Tiga Mahasiswa Wakili Unpad di Ajang Kampus Merdeka Fair 2022 – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Tiga mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Penggerak dan Ambasador MBKM terpilih mewakili Universitas Padjadjaran untuk mengikuti kegiatan Kampus Merdeka Fair di Universitas Pendidikan Ganesha, Buleleng, Bali, Rabu (16/11/2022).

Tiga mahasiswa tersebut, yaitu Alizha Rochana Putri (FK), Shabira Marsya Supriatami (FISIP), dan Alvira Nuril Alisa (FIB) berkesempatan mengetahui lebih dekat mengenai program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) melalui kegiatan tersebut.

“MP-MBKM Unpad selaku perwakilan dari Unpad, bertugas untuk menggali sekaligus mengenalkan lebih dalam informasi tentang Kampus Merdeka sebagai bekal untuk membantu meningkatkan kepesertaan Unpad dalam Kampus Merdeka pada angkatan selanjutnya.,” tutur Alizha dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Lebih lanjut Alizha menjelaskan, Kampus Merdeka Fair terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Pertama, sharing session yang di dalamnya terdapat rangkaian implementasi Kampus Merdeka Mandiri perguruan tinggi tuan rumah, PTN, dan PTS; sharing sessuin bersama Kepala Program Rumpun Karier (MSIB, WMK, PM) dan Rumpun Mobilitas (IISMA, IISMA Vokasi, PMM, dan KM).

Kegiatan selanjutnya adalah Collaborative Insight, berupa penguatan kolaborasi antar perwakilan perguruan tinggi peserta kegiatan. Kegiatan ketiga adalah Pelatihan Mahasiswa Alumni untuk Mahasiswa berupa pengenalan dan berbagai pengalaman dari alumni program MBKM untuk mahasiswa.

Shabira mengatakan, Kampus Merdeka Fair membantu mereka sebagai mahasiswa penggerak dan duta MBKM untuk menyosialisasikan sekaligus menggiatkan berbagai pembaruan untuk program MBKM di Unpad.

Tiga mahasiswa tersebut sepakat bahwa keikutsertaannya dalam kegiatan ini menjadi batu loncatan untuk program MBKM di Unpad.

“Program MBKM yang begitu inovatif dan kreatif dapat membuat pedoman bagi MBKM Unpad untuk meningkatkan kualitas setiap program kerjanya. Seluruh program MBKM memiliki manfaat sekaligus dampak positif dalam pengembangan diri untuk masa depan yang lebih baik,” papar Alizha.

Selain itu, Alvira juga mengatakan bahwa program MBKM sangat menarik diikuti. Program ini memberi kesempatan mahasiswa yang ingin mengasah kemampuan, baik keterampilan teknis maupun nonteknis.

“MBKM juga memberikan persiapan karier untuk di dunia kerja nanti. Jadi, menurut saya, tidak perlu ragu lagi apabila ingin mengikuti program MBKM. Akan tetapi, perlu diperhatikan program apa yang ingin diikuti, dan sesuaikan dengan keinginan dan skill yang dimiliki,” ujarnya. (rilis)*

Mahasiswa Unpad Kembangkan Platform Penjualan Produk Anyaman Rajapolah – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran mengembangkan platform lokapasar (marketplace) yang khusus menjual beragam produk kerajinan anyaman khas Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Berbagai produk anyaman khas, seperti tempat tisu, sandal, kipas tangan, hingga souvenir yang mengedepankan ramah lingkungan dijual melalui platform tersebut.

Platform bertajuk “Sinyapolah” dikembangkan tiga mahasiswa FMIPA, yaitu Rifky Adhia Pratama (Kimia), Syakira Rahma (Teknik Informatika), dan Anang Muhajirin (Matematika) dengan bimbingan dosen Dr. Intan Nurma Yulita, M.T. Proyek ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Telkom Indonesia dalam ajang “Innovilage 2022.

Rifky mengatakan, platform marketplace ini dikembangkan untuk menjawab permasalahan yang kerap dialami pengrajin anyaman di Rajapolah, yaitu sepi orderan dan harga jual yang jatuh akibat pandemi. Selain itu, tim juga menemukan kondisi di salah satu industri rumahan anyaman di Kampung Kreatif Sukaruas, Rajapolah, yang pernah mengalami penipuan saat transaksi secara manual.

