UNJ Jalin MoU Dengan Iqra University Pakistan

Humas UNJ, Jakarta- Selasa 6 Desember 2022 telah berlangsung dua agenda. Agenda pertama pada pukul 10.00—11.00 WIB di Gedung M.Syafei lantai 8 berlangsung General Lecture dari Iqra University, Pakistan. Pada kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu: Prof. Muhammad Zaki Rashidi selaku Chairman Faculty of Business Administration dan Prof. Syed Ali Raza selaku Director Research and Publications.

Lalu agenda kedua, yaitu: MoU antara Iqra University, Pakistan dengan Universitas Negeri Jakarta, Indonesia. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 11.00—12.00 WIB di Gedung Rektorat lantai satu UNJ kampus A. Pada MoU tersebut dari internal UNJ turut dihadiri langsung oleh Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ, para Wakil Rektor, dan para pimpinan unit kerja di lingkungan UNJ. Sementara dari eksternal hadir secara daring, yaitu Dr. June Kuncoro Hadiningrat selaku Consul General of Republic of Indonesia in karachi, Pakistan. Dan hadir secara langsung Prof. Muhammad Zaki Rashidi selaku Chairman Faculty of Business Administration dan Prof. Syed Ali Raza selaku Director Research and Publications.

Dalam sambutannya, Dr. June Kuncoro mengatakan semoga kerja sama Indonesia dan Pakistan dapat berkelanjutan dan dikuatkan, terdapat program Indonesia-Pakistan Youth Forum yang salah satu programnya memperkenalkan budaya Indonesia di Pakistan, ujar Dr. June.

(kiri) Dr. Totok Bintoro, (tengah) Prof. Syed Ali Raza , (kanan) Prof. Muhammad Zaki Rashidi

Sementara itu, Prof. Muhammad Zaki Rashidi berharap para Guru Besar dari Indonesia khususnya dari UNJ dapat bertukar ilmu, dan dapat berdiskusi melalui seminar ataupun kegiatan lainnya dengan Iqra University, Pakistan. Tentu saja perlu juga adanya pertukaran mahasiswa, ungkap Prof. Muhammad Zaki Rashidi.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ memperkenalkan profil mengenai UNJ dan dilanjutkan dengan kolaborasi antara UNJ dan Iqra University, Pakistan yang dimulai sejak Konferensi Internasional tentang Ilmu Keolahragaan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ pada 28 Oktober 2022 lalu.

foto bersama ketika akhir acara

Sebelum itu, kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Zaki Rashidi dan Prof. Syed Ali Reza yang telah memulai aktivitas ini dengan kuliah umum dengan judul “Quality in Higher Education and Publication in Impact Factor Journals for graduate students at UNJ”.

Dr. Mutia ketika menjadi Moderator pada kuliah Umum

Prof. Komarudin juga mengharapkan MoU ini dapat menghasilkan kolaborasi yang lebih potensial seperti pertukaran mahasiswa,  kolaborasi riset dan publikasi serta banyak lainnya. Terima kasih atas kerja sama yang berharga, semoga menikmati kunjungannya di Indonesia, tutup Prof. Komarudin.

Perkaya Kompetensi Mahasiswa, Unpad Jalin Kerja Sama dengan Pertamina International Shipping – Universitas Padjadjaran

Laporan oleh Raden Bagus Muhammad Rizky Fadhillah Meliala

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran dan PT. Pertamina International Shipping menjalin kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta penyelenggaraan program pemagangan.

Kerja sama dengan anak usaha PT. Pertamina tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD.,  dengan Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina Internasional Shipping Surya Tri Harto di Ruang Executive Lounge Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Jumat (25/11/2022).

Pada kesempatan tersebut, Prof. Arief menyatakan bahwa perjanjian kerja sama ini akan membawa sinergitas antara dunia industri dan dunia pendidikan yang akan berdampak pada banyak aspek.

“Dengan adanya Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama tentang program pemagangan ini diharapkan dapat menciptakan lulusan yang dapat bersaing di masyarakat dalam dunia industri di Indonesia,” ujarnya

Menurutnya, salah satu proses pembelajaran terbaik yang dapat dilakukan guna membentuk lulusan berkompetensi adalah dengan memahami dan merasakan situasi dalam industri secara langsung. Untuk itu, kerja sama antara Unpad dan Pertamina International Shipping ini merupakan hal yang sangat positif untuk menunjang hal tersebut.

“Mahasiswa dapat merasakan bagaimana situasi bekerja langsung dalam industri merupakan hal yang sangat berharga bagi para mahasiswa,” kata Prof. Arief.

Prof. Arief juga menganggap bahwa kerja sama yang dilakukan dengan Pertamina International Shipping ini selaras dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang makin gencar dicanangkan oleh Kemendikbudristek.

