Laporan oleh Raden Bagus Muhammad Rizky Fadhillah Meliala
[Kanal Media Unpad] Tata kelola digital menjadi hal yang akan berjalan bersamaan dengan perkembangan inovasi digital. Inovasi proses bisnis dengan memperhatikan informasi risiko akan memungkinkan terciptanya kesalarasan ketika menjalankan bisnis dalam organisasi.
“Kombinasi dari penggunaan teknologi digital, hasil adopsi digitalisasi, dan mekanisme adopsinya memungkinkan hadirnya suatu inovasi digital,” ucap Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Dr.rer.pol. Hamzah Ritchi, CA pada saat membacakan orasi ilmiah dalam rangka pengukuhan Guru Besar bidang Sistem Informasi Akuntansi dan Inovasi Digital.
Orasi ilmiah tersebut dibacakan dalam upacara pengukuhan dan orasi ilmiah jabatan Guru Besar iselenggarakan di Grha Sanusi Unpad Hardjadinata Unpad, Bandung, Kamis (17/11/2022). Pada kesempatan tersebut, Prof. Ritchi membacakan orasi ilmiah berjudul “Inovasi Proses Bisnis Dalam Memperkuat Tata Kelola Digital”.
Prof. Ritchi mengatakan bahwa peran teknologi dalam inovasi digital (emerging technology) dapat mendisrupsi pasar yang berjalan dan mampu untuk menyelesaikan masalah secara signifikan.
Namun nyatanya, ia juga menyampaikan bahwa terdapat temuan seputar teknologi digital dalam inovasi bisnis organisasi yang membuat para pengadopsi teknologi baru harus lebih bijak dalam melihat peluang dan tantangan inovasi digital.
Temuan tersebut, yaitu: pertama, kenyataan bahwa teknologi digital masih belum sepenuhnya diluncurkan dalam proses bisnis organisasi. diketahui bahwa implementasi teknologi baru, dipandang menghadirkan tingkat risiko yang menengah ke tinggi bagi organisasi. Ketiga, banyak teknologi baru yang mulai mengagendakan adopsi pada organisasi dalam satu hingga lima tahun ke depan.
Selanjutnya, kenyataan bahwa tingkat keahlian dan pengalaman dalam mengintegrasikan teknologi inovatif ini, didominasi pemahaman tingkat yang masih dasar yang rata-rata meliputi 35% respons.
Lebih lanjut Prof. Ritchi, peran tata Kelola digital (digital governance) tidak dapat dipisahkan dalam menangani inovasi digital. Tata kelola yang tepat akan membentuk ketangkasan “ambideksteritas digital” sebagai penentu kelincahan organisasi.
“Inovasi digital akan memberikan proses bisnis dengan teknologi yang mampu memperkuat tata kelola,” pungkasnya. (arm)*