Untuk itu, tiga mahasiswa tersebut mencoba mengembangkan platform yang memungkinkan pengrajin menjual produknya dengan aman dan tidak khawatir sepi pembeli. Ini dimungkinkan karena platform penjualan secara daring dapat menjangkau pasar dengan lebih luas.

Proyek ini dilaksanakan di Kampung Kreatif Sukaruas, Desa Sukaraja, Rajapolah. Tidak hanya berfokus pada penjualan, Sinyapolah juga membantu promosi wisata edukasi Kampung Kreatif Sukaruas kepada akademisi maupun masyarakat yang ingin mengetahui cara mengolah daun pandan, eceng gondok, dan bahan lainnya menjadi produk bernilai jual tinggi.

Tampilan marketplace Sinyapolah.*

Lebih lanjut Rifky menjelaskan, platform ini memiliki tiga fitur utama. Pertama, Aosan yang berisi bacaan dan referensi produk unik yang bisa dibuat dari bahan anyaman dengan tujuan meningkatkan diversifikasi produk untuk kalangan pengrajin di Desa Sukaraja.

Fitur kedua adalah Babaturan, fitur yang menawarkan produk pengrajin kepada pengguna dari kalangan masyarakat umum dan mitra yang terdiri dari wedding organizer, perhotelan, dan akademisi. Sementara fitur terakhir adalah Kempel Riung, berisi informasi pelatihan yang dapat dihadiri para pengrajin atau masyarakat seputar manajemen bisnis, digital marketing, ataupun pelatihan membuat produk anyaman.

Dalam perjalanannya, tim sudah melakukan peluncuran platform dan memberikan beberapa kali pelatihan kepada para pengrajin terkait pembuatan konten untuk digital marketing, hingga tata kelola rumah agar layak dijadikan home stay untuk mendorong penambaham pendapatan saat membuka kunjungan wisata edukasi.

Pada November ini, tim berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kab. Tasikmalaya, Jajapin Travel, dan SMPN 1 Karangnunggal. Platform Sinyapolah sendiri dapat dikunjungi di Sinyapolah.com.

“Berkat kerjasama yang terjalin, pada awal November, sebanyak 7 kelas dari SMPN 1 Karang Nunggal mengunjungi Kampung Kreatif Sukaruas dan berhasil mengaktivasi pertumbuhan ekonomi di kalangan pengrajin dan pedagang UMKM karena kedatangan mereka,” kata Rifky.*

Kisah Mahasiswa Unpad yang Jadi Relawan Bencana Gempa Bumi Cianjur – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Peristiwa gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 di wilayah Cugenang, Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu mendorong banyak orang terjun melaksanakan misi kemanusiaan sebagai relawan, tidak terkecuali mahasiswa Universitas Padjadjaran.

Selang beberapa jam setelah gempa terjadi, sekelompok mahasiswa Unpad yang tergabung dalam Forum Komunikasi Padjadjaran Rescue dan tim medis segera berangkat menuju lokasi bencana. Dua di antara mahasiswa yang berangkat ialah Asyrurifa Fauzi dan Viona Liuprilita Budiman. Dua mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Kepada Kanal Media Unpad Fauzi dan Viona bercerita mengenai keikutsertaannya sebagai relawan bencana gempa bumi Cianjur. Viona yang merupakan orang Cianjur asli sangat tergerak untuk membantu sesama warga yang terdampak bencana gempa bumi.

“Jadi saya sangat tertarik untuk membantu kota sendiri juga. Gak nyangka Cianjur kota kecil tapi bencananya bisa dibilang besar,” tutur Viona.

Sementara Fauzi yang berasal dari Sukabumi juga tergerak menjadi relawan. Sebabnya, Cianjur merupakan kota yang kerap dikunjungi karena banyak teman-temannya yang tinggal di sana. Karena kedekatannya dengan Cianjur inilah yang mendorong Fauzi terjun menjadi relawan.

Pasca gempa bumi terjadi, komunikasi di dalam forum intens dilakukan. Utamanya mempersiapkan keberangkatan relawan menuju lokasi bencana. Keduanya yang merupakan anggota dari Unit Pencinta Alam Palawa Unpad tanpa pikir panjang langsung mendaftarkan diri sebagai relawan.