“Dalam program MBKM, lulusan tidak hanya dimaknai sebagai lulusan linier, tetapi juga harus memiliki kompetensi tambahan sesuai dengan minat mereka, oleh karena itu, kesempatan ini adalah peluang yang bagus untuk mencetak lulusan berkompetensi,” imbuhnya.

Ke depannya, Prof. Arief menyatakan bahwa Universitas Padjadjaran sangat optimis melihat berbagai peluang kerja sama bidang lain dengan Pertamina International Shipping dengan tujuan saling memberi kontribusi antara dunia pendidikan dan bisnis. (arm)*

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Pengembangan Nanoteknologi – Universitas Padjadjaran

Laporan oleh Davinna Anggita Putri Zulkarnain

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Iran Nanotechnology Initiative Council (INIC). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE., dan Sekretaris Jenderal INIC, Dr. Saeed Sarkar, di Ruang Executive Lounge Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Rabu (23/11/2022).

Kolaborasi ini diusulkan dengan mempertimbangkan persamaan kepentingan antara Unpad dan Universitas Teheran, universitas tempat Sarkar mengajar, yaitu nanoteknologi. Secara spesifik, tentang bagaimana nanoteknologi digunakan dalam peralatan medis dan obat-obatan untuk menghasilkan proses penyembuhan yang cepat dan minim efek samping.

Sebelum penandatanganan MoU, kedua pihak menjalankan diskusi yang juga diikuti oleh Dr. Ali Najimi (Wakil Sekretaris Jenderal Industry INIC), Mohammad Hossein Rekabi (Attaché Kedutaan Besar Republik Islam Iran), Amir Rostam Dokht (Petugas Protokol Kedutaan Besar Republik Islam Iran), Prof. Dr. Yudi Mulyana Hidayat (Dekan Fakultas Kedokteran Unpad), dan Prof. Rizky Abdullah, Ph.D. (Direktur Riset dan Pengabdian pada Masyarakat).

Dalam diskusi tersebut, Sarkar menyatakan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk mendorong penerapan nanoteknologi di sektor medis kedua negara, serta meningkatkan efektivitas biaya-nya.

“Penggunaan nano sangat efektif dan minim efek samping,” kata Dr. Sarkar. 

Ia kemudian menjelaskan lebih jauh tentang bagaimana nano sense technology bisa mendiagnosis sel kanker dalam 10 detik, serta mendeteksi keseluruhan bagian tumor secara akurat.

Sebelumnya, kanker bisa kembali tumbuh karena proses pengangkatan tumor masih meninggalkan sedikit sisa yang akan berkembang menjadi tumor baru dalam 1-2 tahun. Dengan nanoteknologi, persentase kanker tumbuh kembali dapat diperkecil.

Selain itu, ada pula obat-obatan nano-based yang bisa digunakan untuk menangani kanker dengan lebih aman. Hal tersebut dikarenakan obat-obatan ini langsung menuju tumor kanker tanpa merusak organ-organ tubuh lain selama prosesnya. Namun, obat nano-based sangat mahal. Harganya bisa mencapai 800 dolar per injeksi karena teknologi yang digunakan untuk membuatnya masih sangat baru.

Hal ini bisa diatasi jika riset dan penerapan nanoteknologi lebih digencarkan lagi. Hal inilah yang menjadi tujuan kolaborasi ini.

“Jika kita benar-benar ingin membantu masyarakat, kita harus fokus ke riset dan perkembangannya,” Sarkar menegaskan.

Rektor pun menyetujui usulan untuk mengadakan seminar gabungan dan lokakarya mengenai topik-topik seputar nanoteknologi, seperti nanofarmasi. Para profesor dan kandidat Doktor dari Unpad, Universitas Teheran, dan berbagai universitas lain bisa diundang untuk menjadi pembicara maupun peserta. Kolaborasi ini bisa menjadi permulaan dari partisipasi Unpad dalam pendidikan mengenai nanoteknologi.

“Di Unpad, masih belum ada program pembelajaran yang spesifik mengenai nanoteknologi, tetapi kami sudah memiliki pusat risetnya,” Rektor menyatakan. 

Sarkar menambahkan bahwa pelaksanaan summer school untuk para mahasiswa sarjana juga bisa dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan familiaritas mereka terhadap konsep nanoteknologi dan penggunaannya di bidang medis.

