FKG Unpad Sosialisasikan Perilaku Sehat Gigi dan Cegah Stunting ke Kader Posyandu Remaja – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran menyelenggarakan Program Kemitraan Masyarakat berupa “Pelatihan Kader Posyandu Remaja dalam Sosialisasi Perilaku Sehat Gigi dan Pencegahan Stunting” di Kantor Kelurahan Sukagalih, Bandung, Sabtu (19/11/2022). Kegiatan ini bermitra dengan Puskesmas Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Penyelenggaraan kegiatan mengikutsertakan para residen Prodi PPDGS Ilmu Kesehatan Anak FKG Unpad di bawah tanggung jawab Prof. Dr. Arlette Suzy Setiawan, drg., Sp.KGA, Subsp. AIBK(K), M.Psi, FSCDA, FiADH selaku ketua Program Kemitraan Masyarakat ini.

Selain Prof. Arlette, tim program tersebut juga terdiri dari Dr. Arief Budiarto, DESS, (dosen Fakultas Psikologi Universitas Jendral Achmad Jani) dan Naninda Berliana Pratidina, drg., Sp.KGA (dosen FKG Unpad).

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad dijelaskan, tim menilai dua permasalahan di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih, yaitu kesehatan gigi dan dan masalah gizi, memerlukan suatu solusi. Sosialisasi perilaku kesehatan masyarakat adalah tugas setiap elemen masyarakat, tidak terkecuali remaja.

Berdasarkan informasi dari Kepala Puskesmas, remaja di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih tergolong aktif dan berinisiatif meminta bimbingan dari pihak puskesmas. Namun, karena kurangnya tenaga kesehatan, ditambah dengan situasi pandemi yang mendorong tenaga kesehatan terserap pada kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pandemi, diperlukan kerjasama dengan pihak eksternal dalam pembinaan kelompok remaja ini.

Untuk itu, kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pembinaan pada kelompok remaja di Sukagalih, sehingga para remaja ini dapat berperan sebagai kader di lingkungannya.

Pelatihan tersebut menghadirkan tiga narasumber, yaitu Kepala Puskesmas Sukagalih, Galuh Widya Sidarta, drg dengan materi mengenai Posyandu Remaja, dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad Dra. Kismiyati El Karimah, M.Si., yang membawakan materi komunikasi persuasif, serta dosen FKG Unpad Dr. Ratna Indriyanti, drg., Sp.KGA, Subsp. KKA(K), yang membawakan materi perilaku sehat gigi dan kaitannya dengan pencegahan stunting.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian remaja pada kesehatan gigi, karena beberapa studi telah membuktikan adanya hubungan timbal balik antara kesehatan gigi dengan status gizi.

Dengan adanya program untuk remaja mengenai edukasi kesehatan gigi dan mulut dalam pencegahan stunting diharapkan dapat tepat sasaran karena kesehatan gigi dan mulut termasuk dalam area kosmetik.

Remaja merupakan usia di mana faktor estetika mulai diperhatikan sehingga edukasi suatu perilaku kesehatan gigi yang baik dan dipadu dengan gizi diharapkan akan turut menguatkan program pencegahan stunting. (rilis)*

Dosen Fapet Unpad Kembangkan Alat Inseminasi Buatan Praktis dan Sederhana – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Dr.agr. Ir. Raden Siti Darodjah, M.S., mengembangkan alat inseminasi buatan untuk hewan ternak. Alat inseminasi buatan yang dikembangkannya diambil dari bahan-bahan yang ada di sekitar peternak, sehingga mampu menekan tingginya biaya untuk pembelian alat inseminasi buatan yang beredar di pasaran.

Sejak 2019, dosen yang akrab disapa Dace ini melakukan riset pengembangan alat inseminasi buatan sederhana dengan mengadaptasi alat yang sudah ada sebelumnya bersama tim Fapet. Tujuan utamanya adalah bagaimana bisa memproduksi keturunan ternak dengan kualitas yang lebih bagus tanpa perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk membeli alat inseminasi buatan.

