Mahasiswa Unpad Kembangkan Platform Penjualan Produk Anyaman Rajapolah – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran mengembangkan platform lokapasar (marketplace) yang khusus menjual beragam produk kerajinan anyaman khas Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Berbagai produk anyaman khas, seperti tempat tisu, sandal, kipas tangan, hingga souvenir yang mengedepankan ramah lingkungan dijual melalui platform tersebut.

Platform bertajuk “Sinyapolah” dikembangkan tiga mahasiswa FMIPA, yaitu Rifky Adhia Pratama (Kimia), Syakira Rahma (Teknik Informatika), dan Anang Muhajirin (Matematika) dengan bimbingan dosen Dr. Intan Nurma Yulita, M.T. Proyek ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Telkom Indonesia dalam ajang “Innovilage 2022.

Rifky mengatakan, platform marketplace ini dikembangkan untuk menjawab permasalahan yang kerap dialami pengrajin anyaman di Rajapolah, yaitu sepi orderan dan harga jual yang jatuh akibat pandemi. Selain itu, tim juga menemukan kondisi di salah satu industri rumahan anyaman di Kampung Kreatif Sukaruas, Rajapolah, yang pernah mengalami penipuan saat transaksi secara manual.

Untuk itu, tiga mahasiswa tersebut mencoba mengembangkan platform yang memungkinkan pengrajin menjual produknya dengan aman dan tidak khawatir sepi pembeli. Ini dimungkinkan karena platform penjualan secara daring dapat menjangkau pasar dengan lebih luas.

Proyek ini dilaksanakan di Kampung Kreatif Sukaruas, Desa Sukaraja, Rajapolah. Tidak hanya berfokus pada penjualan, Sinyapolah juga membantu promosi wisata edukasi Kampung Kreatif Sukaruas kepada akademisi maupun masyarakat yang ingin mengetahui cara mengolah daun pandan, eceng gondok, dan bahan lainnya menjadi produk bernilai jual tinggi.

Tampilan marketplace Sinyapolah.*

Lebih lanjut Rifky menjelaskan, platform ini memiliki tiga fitur utama. Pertama, Aosan yang berisi bacaan dan referensi produk unik yang bisa dibuat dari bahan anyaman dengan tujuan meningkatkan diversifikasi produk untuk kalangan pengrajin di Desa Sukaraja.

Fitur kedua adalah Babaturan, fitur yang menawarkan produk pengrajin kepada pengguna dari kalangan masyarakat umum dan mitra yang terdiri dari wedding organizer, perhotelan, dan akademisi. Sementara fitur terakhir adalah Kempel Riung, berisi informasi pelatihan yang dapat dihadiri para pengrajin atau masyarakat seputar manajemen bisnis, digital marketing, ataupun pelatihan membuat produk anyaman.

Dalam perjalanannya, tim sudah melakukan peluncuran platform dan memberikan beberapa kali pelatihan kepada para pengrajin terkait pembuatan konten untuk digital marketing, hingga tata kelola rumah agar layak dijadikan home stay untuk mendorong penambaham pendapatan saat membuka kunjungan wisata edukasi.

Pada November ini, tim berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kab. Tasikmalaya, Jajapin Travel, dan SMPN 1 Karangnunggal. Platform Sinyapolah sendiri dapat dikunjungi di Sinyapolah.com.

“Berkat kerjasama yang terjalin, pada awal November, sebanyak 7 kelas dari SMPN 1 Karang Nunggal mengunjungi Kampung Kreatif Sukaruas dan berhasil mengaktivasi pertumbuhan ekonomi di kalangan pengrajin dan pedagang UMKM karena kedatangan mereka,” kata Rifky.*

Platform Merdeka Mengajar Dorong Peningkatan Kualitas Guru – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI tidak hanya meluncurkan platform Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk memaksimalkan potensi belajar para peserta didik, tetapi juga para pendidik. Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan tahun ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.

Demikian disampaikan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam pidato Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022. Pidato tersebut dibacakan Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti saat menjadi Pembina Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022 yang digelar di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (25/11/2022).

Rektor membacakan, melalui platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, hingga terkoneksi dengan rekan sesama guru di daerah lain.