Pertukaran pelajar antara Unpad dan Universitas Teheran juga sedang melalui tahap diskusi, mengingat besarnya keterlibatan UT dalam nanoteknologi, baik di bidang riset maupun pendidikan. (arm)*

Buka Peluang Ekspor Mangga, Unpad Jalin Kerja Sama dengan Asia Mining Development, Jepang – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Asia Mining Development Co., Ltd., Jepang. Melalui kerja sama ini, Unpad melalui Institut Pembangunan Jawa Barat (Injabar) bersama KBRI Tokyo membuka peluang ekspor mangga asal Jawa Barat ke Jepang.

Kerja sama tersebut diwujudkan melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Rektor Unpad yang dalam kesempatan tersebut diwakili Direktur Injabar Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, M.Si., dengan perwakilan Asia Mining Development Jepang Shozo Nakamura di Hotel Grand Preanger, Bandung, Rabu (16/11/2022) malam.

Dalam sambutannya Prof. Keri mengatakan, Unpad melalui Injabar menjajaki peluang pengembangan mangga asal Jawa Barat untuk bisa diekspor ke Jepang. Tentunya, untuk bisa diterima di pasar Jepang, mangga tersebut telah dilakukan berbagai riset, salah satunya adalah riset pengembangan mangga bebas hama yang dilakukan Dosen Fakultas Pertanian Unpad Dr. Agus Susanto, S.P., M.Si.

Riset tersebut dilakukan atas dorongan dari pihak KBRI Tokyo yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya Unpad untuk memasarkan komoditas Indonesia di Jepang.

Dari riset yang dilakukan, tim mencari kemungkinan adanya lalat buah dari perkebunan mangga di Tarakan, Kalimantan Utara, dan Sumedang, Jawa Barat. Hasilnya, mangga dari perkebunan Sumedang dinyatakan bebas hama lalat buah sama sekali, sehingga dianggap potensial untuk dipasarkan di Jepang.

Melalui kerja sama ini, Unpad bersama-sama mempersiapkan produk mangga yang sesuai dengan persyaratan dari pihak Jepang. Diharapkan, menjelang perayaan 65 tahun kemitraan Indonesia-Jepang, mangga asal Jawa Barat sudah bisa diekspor ke Negeri Sakura tersebut.

Minister Counsellor Economic KBRI Tokyo Rima Cempaka mengapresiasi langkah Unpad dalam mendorong peluang ekspor komoditas buah segar asal Indonesia. “Beberapa tahun kita membuat terobosan, ada hasil penelitian yang menurut kami sangat penting sekali karena hasil riset ini menunjukkan upaya Indonesia segera membuka akses ekspor buah segar ke Jepang,” ujarnya.

Saat ini, dua varietas mangga Jawa Barat, yaitu gedong gincu dan arumanis, potensial diekspor ke Jepang. Dua varietas ini didasarkan atas riset yang dilakukan mengenai jenis mangga apa yang cocok dan akan komersial bagi masyarakat Jepang.

Kendati demikian, kata Rima, hal ini juga akan membuka peluang bagi varietas mangga Indonesia lainnya untuk bisa diekspor ke Jepang, baik dalam bentuk buah segar maupun produk turunannya.

“Harapan kita juga selain membuka akses mangga, apabila mangga masuk, artinya semua buah-buahan lain yang memerlukan proses penelitian akan terbuka aksesnya,” kata Rima.

Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Unpad dengan Reuna Co. Ltd, selaku perusahaan ekspor/impor asal Jepang. Acara tersebut juga dihadiri para pelaku bisnis asal Jepang yang menjadi mitra KBRI Tokyo.*

Wujudkan Zero Emisi, Bukit Asam Jalin Kerja Sama dengan Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan PT Bukit Asam, Tbk. Kerja sama yang salah satunya mengenai upaya pengembangan pertambangan batu bara ramah lingkungan ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilaksanakan di Intercontinental Hotel, Bandung, Jumat (11/11/2022).

Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dengan Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail. Acara tersebut juga dihadiri sejumlah direksi dan pimpinan Bukit Asam serta pimpinan dan dosen di lingkungan Unpad.

Dalam sambutannya Arsal mengatakan, sebagai entitas BUMN, Bukit Asam tidak ingin sekadar sebagai perusahaan tambang batu bara belaka. Namun, juga turut berkontribusi dalam menciptakan masa depan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Karena itu, kerja sama dengan Unpad difokuskan pada pengembangan sosial kemasyarakatan serta pengembangan produk turunan dari batu bara untuk mewujudkan Indonesia zero emisi pada 2060 mendatang.

Di sektor sosial, kata Arsal, Bukit Asam mendorong kontribusi Unpad dalam memperhatikan lingkungan. PIhaknya tidak ingin menjadikan suatu wilayah menjadi “kota mati” tatkala Bukit Asam menghentikan proses penambangan dan pindah ke wilayah lain.