“Melalui teknologi inseminasi buatan, kita memaksimalkan pejantan untuk menghasilkan keturunan yang baik. Selain itu, ini juga bisa mereduksi petani sehingga tidak perlu membeli banyak ternak jantan,” kata Dace saat menjadi narasumber dalam acara “InovTalk: Alat Inseminasi Buatan” di kanal YouTube Unpad, Senin (21/11/2022) lalu.

Beberapa alat yang telah dihasilkan Dace dan tim di Laboratorium Produksi Ternak Fapet Unpad antara lain vagina buatan untuk menampung sementara dari sperma sapi yang akan diinseminasi. Dace membuat alat ini dari bahan-bahan sederhana dan bisa diperoleh dengan mudah, yaitu paralon yang dilapisi karet elastis serta telah dilengkapi dengan corong dan tabung reaksi.

“Jika dulu alat yang ada di laboratorium kami itu dibeli dari Jerman, akhirnya kita berupaya menciptakan alat sendiri dan bisa kita ajarkan ke peternak untuk membuat sendiri,” ujar Dace.

Alat ini juga dapat dipakai secara berulang, tahan lama, dan bisa digunakan secara bersamaan oleh para peternak dalam satu kelompok, sehingga kelompok ternak hanya cukup mempunyai satu jantan saja.

Selain vagina buatan, Dace juga menciptakan straw untuk menyimpan sperma yang sudah dibekukan. Alat ini sangat efektif untuk membawa spesimen menuju lokasi peternakan yang cukup terpencil. Cukup dimasukkan ke dalam termos yang berisi Nitrogen cair, spesimen dalam straw akan memiliki daya tahan yang cukup lama.

Alat lain yang diciptakan Dace adalah spons vagina untuk merangsang timbulnya hormon progesteron, serta spekulum sederhana terbuat dari paralon yang sudah dipasangi lampu.

Alat-alat ini sudah diujicobakan untuk proses inseminasi buatan pada sapi Pasundan yang ada di peternakan di Cijeunjing, Ciamis. Tidak hanya sapi, alat ini juga bisa digunakan untuk hewan domba, kambing, hingga kelompok unggas. Alat inseminasi buatan ini juga tengah diajukan untuk memperoleh paten.*

Perjanjian Realignment FIR dan Dampaknya terhadap Kedaulatan Laut dan Udara Indonesia – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Indonesian Center for International Law bersama Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran menggelar “Padjadjaran Dialektika” secara hybrid dari Auditorium Tommy Koh-Mochtar Kusumaatmadja, Jatinangor, Kamis (10/11/2022).

Acara ini mengangkat tema “Realignment Agreement of Jakarta Flight Information Region (FIR) – Singapore FIR 2022 dan dampaknya untuk Keamanan di Laut dan Udara”.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia memaparkan bahwa perjanjian Realigment FIR yang baru saja diratifikasi Indonesia memunculkan permasalahan operasi pengamanan laut.

Aan mengatakan, sekalipun FIR secara substansi berkaitan dengan wilayah dan keamanan di udara, FIR juga berdampak signifikan terhadap keamanan di laut. Operasi keamanan di laut tidak akan optimal tanpa bantuan sarana di udara sehingga kapal yang digunakan harus diiringi oleh pesawat terbang.

Dengan demikian, seluruh pergerakan kapal penjagaan keamanan laut di bawah wilayah yang delegasikan dari FIR Jakarta ke FIR Singapura dapat diketahui, karena adanya kewajiban melapor ke FIR Singapura.

Pembicara lain, Guru Besar Hukum Internasional Hukum Internasional Unpad Prof. Atip Latipulhayat menerangkan bahwa dalam konteks operasional, FIR memang tidak ada kaitannya dengan kedaulatan karena berhubungan dengan keselamatan penerbangan. Namun, FIR tetap memiliki aspek-aspek kedaulatan, karena pembagian kewilayahan FIR didasarkan pada kedaulatan negara.

