Persaingan Usaha Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Produktivitas Masyarakat – Universitas Padjadjaran

Laporan oleh Natasya Chandra Silaban

[Kanal Media Unpad] Persaingan usaha menjadi salah satu fondasi penting untuk memahami efesiensi pasar. Ini disebabkan, pasar dengan persaingan sempurna merupakan konsep ideal yang akan menciptakan efesiensi sumber daya dan surplus ekonomi yang optimal.

Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Maman Setiawan, S.E.,M.T., Ph.D., persaingan rendah akan cenderung tidak efisien atau memiliki produktivitas rendah karena tidak ada tekanan atau insentif untuk mencapai efisiensi dan produktivitas yang lebih baik.

Paparan tersebut Prof. Maman sampaikan saat membacakan orasi ilmiah berjudul “Persaingan Usaha Dan Pengaruhnya Terhadap Efisiensi Dan Kekuatan Pasar Di Indonesia: Pengukuran Dan Pemodelan” berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Ekonomi, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (17/11/2022).

Konsentrasi industri, hambatan masuk ke pasar atau mark-up perusahaan dalam suatu industri bisa dijadikan ukuran-ukuran tunggal untuk mengukur persaingan pasar secara parsial.

Lebih lanjut lagi Prof. Maman mengatakan bahwa berbagai model ekonometrika statis dan dinamis menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi industri akan mendorong semakin rendahnya efisiensi teknis dan/atau produktivitas.

“Konsentrasi industri yang tinggi selalu dihubungkan dengan perilaku kolusif yang kemudian mendorong perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di atas normal,” kata Prof. Maman.

Tidak hanya dengan ukuran parsial, pengukuran persaingan usaha yang komprehensif juga terus berusaha dibuat untuk membantu pemerintah, khususnya KPPU dalam merumuskan kebijakan untuk meingkatkan efektivitas persaingan usaha.

Persaingan usaha setidaknya dapat diukur dengan tiga hal, yaitu: melalui aspek struktur, perilaku, dan aspek kinerja atau keluaran akhir.

“Dalam ekonomi digital dikenal konsep two-sided atau multi-sided market, yaitu kondisi di mana pembeli dan penjual berinteraksi dalam platform digital tertentu sebagai perantara” Ucap Prof. Maman.

Dijelaskan Prof. Maman, ukuran persaingan usaha seperti konsentrasi industri masih relevan digunakan pada konteks ekonomi digital, tetapi dalam interpretasi yang lebih dinamis.

“Persaingan usaha mendorong kenaikan tingkat upah dan indeks pembangunan manusia yang lebih baik,” ujar Prof. Maman.

Pengaruh persaingan usaha terhadap kesejahteraan ekonomi secara makro telah dibuktikan melalui penelitian dengan pendekatan pertumbuhan Solow dan ukuran indeks persaingan usaha yang lebih komprehensif. (arm)*

Teknologi Transgenesis Tingkatkan Performa Pertumbuhan Ikan Lele – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. Ibnu Dwi Buwono, M.Si.,  mengatakan bahwa rekayasa  teknologi  produksi  ikan  lele melalui  transgenesis  akan  menghasilkan  perbaikan  pertumbuhan  lebih  cepat  dibandingkan  ikan nontransgenik. Ikan transgenik ini dapat menguntungkan usaha budi daya ikan.

“Perbaikan  pertumbuhan  ikan  melalui  teknologi  transgenesis atau transfer  gen  Growth Hormone  pada  ikan  sekerabat  menunjukkan peningkatan  pertumbuhan  lebih  tinggi  dibanding  ikan nontransgenik.  Hal  ini  memberikan  harapan  besar  dalam budi daya  ikan  untuk  meningkatkan  produksi  hasil  panen,” kata Prof. Ibnu saat membaca orasi ilmiah berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Genetika dan Bioteknologi, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kamis (17/11/2022).

Pada kesempatan tersebut, Prof. Ibnu membacakan orasi ilmiah berjudul “Pertumbuhan Super Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Strain Mutiaratransgenik-GH”.

Menurut Prof. Ibnu, dengan teknologi transgenesis, pertumbuhan  ikan yang cepat  dan tingginya  efisiensi  penggunaan  pakan akan memberikan  pengaruh  signifikan  terhadap berkurangnya  masa  budidaya  dan  biaya  pakan  sehingga menguntungkan usaha budidaya ikan.

Melalui  aplikasi  teknologi  transgenesis, Prof. Ibnu telah meningkatkan performa pertumbuhan ikan lele mutiara. Dalam penelitiannya, Prof. Ibnu mentransfer gen  penyandi  hormon pertumbuhan  ikan  lele  dumbo ke  dalam  sperma  ikan  lele mutiara. 

Selanjutnya  sperma  lele  mutiara  difertilisasikan dengan  telur  ikan  lele  mutiara  dan  menghasilkan  ikan  lele mutiara transgenik-GH.

“Manfaat  penerapan  transgenesis pada  ikan  lele  mutiara  ini  membuat  ikan  cepat  tumbuh,  oleh karena  adanya  over  ekspresi  hormon  pertumbuhan  ikan, menjadikan  ikan  lele  unggul  (super  growth)  seperti  yang diharapkan  pembudidaya  lele,” kata Prof. Ibnu.

Prof. Ibnu menemukan bahwa tingkat  ekspresi  pertumbuhan  ikan  lele  mutiara transgenik relatif stabil, ditunjukkan pada G0 (dua kali), G1 (tiga kali),  G2  (3-4  kali),  G3  (2-3  kali)  dan  G4  (1,9-2,3). Pertumbuhan ini  lebih tinggi  daripada  ikan  non-transgenik .

“Stabilitas  pewarisan  karakter  pertumbuhan  super  pada generasi  G0  sampai  G4  pada  ikan  lele  mutiara  transgenik  ini menunjukkan bahwa GH eksogen diwariskan secara permanen pada  setiap  generasi,” ujar Prof. Ibnu.

Prof. Ibnu menilai bahwa ikan  dengan  laju pertumbuhan  cepat  dapat  penyebabkan  kematangan  gonad lebih  cepat  dibandingkan  dengan  ikan  normal,  sehingga menghasilkan kemampuan reproduksi lebih awal.

Lebih lanjut Prof. Ibnu mengatakan bahwa keunggulan  genetik  ikan  transgenik  harus  dapat diwariskan  secara  biologis  kepada  generasi  berikutnya  dalam upaya  mempertahankan  superioritas  ikan  tersebut.  Stabilitas transmisi  GH  eksogen  pada  setiap  generasi  ikan  lele  Mutiara transgenik ini memberikan harapan besar untuk  memproduksi ikan lele unggul secara massal.

“Budidaya  ikan  transgenik  merupakan  salah  satu  cara untuk  mempercepat  pertumbuhan  ikan  dan  memperpendek masa  budidaya  ikan,” kata Prof. Ibnu. (arm)*