FEB Unpad Hadirkan Sejumlah Pakar Bahas Solusi Pemulihan Sektor Bisnis dan Industri Global – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan “ASEAN Faculty Collaborative Working Group” dan konferensi internasional “The Global Advance Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2022” di Hotel Savoy Homann, Bandung, Kamis (17/11/2022) hingga Sabtu (19/11/2022).

Dekan FEB Unpad Prof. Dr. Nunuy Nur Afiah, S.E., M.Si., CA., mengatakan, kegiatan ini menjadi ajang untuk memperkuat kolaborasi dengan para mitra internasional di FEB. Melalui kegiatan ini, FEB menghadirkan sejumlah pakar dari negara ASEAN dan Eropa.

“Kita ingin berkolaborasi bagaimana Indonesia, ASEAN, dan negara Eropa untuk bersama meningkatkan kualitas dari tiga pilar di FEB, yaitu pengajaran, riset, dan jejaring komunitas,” ujar Prof. Nunuy saat membuka kegiatan, Jumat (18/11/2022).

Kolaborasi tersebut, kata Prof. Nunuy, diimplementasikan dalam dua kegiatan, yaitu ASEAN Faculty Collaborative Working Group serta Garcombs 2022. Harapannya, dua kegiatan ini menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas FEB Unpad di tingkat internasional.

Senada dengan Prof. Nunuy, Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM)  Unpad yang menjadi pelaksana Garcombs 2022 Prof. Yudi Azis, M.T., PhD, mengatakan, tema utama dari kegiatan Garcombs tahun ini adalah “Rethinking and Creating Resilience to Enhance Industry and Business Sustainability”.

Tema ini disesuaikan dengan kondisi global saat ini, baik saat ini dan prediksi di masa depan. Prof. Yudi mengatakan, situasi global yang tidak pasti, baik di sektor ekonomi, geopolitik, hingga sosial, sangat berdampak pada keberlanjutan di sektor bisnis dan industri.

“Harapan kita jelas, banyak hal di masa depan yang akan memerlukan berbagai riset yang bisa menjadi solusi, memulihkan, dan meminimalkan berbagai risiko,” kata Prof. Yudi.

Kegiatan Garcombs tahun ini, terkumpul 112 makalah dari 300 penulis yang akan dipresentasikan pada sesi paralel hingga Sabtu (19/11/2022). Sesi paralel tersebut mendiskusikan berbagai tema terkait bagaimana membangunan ketahanan di sektor manajemen bisnis.

“Partisipan datang dari banyak negara, seperti Malaysia, Maroko, Kamboja, Ghana, RRC, Mongolia, Vietnam, Filipina, dan banyak negara lainnya,” kata Prof. Yudi.

Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan para pembicara yang merupakan pakar dari beberapa negara yang akan membahas mengenai kondisi sektor bisnis dan industri saat ini, tantangan ke depan, hingga bagaimana solusi pemulihan yang bisa dilakukan

Garcombs 2022 menghadirkan tiga pembicara kunci, yaitu Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dia Ediana Rae, serta Profesor Osnabruck University of Applied Sciences, Jerman, Prof. Dr. Peter Mayer.*

Bahas Arca Hindu-Buddha, FIB Unpad Hadirkan Peneliti Universitas Sorbonne – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran menggelar kuliah umum dengan menghadirkan peneliti dari Universitas Sorbonne, Perancis, Dr. Mathilde Mechling. Kuliah umum digelar secara hybrid dari kampus FIB Unpad, Jatinangor, Selasa (8/11/2022) lalu.

Dikutip dari laman FIB Unpad, kuliah umum bertajuk “An Introduction to Buddhist and Hindu Bronze Sculpture in Southeast Asia: Examples From Indonesia, Cambodia, and Thai-Malay Peninsula” memaparkan hasil penelitian Mechling mengenai arca perunggu Hindu dan Buddha  di Indonesia.

Pada paparan awal, Mechling menjelaskan mengenai komposisi material pembentuk perunggu sebagai bahan pembuatan arca Hinda-Buddha, model pembuatan arca Hindu-Buddha, serta temuan lempeng prasasti yang tertanam di dalam pedestal arca perunggu Buddha.

Selain itu, Mechling menjelaskan mengenai penempatan arca perunggu pada relung candi, fitur arca yang memiliki kesamaan dengan relief yang terdapat di candi, hingga perbandingan gaya pengarcaan perunggu dari Asia Tenggara, khususnya antara Indonesia, India, dan Sri Lanka.