“Semuanya atas dasar inisiatif, bukan ditugaskan,” kata Viona.

Belajar Banyak Hal

Sesampainya di Cianjur, relawan Unpad langsung melakukan asesmen terkait kondisi dan apa yang dibutuhkan penyintas. Selanjutnya, relawan dibagi menjadi beberapa tim. Ada yang turun membantu proses evakuasi di lapangan, ada yang bertugas di posko membantu pengelolaan bantuan, serta ada yang bertugas di rumah sakit sebagai tim medis.

Viona dan Fauzi sendiri mendapat tugas di posko. Kendati tidak turun langsung ke lapangan, keduanya mengaku mendapatkan banyak hal selama bertugas di posko. Selama di posko, mereka berhadapan langsung dengan penyintas yang meminta sejumlah bantuan logistik.

“Pas ke sini (penyintas) sedikit membeludak, tetapi Alhamdulillah bisa diatasi,” kata Fauzi.

Bantuan yang datang di posko perlu diatur agar bisa diterima penyintas secara merata. Dari proses ini, Fauzi mengaku sedikit banyak belajar mengenai manajemen penyaluran logistik untuk penyintas bencana.

“Kan di sini kebetulan banyak yang membutuhkan, sementara barang gak terlalu banyak. Jadi bagaimana memprioritaskan untuk yang benar-benar membutuhkan dengan melakukan asesmen terlebih dahulu,” jelas Fauzi.

Bagi Fauzi dan Viona, keikusertannya menjadi relawan bencana gempa bumi Cianjur merupakan pengalaman pertama. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi keduanya.

Fauzi sendiri merasakan, menjadi relawan di daerah bencana mendorongnya untuk lebih peka terhadap sesame. Selain itu, ia juga mendapat pengalaman bagaimana melakukan manajemen terhadap bantuan untuk korban bencana alam agar tepat sasaran dan merata.

Sementara Viona sendiri belajar untuk lebih mensyukuri atas apa yang diberikan Sang Pencipta. “Meskipun keluarga di Cianjur, syukur masih dilindungi. Semoga apa yang terjadi di Cianjur bisa segera pulih,” pungkasnya.*

Perkaya Kompetensi Mahasiswa, Unpad Jalin Kerja Sama dengan Pertamina International Shipping – Universitas Padjadjaran

Laporan oleh Raden Bagus Muhammad Rizky Fadhillah Meliala

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran dan PT. Pertamina International Shipping menjalin kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta penyelenggaraan program pemagangan.

Kerja sama dengan anak usaha PT. Pertamina tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD.,  dengan Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina Internasional Shipping Surya Tri Harto di Ruang Executive Lounge Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Jumat (25/11/2022).

Pada kesempatan tersebut, Prof. Arief menyatakan bahwa perjanjian kerja sama ini akan membawa sinergitas antara dunia industri dan dunia pendidikan yang akan berdampak pada banyak aspek.

“Dengan adanya Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama tentang program pemagangan ini diharapkan dapat menciptakan lulusan yang dapat bersaing di masyarakat dalam dunia industri di Indonesia,” ujarnya

Menurutnya, salah satu proses pembelajaran terbaik yang dapat dilakukan guna membentuk lulusan berkompetensi adalah dengan memahami dan merasakan situasi dalam industri secara langsung. Untuk itu, kerja sama antara Unpad dan Pertamina International Shipping ini merupakan hal yang sangat positif untuk menunjang hal tersebut.

“Mahasiswa dapat merasakan bagaimana situasi bekerja langsung dalam industri merupakan hal yang sangat berharga bagi para mahasiswa,” kata Prof. Arief.

Prof. Arief juga menganggap bahwa kerja sama yang dilakukan dengan Pertamina International Shipping ini selaras dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang makin gencar dicanangkan oleh Kemendikbudristek.

“Dalam program MBKM, lulusan tidak hanya dimaknai sebagai lulusan linier, tetapi juga harus memiliki kompetensi tambahan sesuai dengan minat mereka, oleh karena itu, kesempatan ini adalah peluang yang bagus untuk mencetak lulusan berkompetensi,” imbuhnya.

