[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Asia Mining Development Co., Ltd., Jepang. Melalui kerja sama ini, Unpad melalui Institut Pembangunan Jawa Barat (Injabar) bersama KBRI Tokyo membuka peluang ekspor mangga asal Jawa Barat ke Jepang.
Kerja sama tersebut diwujudkan melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Rektor Unpad yang dalam kesempatan tersebut diwakili Direktur Injabar Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, M.Si., dengan perwakilan Asia Mining Development Jepang Shozo Nakamura di Hotel Grand Preanger, Bandung, Rabu (16/11/2022) malam.
Dalam sambutannya Prof. Keri mengatakan, Unpad melalui Injabar menjajaki peluang pengembangan mangga asal Jawa Barat untuk bisa diekspor ke Jepang. Tentunya, untuk bisa diterima di pasar Jepang, mangga tersebut telah dilakukan berbagai riset, salah satunya adalah riset pengembangan mangga bebas hama yang dilakukan Dosen Fakultas Pertanian Unpad Dr. Agus Susanto, S.P., M.Si.
Riset tersebut dilakukan atas dorongan dari pihak KBRI Tokyo yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya Unpad untuk memasarkan komoditas Indonesia di Jepang.
Dari riset yang dilakukan, tim mencari kemungkinan adanya lalat buah dari perkebunan mangga di Tarakan, Kalimantan Utara, dan Sumedang, Jawa Barat. Hasilnya, mangga dari perkebunan Sumedang dinyatakan bebas hama lalat buah sama sekali, sehingga dianggap potensial untuk dipasarkan di Jepang.
Melalui kerja sama ini, Unpad bersama-sama mempersiapkan produk mangga yang sesuai dengan persyaratan dari pihak Jepang. Diharapkan, menjelang perayaan 65 tahun kemitraan Indonesia-Jepang, mangga asal Jawa Barat sudah bisa diekspor ke Negeri Sakura tersebut.
Minister Counsellor Economic KBRI Tokyo Rima Cempaka mengapresiasi langkah Unpad dalam mendorong peluang ekspor komoditas buah segar asal Indonesia. “Beberapa tahun kita membuat terobosan, ada hasil penelitian yang menurut kami sangat penting sekali karena hasil riset ini menunjukkan upaya Indonesia segera membuka akses ekspor buah segar ke Jepang,” ujarnya.
Saat ini, dua varietas mangga Jawa Barat, yaitu gedong gincu dan arumanis, potensial diekspor ke Jepang. Dua varietas ini didasarkan atas riset yang dilakukan mengenai jenis mangga apa yang cocok dan akan komersial bagi masyarakat Jepang.
Kendati demikian, kata Rima, hal ini juga akan membuka peluang bagi varietas mangga Indonesia lainnya untuk bisa diekspor ke Jepang, baik dalam bentuk buah segar maupun produk turunannya.
“Harapan kita juga selain membuka akses mangga, apabila mangga masuk, artinya semua buah-buahan lain yang memerlukan proses penelitian akan terbuka aksesnya,” kata Rima.
Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Unpad dengan Reuna Co. Ltd, selaku perusahaan ekspor/impor asal Jepang. Acara tersebut juga dihadiri para pelaku bisnis asal Jepang yang menjadi mitra KBRI Tokyo.*