Dijelaskan Prof. Atip, pengoperasian dan pengambilalihan FIR oleh Indonesia sebenarnya telah dituangkan dalam UU Penerbangan. Namun peraturan Presiden yang mendelegasikan FIR kepada Singapura mencederai tujuan ketentuan dalam UU Penerbangan tersebut.

Ketua Umum Indonesia Center for Air Power Studies Marsekal (Purn.) Chappy Hakim menambahkan bahwa FIR hanya diberikan kepada negara karena kedaulatan yang dimiliki negara tersebut. Kedaulatan tersebut berkaitan dengan konsep kebebasan beraktivitas, artinya suatu negara tidak perlu memperoleh izin terlebih dahulu untuk beraktivitas di wilayahnya sendiri.

Kebebasan beraktivitas ini juga disinggung oleh Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia. Ia menambahkan bahwa dalam pengoperasian FIR oleh Singapura, baik pesawat sipil maupun militer yang melintasi wilayah FIR harus memberikan informasi kepada FIR, sehingga tidak ada pula kerahasiaan pergerakan pesawat patrol maritim atau militer, sehingga menyulitkan atau membatasi ruang gerak kementerian dan lembaga Indonesia dalam operasi pengawasan dan search and rescue (SAR).

Terlebih lagi, dalam operasi SAR, FIR menjadi dasar penentuan operasi; untuk membatasi parameter operasi dan pengambilan data atau informasi awal sebagai dasar pelaksanaan operasi. Dalam operasi pengawasan, tidak hanya pesawat, FIR juga menyulitkan pengoperasian drone, karena harus memiliki izin dari FIR untuk melakukan surveillance di ruang udara dan wilayah laut.

Ketiga narasumber sepakat bahwa terlepas apakah FIR ini urusan keamanan atau kedaulatan, faktanya ada gangguan terhadap kebebasan beraktivitas di negeri sendiri dengan adanya keharusan untuk memperoleh izin dari negeri lain.

Jika bukti dari negara yang berdaulat adalah dengan adanya kemerdekaan bergerak di wilayahnya sendiri, FIR ini bisa menjadi bukti bahwa Indonesia belum sepenuhnya berdaulat di wilayah laut dan udaranya.

Topik mengenai FIR ini diangkat dalam “Padjadjaran Dialektika” sebagai respons lahirnya Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2022 yang dianggap sebagai keberhasilan Indonesia mengembalikan pengelolaan ruang udara di atas Kepulauan Riau dan Natuna kepada Indonesia dan menambah luasan FIR Jakarta.

Namun, Indonesia masih mendelegasikan pengoperasian FIR kepada Singapura selama 25 tahun ke depan dan dapat diperpanjang. Hal ini mengundang perhatian para akademisi serta praktisi di bidang hukum udara dan hukum laut khususnya perihal kemungkinan dampaknya bagi kerawanan kemanan udara dan laut di Indonesia.

“Padjadjaran Dialektika” sendiri adalah kegiatan bulanan yang diselenggarakan oleh Departemen Hukum Internasional yang bertujuan untuk menjadi wadah bagi para ahli hukum untuk bertukar pikiran dan pandangan perihal permasalahan-permasalahan hukum internasional yang berhubungan dengan Indonesia.

Acara ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan pemahaman masyarakat luas secara komprehensif terhadap aturan hukum baik nasional maupun internasional sehingga dapat menjadi solusi bagi permasalahan-permasalahan hukum ke depan lainnya yang terjadi di Indonesia.*

Fapet Unpad Gelar Reuni Akbar “Pulang Kandang 2022” – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran menggelar Reuni Akbar “Pulang Kandang 2022” yang digelar di Kampus Fapet Unpad, Jatinangor, Sabtu (19/11/2022). Kegiatan reuni ini dihadiri pimpinan Fapet Unpad, para alumni dari berbagai angkatan, serta perwakilan mahasiswa.