Melalui Unpad, ia mendorong ada riset bagaimana menghidupkan sektor UMKM di wilayah eks tambang Bukit Asam. Upaya ini akan mewujudkan komitmen Bukit Asam dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di wilayah tambang.

“Kami tidak ingin setelah ditinggalkan menjadi kota mati. Mudah-mudahan ada perspektif sehingga batu bara bisa memberikan nilai tambah,” kata Arsal.

Sementara di bidang pengembangan produk turunan,saat ini Bukit Asam membidik pengembangan quantum dots, atau partikel semikonduktor yang dikembangkan dari material batu bara. Riset ini dilakukan bersama Pusat Unggulan Institusi Perguruan Tinggi (PUI PT) Nanopowder Fungsional Unpad.

“Pengembangan ini sangat berguna bagi industri yang menggunakan bahan semi konduktor. Ini yang kita harapkan dari perguruan tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor mengapresiasi langkah Bukit Asam untuk menjalin kerja sama dengan Unpad. Menurutnya, upaya mengurangi emisi karbon dari pertambangan batu bara selaras dengan apa yang sudah dicanangkan Unpad melalui Pola Ilmiah Pokok “Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional”.

Untuk itu, kerja sama dengan Unpad tidak hanya dilakukan pada sektor sosiohumaniora, tetapi juga dapat dilakukan di sektor energi. “Kami terus menerus melakukan riset dan inovasi. Kami punya PIP dan kami banyak melakukan riset di bidang energi, salah satunya di bidang nanoteknologi,” kata Rektor.

Sementara di sektor sosiohumaniora, Rektor siap membantu Bukit Asam untuk meningkatkan dukungan masyarakat dalam mewujudkan pertambangan ramah lingkungan yang dikomitmenkan Bukit Asam.

“Unsur sosiohumaniora penting, jika ingin melakukan perubahan ke zero emisi, tanpa dukungan masyarakat perubahan itu tidak akan berlangsung cepat,” kata Rektor.*

Perkuat Potensi Kota, Pemkot Sawahlunto Jalin Kerja Sama dengan Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Sawahlunto. Kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilakukan di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (4/11/2022).

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti yang dalam kesempatan tersebut diwakili Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Prof. Yanyan M. Yani, PhD, dengan Wali Kota Sawahlunto Deri Asta. Acara tersebut juga dihadiri Dekan Fakultas Teknik Geologi Prof. Mega Fatimah Rosana, PhD, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Sawahlunto

Dalam sambutannya Deri Asta menjelaskan, Sawahlunto merupakan kota kecil tetapi dengan tinggalan sejarah yang besar. Kota yang berdiri sebagai implikasi dari revolusi industri pada 1888 ini pada masa tersebut terjadi transformasi teknologi, salah satunya adalah pembukaan tambang batu bara. Tidak heran jika Sawahlunto ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh Unesco.

Pasca pertambangan batu bara ditutup pada 1998, aktivitas di Kota Sawahlunto mulai meredup. Namun, Deri Asta mengatakan, Sawahlunto tetap memiliki semangat yang kuat untuk hidup dan berkembang.

“Pada waktu itu, perputaran ekonomi di Sawahlunto habis. Akan tetapi, itu pula yang menjadi semangat kita untuk tetap bisa bertahan menjadikan itu sebagai inovasi bagaimana menjadikan bekas tambang untuk bertahan, salah satunya menjadikan kota wisata tambang,” ujarnya.

Atas dasar itu pula, Deri Asta mendorong kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Unpad. Kerja sama dilakukan untuk mendongkrak aset dan sejarah bekas tambang batu bara menjadi destinasi pariwisata.

Selain itu, pihaknya juga sedang menggarap potensi kebumian di Sawahlunto. Baru-baru ini, wilayah Sawahlunto ditetapkan sebagai Geopark Nasional karena memiliki potensi bebatuan yang sangat lengkap.

Potensi geopark ini kemudian mendorong pihaknya untuk bekerja sama dengan Unpad, khususnya dengan Fakultas Teknik Geologi. Diharapkan, kerja sama ini dapat menjadikan potensi di Sawahlunto bisa menjadi pengungkit ekonomi, sehingga masyarakat bisa hidup sejahtera.

“Kita membutuhkan kerja sama, baik dalam pengembangan kota ke depan, sehingga kota kita bisa menjadi kota yang nyaman dan layak ditinggali,” kata Deri Asta.

Sementara itu, Prof. Yanyan mengapresiasi inisiasi Pemkot Sawahlunto untuk berkolaborasi dengan Unpad. Ia mendorong agar kerja sama ini segera diimplementasikan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama.

“Kami sambut baik MoU ini dan secepatnya diharapkan segera dilakukan penandatanganan PKS,” kata Prof. Yanyan.*