Ke depannya, Prof. Arief menyatakan bahwa Universitas Padjadjaran sangat optimis melihat berbagai peluang kerja sama bidang lain dengan Pertamina International Shipping dengan tujuan saling memberi kontribusi antara dunia pendidikan dan bisnis. (arm)*

Siapkan Diri Jadi Penyiar Andal, Mahasiswa Unpad Ikuti Bimtek Radio Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Sebanyak 66 mahasiswa Universitas Padjadjaran mengikuti Bimbingan Teknis Radio Unpad 2022 di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (22/11/2022). Kegiatan ini digelar untuk memperkaya materi peserta mengenai dunia penyiaran.

Bimtek Radio tahun ini mengangkat tema “How to be a SLAY Announcer”. SLAY di sini merupakan singkatan dari Smart, Learn, Active, Yourself. Melalui konsep ini, peserta diharapkan dapat menjadi penyiar yang pintar, mau belajar, aktif, dan menjadi diri sendiri.

“Teman-teman harus bisa mandiri untuk bisa belajar sendiri tetapi juga dengan sangat pintar,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi, M.A. (SUT), PhD saat membuka acara.

Dandi berharap, dengan mengikuti kegiatan ini peserta bukan hanya tahu bagaimana menyampaikan informasi tetapi juga bijak dalam menyebarkan informasi.

Selain mahasiswa yang merupakan anggota Radio Unpad, kegiatan tersebut juga diikuti oleh sejumlah Pranata Humas dan staf KKP Unpad. Dikatakan Dandi, ilmu yang disampaikan pada Bimtek ini tidak terbatas untuk anggota Radio Unpad.

“Ilmu yang didapatkan ini bukan hanya dipakai di radio tetapi juga untuk kegiatan lain,” kata Dandi.

Acara tersebut menghadirkan tiga pembicara. Pembicara pertama adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad Adhi Prapaskah Hartadi, S.E., MBA, dengan materi “Digital Marketing”.

Selanjutnya, peserta mendapatkan materi “Basic Broadcasting and Announcing” dari Penyiar Mustang 88 FM Novila Indah Sakinah dan “Creative Content and Copywriting” dari Content Creator VINDES Fajar Andikasatria.

General Manager Radio Unpad 2022 Fauziah Adinda mengatakan, selain menambah informasi, diharapkan acara ini juga dapat menjadi wadah bagi peserta dalam memperluas relasi. Peserta pun dapat semakin termotivasi untuk produktif menghasilkan karya.

“Semoga ilmu-ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat untuk kita semua,” harap Fauziah. (arm)*

DISKUSI PANEL “MAPALA QUO VADIS” HADIRKAN PARADIGMA BARU MAHASISWA PECINTA ALAM

Humas UNJ, Jakarta-Sabtu, 19 November 2022, Gedung Ki Hajar Dewantara Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hari  bersejarah bagi para anggota berbagai organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dari berbagai generasi dari tahun 1960an – hingga saat ini, khususnya KMPA Eka Citra Universitas Negeri Jakarta yang menjadi tuan rumah dalam kegiatan tersebut. Mereka berkumpul dalam acara “Indonesia International Outdoor Festival (IIOUTFEST) Goes To Campus, yang bertemakan “Mapala Quo Vadis”–Membangun Paradigma Baru Mahasiswa Pecinta Alam. Diskusi panel ini bertujuan sebagai ajang silaturahmi Mahasiswa Pecinta Alam dalam menguatkan perannya di era modern ini, agar dapat menjawab tantangan dan peluang yang ada.

Seperti kita ketahui dalam kurun waktu satu dekade terakhir, mapala mengalami berbagai tantangan mulai dari sistem akademik yang semakin ketat, mahalnya biaya perkuliahan dan berbagai berita negatif dari mapala antara lain, kekerasan dalam pendidikan dan latihan dasar hingga mengakibatkan korban jiwa serta berbagai perilaku buruk dari oknum anggota mapala (penggunaan narkotika, premanisme dan lain sebagainya). Hal ini tentu berdampak kepada buruknya citra mapala dan menurunnya minat mahasiswa bergabung dalam organisasi mapala.

Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, kegiatan petualangan kini semakin mudah diakses, digeluti masyarakat dan berkembang menjadi bagian industri pariwisata (wisata petualangan) hingga menghadirkan beragam profesi dan bisnis baru yang menjanjikan. Tidak hanya dalam industri pariwisata, kegiatan berbasis petualangan kini juga semakin berkembangan menjadi sebuah kegiatan olahraga prestasi tingkat dunia. Berbagai fenomena tersebut harus mampu disikapi dengan baik untuk menjaga eksistensi mapala di era modern ini. Oleh karena itu Diskusi ini dihadirkan dengan menampilkan 17 narasumber, untuk berbagi pemikiran dari anggota mapala lintas generasi agar mendapatkan sebuah rekomendasi untuk pengembangan organisasi mapala. Acara juga dihadiri oleh 200 orang secara hibrid (offline & online) dari berbagai daerah di Indonesia.

Maka kemudian, dari Diskusi Panel ini , lahir Rekomendasi Arah Pengembangan Organisasi Mapala sebagai berikut :

  1. Pola Pembinaan Kolaboratif

Melaksanakan pola pembinaan mapala dengan prinsip kolaboratif dari unsur Universitas, Pengurus Organisasi, Anggota Aktif, Pembina/Pelatih (Alumni/Profesional) dan Orang Tua/Wali Mahasiswa.

  1. Pendekatan Humanis

Melaksanakan pendekatan humanis dalam mengelola sumber daya manusia organisasi mapala menyesuaikan dengan karakteristik generasinya.

  1. Pengamalan Tri Dharma Tinggi

Menguatkan peran mapala dalam mengimplementasikan program kerjanya sesuai dengan pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

  1. Pendidikan Berbasis Kompetensi

Menerapkan sistem pendidikan berbasis kompetensi yang berwawasan industri, sehingga terciptanya link and match antara proses pembelajaran di mapala dengan industri yang terkait, sehingga bisa mendukung jenjang karier bagi anggota Mapala.

  1. Pengembangan Program Mapala Berkelanjutan

Melaksanakan Program Mapala Berkelanjutan dengan konsep Sapta Lestari yang berorientasi kepada 7 bidang yaitu Organisasi, Petualangan, Olahraga Prestasi, Lingkungan, Kebencanaan, Wisata dan Edukasi

  1. Peningkatan prestasi

Melaksanakan program kerja yang berorientasi kepada peningkatan prestasi bagi individu, organisasi mapala, perguruan tinggi serta bangsa Indonesia

  1. Transformasi Digital Pengelolaan Media Informasi dan Komunikasi

Melaksanakan transformasi digital dalam pengelolaan sistem media informasi dan komunikasi mapala, khususnya untuk mempublikasikan berbagai hal-hal positif tentang mapala secara inovatif.

Semoga dengan telah terselenggaranya diskusi panel ini dapat memberikan sudut pandang positif masa depan mapala di tengah berbagai tantangan zaman yang ada. Selanjutnya kami berharap rekan-rekan mapala dapat menindaklanjuti acara ini dengan beragam diskusi dan aksi-aksi berikutnya yang lebih berbobot dan berkelanjutan dari mapala. Panjang Umur Mapala Se Indonesia !!! Salam Lestari…

kontributor: TIM Eka CItra

Riset Mahasiswa Unpad Jadi Referensi Kebijakan Pemprov Jabar di Bidang Geospasial – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Empat mahasiswa Program Studi Geofisika Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran diundang sebagai narasumber dalam acara Focus Group Discussion yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Selasa (15/11/2022) lalu.

Empat mahasiswa tersebut, Rania Alifa Desenaldo, Tubagus Nur Rahmat Putra, Catherine Andrea Lowis, dan Ahmad Wadi Muntashir diundang dalam diskusi bertema “In-Depth Karya Ilmiah bagi Perencanaan Pembangunan di Provinsi Jawa Barat” untuk mempresentasikan hasil penelitiannya sebagai pertimbangan untuk perumusan kebijakan di lingkungan Pemprov Jabar.

