Humas UNJ, Jakarta-Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM, mengatakan Pemerintah Aceh melakukan semua upaya untuk mendongkrak mutu pendidikan. Satu di antaranya dengan bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
“Sebagai pimpinan, saya, pada prinsipnya, melakukan apa saja untuk memajukan pendidikan di Aceh. Semua. Sepanjang tidak menyalahi aturan dan norma yang ada,” kata Alhudri di sela-sela penandatanganan kerja sama dengan Prof. Fahrurrozi, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNJ, pada kegiatan Focus Group Discussion Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Aceh, Senin, 21 November 2022.
Alhudri mengatakan, sebelum menggandeng UNJ, Dinas Pendidikan Aceh juga bekerja sama dengan beberapa lembaga di Aceh, seperti FKIP USK, UIN Ar-Raniry, Universitas Bina Bangsa Getsempena (BBG), Ikatan Santri Alumni Dayah (ISAD), dan berbagai lembaga lainnya, untuk tujuan sama.
Dalam kesempatan itu, Alhudri berterima kasih kepada Rektor UNJ yang bersedia menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan Aceh. Alhudri berharap kerja sama yang dijalin selama masa kepemimpinannya menjadi proyek percontohan dan dilakukan juga dengan lembaga-lembaga lain pada masa hadapan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan Aceh.
“Terutama untuk peningkatan mutu guru, tenaga pendidik, dan kepala sekolah itu sendiri,” kata Alhudri.
Alhudri hakul yakin kualitas guru, tenaga pendidikan dan kepala sekolah yang baik bakal mendongkrak mutu sekolah dan lulusannya. Semua ini bermuara pada upaya Pemerintah Aceh untuk mendorong anak-anak didik dapat masuk ke perguruan tinggi nasional dan dunia usaha.
Profesor Fahrurrozi juga berpendapat sama. Dia mengatakan kerja sama ini mendorong Dinas Pendidikan Aceh meningkatkan sumber daya manusia Aceh lebih baik lagi. “Kegiatan yang kita tawarkan adalah agar para guru tenaga kependidikan yang ada di Provinsi Aceh bisa meningkat kualitasnya.”
Dia juga mengatakan, selain untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan, UNJ memiliki program lain untuk mendukung prestasi pelajar pada tingkat daerah, provinsi maupun nasional.
Selain itu, kegiatan penelitian, pengabdian di masyarakat juga bisa dilakukan dalam kerja sama ini. Selama ini, katanya, peningkatan mutu dilakukan di hampir semua provinsi.
“Kalau dengan pemerintah, (kerja sama dengan UNJ) sudah sangat banyak. Seperti program pembangunan desa wisata, kemudian pembangunan kampung-kampung Inggris. Bahkan dalam hal peningkatan prestasi olahraga,” katanya.
Dia menyebutkan, salah satu provinsi yang tidak pernah putus bekerja sama dengan UNJ adalah Papua. Setiap tahunnya, tidak kurang dari 30 sampai 40 anak-anak terbaik dalam bidang olahraga dari Papua dilatih di UNJ.
Hasilnya, dalam setiap even olahraga besar, seperti PON, POMNAS atau lain sebagainya, mahasiswa Papua tampil meyakinkan dan mendulang prestasi yang moncer. Sebagian besar dari mereka, tambah dia, adalah mahasiswa UNJ.
Prof. Fahrurrozi juga yakin Aceh dapat melakukan hal sama. Apalagi, kata dia, negeri Serambi Mekkah ini memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa. Fahrurrozi juga yakin anak-anak berkebutuhan khusus di Aceh dapat mendulang prestasi dan menjadi pribadi yang lebih baik.
“Selama ini, pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus tidak tertangani dengan baik karena dinas pendidikan kekurangan sumber daya. Belum optimal,” kata Prof. Fahrurrozi.
Prof. Fahrurrozi juga mengungkapkan sejumlah kelemahan pada sekolah-sekolah vokasi. Hal ini disebabkan oleh ketiadaan guru-guru vokasi atau perguruan tinggi vokasi di Aceh. Dia mengatakan, lewat kerja sama ini, kekurangan-kekurangan tersebut dapat ditutupi dan dioptimalkan
Sumber: Harian Rakyat Aceh