Mengambil tema “Babarengan Babakti ka Sarakan” ini dihadiri sekira 2.500 alumni dari angkatan 1963 hingga 2019. Berbagai kegiatan diselenggarakan dalam reuni akbar tersebut. Mulai dari Talent Show, Fapet Market, Fapet Tausyiah, Fapet Bangga, Fapet Berbagi, dan menghadirkan bintang tamu Wachdach, Hassan Gembala, Mahawowow, Endo and The Goat, Samaberia, serta Kirana.

Pada Fapet Talent Show menghadirkan beragam persembahan musik dari Fapet Famiglia, Special Performance Fapet ’64, dan yang lainnya termasuk memainkan angklung bersama para alumni dipandu Cathy Arts.

Di area Fapet Market, para alumni dimanjakan dengan berbagai sajian kuliner yang tersedia di 16 stan UKM serta terdapat sajian kambing guling yang bisa dinikmati secara gratis oleh para alumni. Selain itu, ada pula 20 tenda sarnafil yang ada di area Fapet Market.

Di tenda tersebut, para alumni bisa berinteraksi bahkan melakukan penjajakan bisnis dengan para pelaku usaha di bidang peternakan dari hulu sampai hilir, perbankan, hingga asosiasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan tanah air.

Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi dalam sesi Fapet Bangga, Fapet memberikan penghargaan kepada Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa dengan kategori Penulis Pertama; Penulis Pendamping; Dosen Yang Menjadi Praktisi; Kegiatan Internasionalisasi; Tim Kerjasama Industri; Membina Hibah Nasional Pengabdian Mahasiswa; Mahasiswa Berprestasi Bidang Akademik; Mahasiswa Berprestasi Bidang Minat Bakat; dan Tenaga Kependidikan Bersertifikat.

Penghargaan dan apresiasi pun diberikan kepada Alumni yang berprestasi dan menginspirasi. Adapun Alumni yang mendapat penghargaan yaitu Prof. Dr. Ir. Tjeppy Daradjatun Sudjana, M.Sc selaku Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian Periode 2007 – 2010; Ir. Yudi Guntara Noor, IPU selaku Pengusaha Peternakan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum HPDKI; Ir. Rachmat Taufik Garsadi, M.Si., selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat; serta Yopi Safari, S.Pt selaku Pemimpin Redaksi Majalah TROBOS Livestock. (rilis)*

Bantu Tangani Gempa Cianjur, Unpad Kirim Relawan dan Buka Donasi – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran mengirimkan relawan mahasiswa untuk membantu proses evakuasi bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Relawan gabungan yang terdiri dari perwakilan sejumlah unit kegiatan mahasiswa dan fakultas tersebut telah berangkat menuju lokasi pada Senin (21/11/2022) malam.

Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Universitas Padjadjaran Dr. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam mengatakan, relawan gabungan yang berangkat saat ini akan bertugas melakukan asesmen mengenai kondisi pascagempa dengan Magnitudo 5,6 tersebut. Asesmen dilakukan untuk mengetahui program dan bantuan apa yang dibutuhkan untuk proses evakuasi di sana.

“Asesmen dilakukan untuk selanjutnya dilakukan koordinasi oleh Pusat Riset Kebencanaan Unpad,” kata Boy.

Asesmen yang dilakukan meliputi pemetaan lokasi, kebutuhan penyintas, kondisi penyintas, hingga kebutuhan lain apa yang belum terjangkau di lokasi.

Relawan gabungan tersebut terdiri dari 18 relawan mahasiswa dari Forum Komunikasi Padjadjaran Rescue serta enam tim medis dari Atlas Medical Pioneer (AMP) Fakultas Kedokteran Unpad yang langsung bertugas di RSUD Cianjur. Boy mengatakan, relawan akan rutin melaporkan kondisi di lapangan serta menghimpun jenis bantuan apa yang diperlukan oleh para penyintas.

Boy pun berpesan agar para relawan tetap memperhatikan kondisi kesehatan. “Jaga kondisi kesehatan, lalu terus update berita di lokasi,” kata Boy.

