Dosen Unpad Harus Punya Kebajikan Intelektual – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti mendorong dosen untuk melakukan aktivitas yang lebih inovatif. Dosen diharapkan tidak mengerjakan sesuatu yang sudah dilakukan di masa lalu, tetapi harus berpikir mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri, institusi, dan bangsa.

“Jadi harus strategis, apa yang dikerjakan bermanfaat bagi diri sendiri itu harus bermanfaat bagi institusi dan bangsa,” kata Rektor saat menyampaikan materi pada acara penutupan Prajabatan Dosen High Quality Talent (HQT) Unpad yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (28/11/2022) lalu.

Penerapan konsep tersebut akan mendorong apakah aktivitas yang dilakukan dosen Unpad sudah optimal atau belum. Jika konsep ini dilaksanakan, ini menjadi indikator keberhasilan perguruan tinggi dalam memberikan manfaat bagi masyarakat.

Rektor menjabarkan, seorang dosen berperan dalam mencetak lulusan perguruan tinggi yang bertalenta. Lulusan tersebut kemudian berkontribusi menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat, ini akan membantu mewujudkan kesejahteraan di masyarakat.

Karena itu, Rektor mengingatkan bahwa dosen tidak sekadar meluluskan mahasiswa. Akan tetapi, lulusan yang dihasilkan harus memiliki manfaat bagi masyarakat.

Dalam mewujudkannya, dosen didorong membuat gagasan dan karya intelektual yang bisa dipublikasikan. Publikasi tersebut kemudian menjadi referensi dalam menciptakan produk kebaruan, direkognisi, dan bisa  dimanfaatkan dengan baik.

Selain itu, dosen pun didorong menjadi seorang pribadi yang berintelektual. Rektor mengatakan, intelektual berarti seseorang yang ucapan dan tindakannya mengedepankan rasional daripada emosional. Segala yang disampaikan harus berdasarkan analisis akal, pikiran, dan pengetahuan.

“Tetapi, kita tidak hanya bertindak dan berucap secara intelektual, kita harus memiliki keterampilan intelektual yang bisa melakukan olah pikir dan solusi masalah. Dosen yang baik akan mampu menghasilkan solusi dari masalah,” ungkapnya.

Jika dosen sudah memiliki kemampuan olah pikir baik yang didukung dengan keterampilan intelektual akan menjelma menjadi kebajikan intelektual. “Kebajikan intelektual akan memunculkan kualitas pribadi yang unggul dilengkapi kekuatan karakter yang baik. Kita mendorong para dosen untuk punya kebajikan intelektual,” kata Rektor.*

Berusia ke-51, Korpri Harus Lebih Bermanfaat bagi Masyarakat – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) berulang tahun ke-51 pada Selasa (29/11/2022). Wadah yang terdiri atas ASN, untuk ASN, dan oleh ASN ini diharapkan dapat memaksimalkan diri untuk mendukung kinerja ASN.

Demikian disampaikan Penasihat Korpri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Ir. Suharti, PhD, dalam sambutan yang dibacakan Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti saat menjadi Pembina Upacara Peringatan Hut ke-51 Korpri yang digelar di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (29/11/2022).

Untuk mengejar optimalisasi peran Korpri tersebut juga diperlukan partisipasi aktif dari para ASN. Untuk itu, pada Musyawarah Besar Korpri IX beberapa waktu lalu, ada empat program utama Korpri yang ditetapkan, yaitu: meningkatkan meningkatkan kualitas pelayanan publik dan digitalisasi birokrasi, menguatkan ideologi dan karakter ASN, perlindungan karier dan bantuan hukum ASN, serta peningkatan kesejahteraan ASN.

“Empat program tersebut adalah bukti bahwa Korpri ingin bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat dan seluruh ASN yang merupakan anggotanya,” baca Rektor.

Suharti mengingatkan, Korpri merupakan perkumpulan penyelenggaran negara. Organisasi ini harus mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Oleh karena itu, para aparatur  negara harus aktif berperan menjadi teladan dan memegang nilai-nilai ASN, yakni yakni berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

“Selain itu, kita juga harus menjunjung nilai toleransi, menghalau radikalisme-fanatisme, dan mengutamakan hajat hidup seluruh rakyat, bukan hanya segelintir golongan saja,” kata Rektor.

Upacara tersebut diikuti sejumlah pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan. Bertindak sebagai Pembaca Naskah UUD 1945 Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir. Rahmat Hidayat, M.Sc., IPM, Pembaca Naskah Panca Prasetya Korpri Dekan Fakultas Farmasi Prof. Dr. apt. Ajeng Diantini, M.Si., serta pembaca doa oleh Dekan FISIP Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata.*