Selain itu, Kemendikbudristek juga membuka kesempatan para guru mengikuti program Guru Penggerak. Program ini bertujuan menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.

“Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas,” baca Rektor.

Saat ini, sebanyak 50.000 guru telah menjadi Guru Penggerak. Diharapkan, seluruh kepala daerah segera mengangkat Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, hingga mampu menjadi inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.

Rektor melanjutkan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.

Upacara Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022 diikuti oleh sejumlah pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad. Pada upacara tersebut, bertindak sebagai pembaca Naskah UUD 1945 Dekan FH Dr. Idris, M.A., serta pembaca doa oleh Dekan Fakultas Keperawatan Prof. Kusman Ibrahim, MNS, PhD.*

Melalui Hibah Matching Fund, FEB Unpad Kembangkan Platform Digitalisasi UMKM – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Pusat Studi Manajemen dan Bisnis (LMFEB) FEB Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan PT Solusi Kerja Virtual melalui program Matching Fund Kedaireka mengembangkan platform untuk mendukung digitalisasi UMKM yaitu “Ruang 1010”.

Ketua LMFEB Unpad Yudi Ahmad Faisal, CIFP, mengatakan bahwa Ruang 1010 merupakan ruang kerja virtual untuk pelaku UMKM. Platform ini meliputi ruang profil, galeri produk, ruang meeting, sistem pengarsipan, dan sosial media yang dapat membantu pelaku usaha kecil dan menengah untuk bangkit pascapandemi Covid-19, serta dilengkapi dengan aplikasi laporan keuangan.

“Melalui administrasi keuangan yang mumpuni, diharapkan UMKM yang menggunakan platform ini dapat mengadministrasikan keuangannya lebih tertib dan kewajiban perpajakannya dengan lebih efektif dan efisien,” kata Yudi pada Pelatihan Digitalisasi UMKM Kedaireka se-Jawa Barat di Kota Bandung, Sabtu (19/11/2022), yang disampaikan dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Ke depan, platform akan ditambahkan fitur laporan pajak dan pengurusan sertifikasi untuk membantu UKM naik kelas.

Kegiatan penelitian dan pengembangan Ruang 1010 ini melibatkan 19 dosen, 45 mahasiswa dari berbagai prodi di lingkungan FEB Unpad, mitra industri, dan 50 peserta UMKM dari berbagai wilayah di Jawa Barat.

Implementasi model akan dikembangkan terhadap UMKM yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat melalui capacity building dalam bentuk pelatihan penggunaan platform digital dan learning experience atau pendampingan.

Dalam program tersebut, mahasiswa dilibatkan sebagai bentuk pengalaman praktis untuk mendalami kasus-kasus nyata yang dihadapi masyarakat, terutama UMKM. Para mahasiswa melakukan pendalaman isu praktis seputar pengelolaan keuangan dan digitalisasi UMKM selama beberapa pekan secara hybrid.

Setelah itu, mahasiswa dapat membantu proses transformasi digitalisasi keuangan UMKM melalui kegiatan migrasi transaksi UMKM ke dalam fitur laporan keuangan yang telah dikembangkan.

Direktur PT Solusi Kerja Virtual Sofwandi Noor mengatakan bahwa kolaborasi dengan Unpad merupakan bentuk simbiosis mutualisme. Keahlian akademisi Unpad dalam dalam pengembangan sistem keuangan dan manajemen UMKM dapat memperkaya fitur platform tersebut.

Noor menambahkan bahwa digitalisasi UMKM memerlukan kemampuan transformasi UMKM dalam memahami digital mindset sehingga kesadaran alamiah digitalisasi menjadi faktor akselerator proses tersebut.

Ketua tim peneliti Ruang 1010 Prof. Dian Masyita mejelaskan bahwa kolaborasi dunia kampus dengan dunia industri ini diiharapkan akan membantu beberapa indikator pencapaian kinerja perguruan tinggi, yaitu: (i) Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus; (ii) Dosen berkegiatan di luar kampus; (iii) Praktisi mengajar di dalam kampus; (iv) Hasil kerja dosen berguna bagi masyarakat dan diakui internasional; (v) Program studi kampus bekerja sama dengan mitra kelas dunia; serta (vi) Kelas bersifat kolaboratif dan partisipatif. (rilis)*