Buka Donasi

Selain mengirimkan relawan, Unpad juga membuka donasi untuk membantu penyintas bencana gempa Cianjur. Donasi bisa disampaikan melalui nomor rekening BNI 9881957133000018 atas nama Unpad Peduli Sesama.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Unpad Prof. Dr. Ida Nurlinda, M.H., mengatakan, donasi akan dibuka hingga Kamis (24/11/2022). Karena itu, Prof. Ida mengimbau kepada warga Unpad ikut menyumbangkan sebagian rezekinya untuk membantu penanganan korban gempa Cianjur.

“Unpad selalu berusaha untuk maslahat bagi sesama terutama bagi warga Jabar khususnya Cianjur yang tengah menghadapi musibah. Menjadi kewajiban untuk hadir membantu kesulitan warga tidak saja berupa donasi namun juga bantuan tenaga medis dan kesehatan lainnya yang dibutuhkan,” kata Prof. Ida.*

Siapkan Diri Jadi Penyiar Andal, Mahasiswa Unpad Ikuti Bimtek Radio Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Sebanyak 66 mahasiswa Universitas Padjadjaran mengikuti Bimbingan Teknis Radio Unpad 2022 di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (22/11/2022). Kegiatan ini digelar untuk memperkaya materi peserta mengenai dunia penyiaran.

Bimtek Radio tahun ini mengangkat tema “How to be a SLAY Announcer”. SLAY di sini merupakan singkatan dari Smart, Learn, Active, Yourself. Melalui konsep ini, peserta diharapkan dapat menjadi penyiar yang pintar, mau belajar, aktif, dan menjadi diri sendiri.

“Teman-teman harus bisa mandiri untuk bisa belajar sendiri tetapi juga dengan sangat pintar,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi, M.A. (SUT), PhD saat membuka acara.

Dandi berharap, dengan mengikuti kegiatan ini peserta bukan hanya tahu bagaimana menyampaikan informasi tetapi juga bijak dalam menyebarkan informasi.

Selain mahasiswa yang merupakan anggota Radio Unpad, kegiatan tersebut juga diikuti oleh sejumlah Pranata Humas dan staf KKP Unpad. Dikatakan Dandi, ilmu yang disampaikan pada Bimtek ini tidak terbatas untuk anggota Radio Unpad.

“Ilmu yang didapatkan ini bukan hanya dipakai di radio tetapi juga untuk kegiatan lain,” kata Dandi.

Acara tersebut menghadirkan tiga pembicara. Pembicara pertama adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad Adhi Prapaskah Hartadi, S.E., MBA, dengan materi “Digital Marketing”.

Selanjutnya, peserta mendapatkan materi “Basic Broadcasting and Announcing” dari Penyiar Mustang 88 FM Novila Indah Sakinah dan “Creative Content and Copywriting” dari Content Creator VINDES Fajar Andikasatria.

General Manager Radio Unpad 2022 Fauziah Adinda mengatakan, selain menambah informasi, diharapkan acara ini juga dapat menjadi wadah bagi peserta dalam memperluas relasi. Peserta pun dapat semakin termotivasi untuk produktif menghasilkan karya.

“Semoga ilmu-ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat untuk kita semua,” harap Fauziah. (arm)*

Benarkah Sesar Cimandiri Pemicu Gempa Cianjur? Ini Kata Ahli Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr. Ir. Ismawan, M.T., meragukan bahwa penyebab gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 di Cianjur, Senin (21/11/2022) dipicu pergerakan Sesar Cimandiri. Salah satu yang mendukung hipotesis tersebut adalah lokasi episenter gempa yang berada jauh dari bentangan Sesar Cimandiri.

“Yang jelas, saya yakin ini bukan bagian dari sesar Cimandiri, meskipun arahnya sama,” kata Ismawan saat dihubungi Kanal Media Unpad.

Ismawan mengatakan, kawasan Cugenang yang menjadi episenter gempa Cianjur berjarak sekira 10 kilometer di sebelah utara jalur patahan Cimandiri. Jalur sesar Cimandiri sendiri bermula dari Palabuhanratu lalu membentang ke arah timur dan berbelok ke utara di sekitar kawasan episenter gempa kemarin.

