, ungkap Prof. Komarudin.

foto suasana seminar nasional ketika luring

Prof. Komarudin menambahkan bahwa upaya meningkatkan kualitas penerapan P2M Perguruan Tinggi agar kebermanfaatannya terasakan bagi masyarakat, setidaknya ada 4 hal pokok yang harus kita lakukan:

  1. Penguatan Kelompok bidang keilmuan untuk menghasilkan IPTEKS yang komprehensif. P2M betul-betul disusun secara terintegrasi, lintas disiplin, berkelanjutan dan tidak hanya sekadar penggugur kewajiban;
  2. Desain, rekayasa IPTEKS, dan Rencana Aksi P2M agar link and match dengan DUDI dan kebutuhan masyarakat, bahkan negara;
  3. P2M yang dilakukan harus mendukung kompetensi dosen-mahasiswa, mendukung program pembangunan daerah, pemerintah pusat, dan berdampak pada pemeringkatan kampus; dan
  4. Inovasi Hasil P2M dapat menjadi bahan ajar tematik di kelas agar mahasiswa dapat belajar dengan “RASA”, tidak sekedar kognitif teoretik.

Bahas Korelasi Investasi dan Tanah, FEB Unpad dan Bank Tanah Gelar Seminar – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran bersama Badan Bank Tanah menggelar seminar nasional bertema “Menjawab Tantangan Investasi untuk Percepatan Pembangunan”. Seminar yang dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-65 FEB Unpad ini digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Kamis (3/11/2022).

Dekan FEB Unpad Prof. Dr. Nunuy Nur Afiah, M.Si., CA, mengatakan, seminar yang digelar secara hybrid ini menjadi titik sentral untuk memahami bagaimana tantangan investasi khususnya pada sektor pengelolaan tanah yang dilakukan Badan Bank Tanah.

“Ini akan memberikan kontribusi yang konstruktif bagi pembangunan di Indonesia,” kata Prof. Nunuy.

Seminar juga dihadiri Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti yang bertindak sebagai pembicara kunci. Dalam paparannya, Rektor mengatakan, bentuk investasi tidak hanya berupa pembiayaan (uang), tetapi juga berupa infrastruktur fisik. Infrastruktur fisik ini berkaitan erat dengan tanah.

“Hal ini memperlihatkan bagaimana korelasi antara investasi dan tanah,” kata Rektor.

Diketahui, Indonesia memiliki lahan luas dan kosong dari Aceh hingga Papua. Karena itu, lahan tersebut perlu dioptimalkan untuk penggunaan investasi. “Investor akan sangat berharap bahwa ketersediaan lahan itu jelas ada, tetapi masalah clean and clear lahan itu yang jadi persoalan,” imbuhnya.

Masalah pengadaan dan kepastian tanah untuk penggunaan investasi sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mendukung terwujudnya pembangunan Indonesia sesuai perencanaan di RPJMN. Menurut Rektor, cetak biru yang baik tentang perencanaan, ditambah adanya investor serta ketersediaan lahan akan menjadikan pembangunan Indonesia menjadi lebih cepat.

Unpad sendiri, lanjut Rektor, memiliki komitmen tinggi dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini terlihat dari partisipasi Unpad sebagai ketua University Network for Indonesian Infrastructure (UNIID) sejak 2019. Hal ini menandakan bahwa perguruan tinggi sudah masuk pada pembahasan bagaimana penyediaan infrastruktur untuk kepentingan pembangunan pendidikan tinggi.

“Jadi tidak hanya pembangunan sektor ekonomi dan swasta, tetapi kami para perguruan tinggi telah sering mendiskusikan bagaimana kendala pembangunan infrastruktur di perguruan tinggi,” kata Rektor.

Seminar ini juga menghadirkan pembicara kunci Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja dan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat Indra Maha. Seminar tersebut dibagi ke dalam dua sesi.

Sesi pertama menghadirkan pembicara Deputi Perencanaan Strategi dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah Perdananto Aribowo, Pakar Hukum Agraria Unpad Dr. Nia Kurniati, M.H., serta moderator Dr. Ersa Tri Wahyuni.

Sementara sesi kedua menghadirka pembicara Deputi Pengembangan Usaha dan Keuangan Badan Bank Tanah Hakiki Sudrajat dan Tenaga Ahli Hukum Oce Madril dengan moderator Teguh Santoso, M.Sc.*