Kepala Bidang Statistika Diskominfo Jabar Idaningrum mengatakan, FGD ini merupakan tindak lanjut dari kompetisi karya ilmiah “Datathon Jabar Geostart” untuk mengeksplorasi permasalahan dan potensi di Jabar melalui pemanfaatan Portal Data Jawa Barat yang di-overlay dengan data penginderaan jauh.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad disebutkan, penelitian empat mahasiswa Geofisika Unpad yang berjudul “Pemodelan Algoritma Cellular Automata untuk memprediksi perubahan tata guna lahan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2025” dianggap relevan untuk referensi dalam pembuatan kebijakan Pemprov Jawa Barat.

“FGD ini bertujuan untuk melakukan pendalaman dan pembahasan penelitian-penelitian yang terpilih untuk dilakukan penyempurnaan dengan mempertemukan para peneliti dan para stakeholders yang merupakan perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jabar,” kata Ida.

Penelitian tersebut diharapkan menjadi bahan pengambilan kebijakan menuju pembangunan Jabar Juara. Beberapa dinas yang hadir dalam FGD tersebut, di antaranya Bappeda, BP2D, BPBD, DBMPR, DLH, DESDM, DSDA dan DTPHM Jawa Barat. Bertindak sebagai moderator dalam FGD ini adalah Dosen FPIK Unpad yang juga Ketua Masyarakat Penginderaan Jauh Komwil Jabar  Mochamad Candra Wirawan Arief, PhD.

Pada FGD tersebut, mahasiswa mempresentasikan tentang prediksi tutupan lahan yang terjadi di Jawa Barat pada 2025. Pendekatan yang dilakukan menggunakan data tata guna lahan yang diperoleh dari metode Penginderaan Jauh di Jawa Barat selama lima tahun ke belakang. Data ini digunakan untuk memprediksi data lima tahun ke depan. Algoritma yang digunakan adalah metode Cellular Automata. 

Selain itu, para mahasiswa juga menampilkan aplikasi penginderaan jauh yang dibuat khusus untuk Jawa Barat bernama “mataJabar”. Aplikasi mataJabar  dapat menampilkan data-data citra satelit beserta beberapa indeks yang sering digunakan. 

Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk monitoring lahan beserta data lingkungan di provinsi Jawa Barat. Aplikasi ini dibuat secara ramah pakai dan bersifat terbuka, aplikasi ini  dapat diakses melalui laman http://grid.unpad.ac.id/~matajabar. 

Para peserta FGD yang mayoritas adalah beberapa dinas yang berada di lingkungan Jawa Barat menanggapi secara positif terhadap aplikasi buatan mahasiswa Geofisika ini. Mereka berpendapat, aplikasi ini akan memudahkan mereka dalam proses monitoring dan prediksi data geospasial Jawa Barat. Secara khusus mereka menyampaikan agar data citra satelit yang disediakan oleh mataJabar beresolusi tinggi agar menambah akurasi dari data yang dihasilkan.

Ketua Program Studi Geofisika Unpad Dr. Irwan Ary Dharmawan yang sekaligus merupakan dosen pembimbing menguraikan bahwa penelitian ini merupakan implementasi kegiatan MBKM di Program Studi Geofisika. Ide tentang “mataJabar” ini murni ide dan gagasan dari para mahasiswa sendiri. “Saya selaku dosen pembimbing hanya mengarahkan ke hal-hal yang bersifat substantif,” tuturnya. (rilis)*

Sepuluh Mahasiswa Unpad Peroleh Pengalaman Riset di Jepang – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Sepuluh mahasiswa Universitas Padjadjaran berkesempatan melakukan penelitian di The Physical and Chemical Research Institute (RIKEN), Jepang, pada 16 Oktober hingga 5 November 2022 lalu.

Sepuluh mahasiswa yang berasal dari program Sarjana hingga Pascasarjana tersebut merupakan penerima beasiswa pertukaran “Sakura Science Exchange Program 2022”. Selama 21 hari, peserta melakukan penelitian dengan didampingi tiga dosen dari Departemen Fisika Fakultas MIPA Unpad, yaitu: Prof. Risdiana, M.Eng, Lusi Safriani, Ph.D, dan Dr. Togar Saragi.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad, “Sakura Science Exchange Program” merupakan kegiatan yang diselenggarakan Japan Science and Technology Agency (JST) dengan tujuan untuk memperkenalkan dan menawarkan pengalaman yang berkaitan dengan sains dan teknologi serta budaya Jepang kepada talenta muda dari berbagai negara.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kerjasama industri-akademik-pemerintah antar negara yang mengikuti program ini dengan pihak Jepang.