Dugaan ini juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa lebar dari sesar Cimandiri adalah berkisar 8 – 10 meter. Selain itu, kontur dari sesar Cimandiri memiliki kemiringan ke arah selatan, sehingga lokasi episenter gempa dengan kedalaman 10 kilometer dipastikan berada di luar jalur sesar tersebut.

Lebih lanjut Ismawan menganalisis, kemungkinan gempa ini diakibatkan oleh pergerakan sesar baru yang belum banyak diketahui orang. Dikatakan belum banyak diketahui orang karena bisa jadi jejak-jejak pelurusan sesar tersebut tertutupi oleh beberapa faktor.

Jika melihat lokasi episenter yang berada dekat dengan Gunung Gede, maka kemungkinan jejak-jejak sesar tersebut tertutupi oleh endapan gunung api. “Ini dimungkinkan karena kalau sesar lama biasanya ada jejak-jejak pelurusan yang menunjukkan bahwa di situ ada sesar. Di sana karena batuan vulkanik, jejak pelurusannya itu kelihatan tidak ada,” ujarnya.

Ismawan mengatakan, dilihat dari focal mechanism gempa Cianjur, ada dua kemungkinan jalur sesar yang belum teridentifikasi tersebut, yaitu: barat-timur atau utara-selatan. Namun, kemungkinan besar, jalur sesar tersebut mengarah barat-timur.

Ismawan pun menyanggah bahwa gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas gunung api. “Justru sebaliknya, dikhawatirkan aktivitas sesar tersebut apakah akan memicu aktivitas vulkanik atau tidak,” terangnya.

Berdampak Parah

Ismawan mengatakan, gempa Cianjur kemarin memiliki kekuatan yang cukup besar. Ini diperparah dengan lokasi episenter yang berada di daratan serta kedalaman gempa yang cukup dangkal, yaitu 10 kilometer. Hal ini menyebabkan banyak bangunan di atasnya menjadi rusak parah.

“Sesar-sesar yang di darat memang tidak akan menimbulkan tsunami, tetapi akibat primernya itu gedung-gedung banyak yang roboh. Kalau kedalamannya cukup dangkal, gempa kecil pun bisa merusak,” ujarnya.

Karena itu, peristiwa gempa Cianjur menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang hidup di kawasan patahan.Analisis mengenai gempa dipicu pergerakan sesar baru menandakan bahwa bisa jadi ada banyak sesar baru yang belum teridentifikasi dan dapat memicu gempa cukup serius.

“Kemarin kejadian satu daerah yang selama ini tidak disinggung ada patahan ternyata menghasilkan gempa bumi cukup besar. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran,” tutur Ismawan.

Selain itu, dampak peristiwa gempa bumi tidak hanya dilihat dari besaran magnitudonya, tetapi juga kedalamannya. Gempa dengan magnitudo tidak besar, tetapi dengan kedalaman yang dangkal tetap akan menimbulkan efek besar.

Ismawan juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengenai bahaya gempa tektonik. Edukasi dan sosialisasi mengenai kawasan sesar perlu diperkuat di masyarakat, terutama bagi masyarakat yang benar-benar tinggal di jalur patahan. Hal ini mendorong masyarakat makin sadar akan potensi sesar tersebut.

“Meskipun di daerah kita disebutkan jauh dari patahan, kita tidak tahu ternyata ada beberapa retakan yang mungkin kita belum tahu,” kata Ismawan.*

Lakukan Asesmen, Unpad Pastikan Bantuan Gempa Cianjur Sesuai Target – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran berkomitmen untuk membantu penanganan pascagempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Untuk tahap awal, Unpad dikoordinatori Unit SAR dan AMP FK telah mengirimkan bantuan relawan gabungan dan tim medis. Laporan dari tim awal di lapangan akan menjadi penentu upaya penanganan selanjutnya.

