Unpad Jadi Perguruan Tinggi Pemohon Hak Cipta Terbanyak Ketiga di Indonesia – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran masuk ke dalam 10 besar perguruan tinggi dengan permohonan pencatatan ciptaan terbanyak di Indonesia tahun 2022 oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI.

Penghargaan diberikan langsung Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly kepada Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti di sela kegiatan “Roving Seminar Kekayaan Intelektual” yang diselenggarakan di Birawa Assembly Hall-Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (21/11/2022). Dalam acara tersebut, Rektor didampingi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Hendarmawan.

“Penghargaan ini membuat saya bangga karena terbukti sivitas akademika Unpad memiliki semangat tinggi dalam menghasilkan karya cipta,” tutur Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti.

Saat diwawancarai Kanal Media Unpad Prof. Hendarmawan mengatakan, Kemenkumham RI memberikan apresiasi kepada Unpad yang telah berperan aktif dalam memacu pertumbuhan kreativitas dan kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

“Unpad dikategorikan sebagai perguruan tinggi dengan jumlah pencatatan ciptaan Top 10 tertinggi di Indonesia tahun 2022,” kata Prof. Hendarmawan.

Pada penghargaan tersebut, Unpad menjadi perguruan tinggi ketiga terbanyak di Indonesia dengan jumlah permohonan pencatatanhak cipta terbanyak. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI, jumlah permohonan pencatatan hak cipta di Unpad dari Januari hingga November 2022 sebesar 1.518.

Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1497 pada 2021 dan 994 pada 2020. Peningkatan ini menjadikan Unpad sebagai perguruan tinggi yang konsisten menggugah kesadaran sivitas akademika untuk melakukan pencatatan hak cipta atas berbagai karya/inovasi yang dilakukan.  

Atas perolehan penghargaan ini, Prof. Hendarmawan bersama Direktorat Inovasi dan Korporasi terus menggelorakan warga Unpad untuk mendaftarkan hak cipta atas berbagai produk riset dan inovasi yang telah dihasilkan.

“Marilah kepada para dosen untuk mendaftarkan HKI untuk setiap produk riset,” pungkasnya.*