Ada tiga jenis kegiatan dalam program ini. Kegiatan Course A bertajuk “Science and Technology Experience Course” yang digelar selama tujuh hari, Course B “Collaborative Research Activities Course” yang digelar selama 21 hari, dan Course C “Science and Technology Training Course” selama 10 hari. Mahasiswa Unpad sendiri terpilih mengikuti program di Course B.

“Program Course B yang diikuti oleh mahasiswa Unpad merupakan program terpanjang yang ditawarkan dengan tingkat pesaingan yang sangat tinggi untuk mendapatkan grant-nya. Yang bertindak sebagai host pada kegiatan ini adalah Dr. Isao Watanabe dari RIKEN,” tutur Prof. Risdiana.

Kegiatan dibuka dengan tur singkat di kampus RIKEN dan pengenalan laboratorium yang ada di Meson Science Laboratory. Selanjutnya, mahasiswa dikenalkan dengan pengelola dan alat-alat pengukuran yang terdapat di laboratorium tersebut, serta pemberian tutorial penggunaan alat-alat pengukuran seperti XRD (X-Ray Diffraction) dan Squid (Superconducting Quantum Interference Device).

Mahasiswa juga berkesempatan melakukan proses preparasi dan pengukuran sampel menggunakan XRD dan Squid. Aktivitas ini dilakukan untuk mengukur sampel yang sudah disiapkan peserta.

Selain pengukuran menggunakan dua alat tersebut, seluruh peserta juga dikenalkan alat pengukuran di laboratorium lain, seperti ESR (Electron Spin Resonance) dan NMR (Nuclear Magnetic Resonance).

Beberapa mahasiswa diperkenankan melakukan pengukuran langsung dan merasakan pengalaman mengoperasikan aneka alat pengukuran berteknologi tinggi yang tidak dapat ditemukan di Indonesia.

Mahasiswa juga berkesempatan mengunjungi dan merasakan atmosfer kampus dan laboratorium yang ada di Sophia University di Jepang. Laboratorium yang dikunjungi adalah lab yang dipimpin Prof. Tadashi Adachi. Di sana, mahasiswa bersama Prof. Risdiana melakukan diskusi mengenai penelitian kolaborasi bersama Prof. Adachi.

Tidak hanya di Sophia University, peserta diberi kesempatan mengunjungi Radioactive Isotope Beam Factory (RIBF) RIKEN, dan museum sains Miraikan.  Di akhir pekan, mahasiswa berkesempatan mengunjungi beberapa pusat budaya di sekitar Tokyo.

Sepuluh mahasiswa tersebut, yaitu: Diba Grace Auliya (Doktor Bioteknologi), Rosaldi Pratama (Fast Track Magister Fisika – Doktor Kimia), Rahma Sundaya Effendi (Magister Fisika), Muhammad Fadhil Falhan (Magister Fisika), Nabillah Fa’diyyah Zahra (Fast Track Sarjana – Magister Fisika), Muhammad Naufal Farras (Sarjana Fisika), Muhammad Naufal Ardian (Sarjana Fisika), Nayla Quinta Djamal (Sarjana Fisika), Gabriella Karin Nugroho Kwando (Sarjana Fisika), dan Kanaya Nuraulia Maurizka (Sarjana Fisika). (rilis)*

Dua Mahasiswa FTIP Unpad Aktivasi Ekosistem Kreatif di Kendari – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Dua mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran melakukan aktivasi ekosistem kreatif di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Dua mahasiswa tersebut, yaitu Sonia Nanda Shafara dan Anggita Sherly Amalia melaksanakan program aktivasi di Kendari selama dua bulan, mulai dari Agustus hingga Oktober 2022 lalu. Didampingi Dosen FTIP Unpad Dr. Dwi Purnomo, M.T., keduanya melakukan proses kreatif pada program ini dengan menggunakan pendekatan Design Thinking.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad, Anggita menjelaskan, proses kegiatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan Design Thinking yang terbagi menjadi empat tahapan transformasi, yaitu: connect, collaborate, commerce, dan celebrate.