Ketua Pusat Riset Kebencanaan Unpad Dr.sc. Yoga Adriana Sendjaja, M.Sc., mengatakan, saat ini tim sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pimpinan fakultas dan perwakilan organisasi kemahasiswaan untuk memastikan penanganan apa yang tepat dilakukan untuk membantu penyintas gempa Cianjur saat ini.

“Kita koordinasi untuk memastikan bantuan apa yang prioritas dibutuhkan saat ini oleh para korban,” tutur Yoga.

Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad tersebut mengatakan, tim relawan gabungan yang sudah berada di sana bertugas melakukan asesmen untuk mengetahui kondisi pascagempa di Cianjur. Asesmen ini penting agar bantuan yang diberikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

“Kita melakukan asesmen karena kita tahu mereka perlu bantuan, tetapi jangan sampai bantuannya salah target. Bantuan apa yang paling prioritas kita utamakan,” ujarnya.

Dari berbagai asesmen yang dilakukan, wilayah terdampak gempa masih memerlukan tim medis, khususnya dokter spesialis bedah orthopaedi dan bedah umum. Kebutuhan tim medis non fisik juga diperlukan untuk menangani trauma penyintas.

Selain itu, sejumlah fasilitas kesehatan rusak berat, kebutuhan akses air bersih, hingga bantuan komunikasi untuk desa-desa yang terisolasi.

Dari hasil asesmen tersebut, lanjut Yoga, Unpad akan mengoordinasikan untuk penyediaan bantuan dan keberangkatan tim lanjutan. Para relawan akan rutin dilakukan penggantian untuk memastikan kondisi relawan benar-benar dalam keadaan sehat.

“Penggantian relawan bertahap ini juga membuat kita makin tahu apa yang sudah tidak dibutuhkan dan apa yang dibutuhkan di sana. Yang pasti, tim yang turun akan berbeda,” ujarnya.*

Unpad Jadi Perguruan Tinggi Pemohon Hak Cipta Terbanyak Ketiga di Indonesia – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran masuk ke dalam 10 besar perguruan tinggi dengan permohonan pencatatan ciptaan terbanyak di Indonesia tahun 2022 oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI.

Penghargaan diberikan langsung Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly kepada Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti di sela kegiatan “Roving Seminar Kekayaan Intelektual” yang diselenggarakan di Birawa Assembly Hall-Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (21/11/2022). Dalam acara tersebut, Rektor didampingi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Hendarmawan.

“Penghargaan ini membuat saya bangga karena terbukti sivitas akademika Unpad memiliki semangat tinggi dalam menghasilkan karya cipta,” tutur Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti.

Saat diwawancarai Kanal Media Unpad Prof. Hendarmawan mengatakan, Kemenkumham RI memberikan apresiasi kepada Unpad yang telah berperan aktif dalam memacu pertumbuhan kreativitas dan kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

“Unpad dikategorikan sebagai perguruan tinggi dengan jumlah pencatatan ciptaan Top 10 tertinggi di Indonesia tahun 2022,” kata Prof. Hendarmawan.

Pada penghargaan tersebut, Unpad menjadi perguruan tinggi ketiga terbanyak di Indonesia dengan jumlah permohonan pencatatanhak cipta terbanyak. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI, jumlah permohonan pencatatan hak cipta di Unpad dari Januari hingga November 2022 sebesar 1.518.

Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1497 pada 2021 dan 994 pada 2020. Peningkatan ini menjadikan Unpad sebagai perguruan tinggi yang konsisten menggugah kesadaran sivitas akademika untuk melakukan pencatatan hak cipta atas berbagai karya/inovasi yang dilakukan.  

Atas perolehan penghargaan ini, Prof. Hendarmawan bersama Direktorat Inovasi dan Korporasi terus menggelorakan warga Unpad untuk mendaftarkan hak cipta atas berbagai produk riset dan inovasi yang telah dihasilkan.

“Marilah kepada para dosen untuk mendaftarkan HKI untuk setiap produk riset,” pungkasnya.*

Riset Mahasiswa Unpad Jadi Referensi Kebijakan Pemprov Jabar di Bidang Geospasial – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Empat mahasiswa Program Studi Geofisika Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran diundang sebagai narasumber dalam acara Focus Group Discussion yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Selasa (15/11/2022) lalu.