Secara detail, Mechling menjelaskan bagaimana menentukan periodisasi pada arca perunggu yang bisa dilakukan melalui pengamatan pada detail hiasan, ornamentasi, serta perbandingan gaya pengarcaan pada arca perunggu lainnya.

Ia menyebut terdapat permasalahan ketika harus menentukan asal dari arca perunggu karena arca tersebut biasanya kecil sehingga mudah untuk dibawa dan berpindah tempat.

Di akhir paparan, ia menjelaskan bahwa Asia Tenggara bukan selalu menjadi daerah yang menerima pengaruh gaya pengarcaan dari India. Ada kemungkinan bahwa Asia Tenggara juga memengaruhi gaya pengarcaan di India.

Pada kuliah tersebut, juga dipresentasikan paparan singkat mengenai arca perunggu Hindu-Buddha oleh dosen Prodi Sejarah Unpad Dr. Etty Saringedyanti, M.Hum. (rilis)*

Bahas Korelasi Investasi dan Tanah, FEB Unpad dan Bank Tanah Gelar Seminar – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran bersama Badan Bank Tanah menggelar seminar nasional bertema “Menjawab Tantangan Investasi untuk Percepatan Pembangunan”. Seminar yang dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-65 FEB Unpad ini digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Kamis (3/11/2022).

Dekan FEB Unpad Prof. Dr. Nunuy Nur Afiah, M.Si., CA, mengatakan, seminar yang digelar secara hybrid ini menjadi titik sentral untuk memahami bagaimana tantangan investasi khususnya pada sektor pengelolaan tanah yang dilakukan Badan Bank Tanah.

“Ini akan memberikan kontribusi yang konstruktif bagi pembangunan di Indonesia,” kata Prof. Nunuy.

Seminar juga dihadiri Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti yang bertindak sebagai pembicara kunci. Dalam paparannya, Rektor mengatakan, bentuk investasi tidak hanya berupa pembiayaan (uang), tetapi juga berupa infrastruktur fisik. Infrastruktur fisik ini berkaitan erat dengan tanah.

“Hal ini memperlihatkan bagaimana korelasi antara investasi dan tanah,” kata Rektor.

Diketahui, Indonesia memiliki lahan luas dan kosong dari Aceh hingga Papua. Karena itu, lahan tersebut perlu dioptimalkan untuk penggunaan investasi. “Investor akan sangat berharap bahwa ketersediaan lahan itu jelas ada, tetapi masalah clean and clear lahan itu yang jadi persoalan,” imbuhnya.

Masalah pengadaan dan kepastian tanah untuk penggunaan investasi sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mendukung terwujudnya pembangunan Indonesia sesuai perencanaan di RPJMN. Menurut Rektor, cetak biru yang baik tentang perencanaan, ditambah adanya investor serta ketersediaan lahan akan menjadikan pembangunan Indonesia menjadi lebih cepat.

Unpad sendiri, lanjut Rektor, memiliki komitmen tinggi dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini terlihat dari partisipasi Unpad sebagai ketua University Network for Indonesian Infrastructure (UNIID) sejak 2019. Hal ini menandakan bahwa perguruan tinggi sudah masuk pada pembahasan bagaimana penyediaan infrastruktur untuk kepentingan pembangunan pendidikan tinggi.

“Jadi tidak hanya pembangunan sektor ekonomi dan swasta, tetapi kami para perguruan tinggi telah sering mendiskusikan bagaimana kendala pembangunan infrastruktur di perguruan tinggi,” kata Rektor.

Seminar ini juga menghadirkan pembicara kunci Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja dan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat Indra Maha. Seminar tersebut dibagi ke dalam dua sesi.

Sesi pertama menghadirkan pembicara Deputi Perencanaan Strategi dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah Perdananto Aribowo, Pakar Hukum Agraria Unpad Dr. Nia Kurniati, M.H., serta moderator Dr. Ersa Tri Wahyuni.

Sementara sesi kedua menghadirka pembicara Deputi Pengembangan Usaha dan Keuangan Badan Bank Tanah Hakiki Sudrajat dan Tenaga Ahli Hukum Oce Madril dengan moderator Teguh Santoso, M.Sc.*