“Selama satu bulan pertama, kami berempati dan mengubah sudut pandnag kami dan merasakan langsung harapan masyarakat Kendari,” kata Anggita.

Dari hasil proses empati tersebut, tim menemukan bahwa ekosistem ekonomi kreatif di Kendari perlu segera diaktivasi. Data yang ada menunjukkan, saat pandemi Covid-19 melanda dua tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah pelaku UMKM hingga 11 persen.

Namun, peningkatan kuantitas tersebut tidak berbading lurus dengan peningkatan kualitas karena belum adanya wadah yang mengintegrasikan antar pelaku UMKM melalui pendekatan hexahelix (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, media, dan lembaga pendanaan).

Di satu bulan pertama, tim berhasil merajut 26 pemangku kepentingan dari berbagai bidang. Selanjutnya, di bulan kedua, Sonia dan Anggota melakukan pendampingan dan fasilitasi masyarakat untuk mewujudkan mimpi Kota Kendari di masa depan sebagai kota kreatif yang mengakomodasi kerja sama hexahelix.

Proses tersebut berhasil membentuk wadah kolaborasi bersama yang bernama “Social Incubator Preneur Hub” (Siphub). Wadah ini bertujuan mengaktifkan potensi Kendari dengan cara memberdayakan pertumbuhan untuk komunitas dan para pelaku usaha.

Selain mengaktivasi ekosistem kreatif Kendari, dua mahasiswa ini juga membantu mentrasformasi “Komunitas Kendari Kreatif” yang akan berperan memelihara keberlanjutan dari Siphub melalui pendekatan Design Thinking.

“Harapannya, program aktivasi ekosistem kreatif daerah ini dapat meningkatkan kolaborasi antar berbagai simpul dan menciptakan dampak yang sesuai kebutuhan dan juga berkelanjutan. Kedepannya, program ini akan terus dilanjutkan di daerah lain, di seluruh Indonesia,” kata Anggita. (rilis)*

Unpad Kenalkan Aneka Permainan Tradisional Sunda kepada Mahasiswa Asing se-Jabar – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjadi salah satu penyelenggara kegiatan “BRIDGE (Building Relationships, Intercultural Dialogue and Global Engagement): Exploration of Sundanese Culture” yang diikuti 95 mahasiswa asing yang sedang menempuh studi di Jawa Barat. Di Unpad, para mahasiswa asing diperkenalkan aneka olahraga dan permainan tradisional khas Sunda.

Bertempat di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu (12/11/2022), mahasiswa asing tersebut berasal dari delapan perguruan tinggi di Jawa Barat, yaitu: Unpad, UPI, Unpar, Telkom University, Universitas Kristen Maranatha, Itenas, Polban, dan Universitas Widyatama.

Kepala Kantor Internasional Unpad Ronny, dr., M.Kes., AIFO, PhD, mengatakan, kegiatan kolaborasi antar perguruan tinggi ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa asing akan kebudayaan Sunda.

Ada tujuh jenis olahraga dan permainan tradisional yang ditampilkan, yaitu: béklen, egrang, gatrik, bakiak, loncat tinggi, sapintrong, dan pérépét jéngkol.

Ronny melanjutkan, mahasiswa asing tidak hanya sekadar mengenal cara bermain dari permainan tersebut. Mahasiswa juga dipresentasikan makna yang ada dari permainan tradisional tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa asing mengenal lebih dekat filosofi dari beragam permainan tradisional tersebut.

“Mahasiswa dikenalkan bagaimana nilai-nilai yang ada dari permainan tersebut, seperti kolaborasi, sinergi, hingga makna penting persahabatan,” kata Ronny.

Kegiatan BRIDGE tersebut juga diharapkan membuka peluang kolaborasi lebih banyak dengan perguruan tinggi lain di Indonesia. Hal ini akan mendorong perguruan tinggi Indonesia memiliki daya saing di tingkat global.

“Untuk bisa melangkah maju ke tingkat global, kita tidak bisa berjalan sendiri. Melalui kerja sama ini akan mendorong pencapaian tujuan perguruan tinggi dapat diraih bersama,” kata Ronny.*