Empat mahasiswa tersebut, Rania Alifa Desenaldo, Tubagus Nur Rahmat Putra, Catherine Andrea Lowis, dan Ahmad Wadi Muntashir diundang dalam diskusi bertema “In-Depth Karya Ilmiah bagi Perencanaan Pembangunan di Provinsi Jawa Barat” untuk mempresentasikan hasil penelitiannya sebagai pertimbangan untuk perumusan kebijakan di lingkungan Pemprov Jabar.

Kepala Bidang Statistika Diskominfo Jabar Idaningrum mengatakan, FGD ini merupakan tindak lanjut dari kompetisi karya ilmiah “Datathon Jabar Geostart” untuk mengeksplorasi permasalahan dan potensi di Jabar melalui pemanfaatan Portal Data Jawa Barat yang di-overlay dengan data penginderaan jauh.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad disebutkan, penelitian empat mahasiswa Geofisika Unpad yang berjudul “Pemodelan Algoritma Cellular Automata untuk memprediksi perubahan tata guna lahan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2025” dianggap relevan untuk referensi dalam pembuatan kebijakan Pemprov Jawa Barat.

“FGD ini bertujuan untuk melakukan pendalaman dan pembahasan penelitian-penelitian yang terpilih untuk dilakukan penyempurnaan dengan mempertemukan para peneliti dan para stakeholders yang merupakan perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jabar,” kata Ida.

Penelitian tersebut diharapkan menjadi bahan pengambilan kebijakan menuju pembangunan Jabar Juara. Beberapa dinas yang hadir dalam FGD tersebut, di antaranya Bappeda, BP2D, BPBD, DBMPR, DLH, DESDM, DSDA dan DTPHM Jawa Barat. Bertindak sebagai moderator dalam FGD ini adalah Dosen FPIK Unpad yang juga Ketua Masyarakat Penginderaan Jauh Komwil Jabar  Mochamad Candra Wirawan Arief, PhD.

Pada FGD tersebut, mahasiswa mempresentasikan tentang prediksi tutupan lahan yang terjadi di Jawa Barat pada 2025. Pendekatan yang dilakukan menggunakan data tata guna lahan yang diperoleh dari metode Penginderaan Jauh di Jawa Barat selama lima tahun ke belakang. Data ini digunakan untuk memprediksi data lima tahun ke depan. Algoritma yang digunakan adalah metode Cellular Automata. 

Selain itu, para mahasiswa juga menampilkan aplikasi penginderaan jauh yang dibuat khusus untuk Jawa Barat bernama “mataJabar”. Aplikasi mataJabar  dapat menampilkan data-data citra satelit beserta beberapa indeks yang sering digunakan. 

Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk monitoring lahan beserta data lingkungan di provinsi Jawa Barat. Aplikasi ini dibuat secara ramah pakai dan bersifat terbuka, aplikasi ini  dapat diakses melalui laman http://grid.unpad.ac.id/~matajabar. 

Para peserta FGD yang mayoritas adalah beberapa dinas yang berada di lingkungan Jawa Barat menanggapi secara positif terhadap aplikasi buatan mahasiswa Geofisika ini. Mereka berpendapat, aplikasi ini akan memudahkan mereka dalam proses monitoring dan prediksi data geospasial Jawa Barat. Secara khusus mereka menyampaikan agar data citra satelit yang disediakan oleh mataJabar beresolusi tinggi agar menambah akurasi dari data yang dihasilkan.

Ketua Program Studi Geofisika Unpad Dr. Irwan Ary Dharmawan yang sekaligus merupakan dosen pembimbing menguraikan bahwa penelitian ini merupakan implementasi kegiatan MBKM di Program Studi Geofisika. Ide tentang “mataJabar” ini murni ide dan gagasan dari para mahasiswa sendiri. “Saya selaku dosen pembimbing hanya mengarahkan ke hal-hal yang bersifat substantif,” tuturnya. (rilis)*