Riset Mahasiswa Unpad Jadi Referensi Kebijakan Pemprov Jabar di Bidang Geospasial – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Empat mahasiswa Program Studi Geofisika Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran diundang sebagai narasumber dalam acara Focus Group Discussion yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Selasa (15/11/2022) lalu.

Empat mahasiswa tersebut, Rania Alifa Desenaldo, Tubagus Nur Rahmat Putra, Catherine Andrea Lowis, dan Ahmad Wadi Muntashir diundang dalam diskusi bertema “In-Depth Karya Ilmiah bagi Perencanaan Pembangunan di Provinsi Jawa Barat” untuk mempresentasikan hasil penelitiannya sebagai pertimbangan untuk perumusan kebijakan di lingkungan Pemprov Jabar.

Kepala Bidang Statistika Diskominfo Jabar Idaningrum mengatakan, FGD ini merupakan tindak lanjut dari kompetisi karya ilmiah “Datathon Jabar Geostart” untuk mengeksplorasi permasalahan dan potensi di Jabar melalui pemanfaatan Portal Data Jawa Barat yang di-overlay dengan data penginderaan jauh.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad disebutkan, penelitian empat mahasiswa Geofisika Unpad yang berjudul “Pemodelan Algoritma Cellular Automata untuk memprediksi perubahan tata guna lahan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2025” dianggap relevan untuk referensi dalam pembuatan kebijakan Pemprov Jawa Barat.

“FGD ini bertujuan untuk melakukan pendalaman dan pembahasan penelitian-penelitian yang terpilih untuk dilakukan penyempurnaan dengan mempertemukan para peneliti dan para stakeholders yang merupakan perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jabar,” kata Ida.

Penelitian tersebut diharapkan menjadi bahan pengambilan kebijakan menuju pembangunan Jabar Juara. Beberapa dinas yang hadir dalam FGD tersebut, di antaranya Bappeda, BP2D, BPBD, DBMPR, DLH, DESDM, DSDA dan DTPHM Jawa Barat. Bertindak sebagai moderator dalam FGD ini adalah Dosen FPIK Unpad yang juga Ketua Masyarakat Penginderaan Jauh Komwil Jabar  Mochamad Candra Wirawan Arief, PhD.

Pada FGD tersebut, mahasiswa mempresentasikan tentang prediksi tutupan lahan yang terjadi di Jawa Barat pada 2025. Pendekatan yang dilakukan menggunakan data tata guna lahan yang diperoleh dari metode Penginderaan Jauh di Jawa Barat selama lima tahun ke belakang. Data ini digunakan untuk memprediksi data lima tahun ke depan. Algoritma yang digunakan adalah metode Cellular Automata. 

Selain itu, para mahasiswa juga menampilkan aplikasi penginderaan jauh yang dibuat khusus untuk Jawa Barat bernama “mataJabar”. Aplikasi mataJabar  dapat menampilkan data-data citra satelit beserta beberapa indeks yang sering digunakan. 

Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk monitoring lahan beserta data lingkungan di provinsi Jawa Barat. Aplikasi ini dibuat secara ramah pakai dan bersifat terbuka, aplikasi ini  dapat diakses melalui laman http://grid.unpad.ac.id/~matajabar. 

Para peserta FGD yang mayoritas adalah beberapa dinas yang berada di lingkungan Jawa Barat menanggapi secara positif terhadap aplikasi buatan mahasiswa Geofisika ini. Mereka berpendapat, aplikasi ini akan memudahkan mereka dalam proses monitoring dan prediksi data geospasial Jawa Barat. Secara khusus mereka menyampaikan agar data citra satelit yang disediakan oleh mataJabar beresolusi tinggi agar menambah akurasi dari data yang dihasilkan.

Ketua Program Studi Geofisika Unpad Dr. Irwan Ary Dharmawan yang sekaligus merupakan dosen pembimbing menguraikan bahwa penelitian ini merupakan implementasi kegiatan MBKM di Program Studi Geofisika. Ide tentang “mataJabar” ini murni ide dan gagasan dari para mahasiswa sendiri. “Saya selaku dosen pembimbing hanya mengarahkan ke hal-hal yang bersifat substantif,” tuturnya. (rilis)*

Produk Riset Unpad di Bidang Kosmetik Tampil di Indonesia Cosmetics Ingredient 2022 – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran melalui Pusat Studi Pengembangan Sediaan Farmasi berpartisipasi dalam acara “Indonesia Cosmetics Ingredient” (ICI) yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 25 – 27 Oktober 2022 lalu.

Pameran seputar kosmetik tersebut digelar ajang tahunan yang digelar Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) sejak 2006. Diikuti para pelaku kosmetik di Indonesia, pameran ini menjadi ajang bagi masyarakat dan pelaku industri untuk mengetahui perkembangan informasi seputar dunia kosmetik yang saat ini terus bergerak cepat dan dinamis.

“ICI 2022 kali ini adalah pameran terbesar yang pernah kami selenggarakan. Semoga ini menjadi pertanda baik bahwa industri kecantikan akan terus maju ke depannya,” tutur Ketua Pelaksana ICI 2022 Rustam Sulaeman dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Pada pameran tersebut, Fakultas Farmasi Unpad menampilkan berbagai inovasi yang dilakukan dalam bidang kosmetik. Beberapa produk tersebut, di antaranya pengembangan bahan baku kosmetik, produk jadi kosmetik dan ekonomi kreatif dalam bentuk Pusat Inovasi Kosmetik “Scale Up”, usaha rintisan digital berbasis website untuk edukasi kosmetik di masyarakat Beautyversity.id, serta layanan laboratorium pengujian kosmetik “LabCos”.

Beberapa produk kosmetik kreatif Unpad yang telah dihasilkan melalui Program Studi Magister Farmasi Konsentrasi Kosmetika bersama CV. Dian Indah Abadi seperti Moist Gel HS Creya, Eye Patch Mangostin Momalaya, Anti-Aging Fermentasi Soya mengandung isoflavon, serta berbagai produk inovatif lainnya.

Sementara Pusat Inovasi Kosmetik Farmasi Unpad “Scale Up” merupakan usaha rintisan yang mengaplikasikan keilmuan dengan produk yang digunakan untuk masyarakat.

Riset dan pengembangan di bidang bahan baku yang ditampilkan dalam pameran adalah minyak sacha inchi, konsentrat mineral laut, teknologi farmasi peningakatan kelarutan dan stabilitas mangostin, curcumin, piperin, brazilin, beads scrub silika, beads scrub oryza sativa, dan beads scrub kulit kopi. Inovasi ini berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Bandung.

Selain itu, melalui kerja sama riset dengan PT. Paragon Technology & Inovation menampilkan prototipe “Alat Pengujian Wudhu Friendly” yang saat ini sedang dikembangkan atas dukungan Wardah Cosmetics untuk mendapatkan persetujuan metode oleh LPOM MUI.

Adapun “LabCos” merupakan laboratorium yang dapat digunakan untuk pengembangan produk dan pengujian bahan baku kosmetik. Adanya fasilitas ini diharapkan dapat menghasilkan produk yang unggul sesuai peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan industri dalam hal pengujian kosmetik. Laboratorium ini juga dapat menjadi mitra untuk menghasilkan inovasi bahan baku di duna kosmetik. (rilis)*