Kisah Mahasiswa Unpad yang Jadi Relawan Bencana Gempa Bumi Cianjur – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Peristiwa gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 di wilayah Cugenang, Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu mendorong banyak orang terjun melaksanakan misi kemanusiaan sebagai relawan, tidak terkecuali mahasiswa Universitas Padjadjaran.

Selang beberapa jam setelah gempa terjadi, sekelompok mahasiswa Unpad yang tergabung dalam Forum Komunikasi Padjadjaran Rescue dan tim medis segera berangkat menuju lokasi bencana. Dua di antara mahasiswa yang berangkat ialah Asyrurifa Fauzi dan Viona Liuprilita Budiman. Dua mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Kepada Kanal Media Unpad Fauzi dan Viona bercerita mengenai keikutsertaannya sebagai relawan bencana gempa bumi Cianjur. Viona yang merupakan orang Cianjur asli sangat tergerak untuk membantu sesama warga yang terdampak bencana gempa bumi.

“Jadi saya sangat tertarik untuk membantu kota sendiri juga. Gak nyangka Cianjur kota kecil tapi bencananya bisa dibilang besar,” tutur Viona.

Sementara Fauzi yang berasal dari Sukabumi juga tergerak menjadi relawan. Sebabnya, Cianjur merupakan kota yang kerap dikunjungi karena banyak teman-temannya yang tinggal di sana. Karena kedekatannya dengan Cianjur inilah yang mendorong Fauzi terjun menjadi relawan.

Pasca gempa bumi terjadi, komunikasi di dalam forum intens dilakukan. Utamanya mempersiapkan keberangkatan relawan menuju lokasi bencana. Keduanya yang merupakan anggota dari Unit Pencinta Alam Palawa Unpad tanpa pikir panjang langsung mendaftarkan diri sebagai relawan.

“Semuanya atas dasar inisiatif, bukan ditugaskan,” kata Viona.

Belajar Banyak Hal

Sesampainya di Cianjur, relawan Unpad langsung melakukan asesmen terkait kondisi dan apa yang dibutuhkan penyintas. Selanjutnya, relawan dibagi menjadi beberapa tim. Ada yang turun membantu proses evakuasi di lapangan, ada yang bertugas di posko membantu pengelolaan bantuan, serta ada yang bertugas di rumah sakit sebagai tim medis.

Viona dan Fauzi sendiri mendapat tugas di posko. Kendati tidak turun langsung ke lapangan, keduanya mengaku mendapatkan banyak hal selama bertugas di posko. Selama di posko, mereka berhadapan langsung dengan penyintas yang meminta sejumlah bantuan logistik.

“Pas ke sini (penyintas) sedikit membeludak, tetapi Alhamdulillah bisa diatasi,” kata Fauzi.

Bantuan yang datang di posko perlu diatur agar bisa diterima penyintas secara merata. Dari proses ini, Fauzi mengaku sedikit banyak belajar mengenai manajemen penyaluran logistik untuk penyintas bencana.

“Kan di sini kebetulan banyak yang membutuhkan, sementara barang gak terlalu banyak. Jadi bagaimana memprioritaskan untuk yang benar-benar membutuhkan dengan melakukan asesmen terlebih dahulu,” jelas Fauzi.

Bagi Fauzi dan Viona, keikusertannya menjadi relawan bencana gempa bumi Cianjur merupakan pengalaman pertama. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi keduanya.

Fauzi sendiri merasakan, menjadi relawan di daerah bencana mendorongnya untuk lebih peka terhadap sesame. Selain itu, ia juga mendapat pengalaman bagaimana melakukan manajemen terhadap bantuan untuk korban bencana alam agar tepat sasaran dan merata.

Sementara Viona sendiri belajar untuk lebih mensyukuri atas apa yang diberikan Sang Pencipta. “Meskipun keluarga di Cianjur, syukur masih dilindungi. Semoga apa yang terjadi di Cianjur bisa segera pulih,” pungkasnya.*

Faperta dan IAAS LC Unpad Gelar International Summer Course – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Fakultas Pertanian dan IAAS LC Universitas Padjadjaran menggelar “International Summer Course Unpad” (Issu 2022) secara hybrid dari kampus Unpad Jatinangor, 16-30 November 2022. Acara ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari dalam dan luar negeri, termasuk di antaranya mahasiswa penerima student mobility awards.

“Tahun ini kami menerima peserta luar negeri dari Malaysia, Kazakhstan, Jepang, dan India. Universitas luar negeri yang ikut serta, antara lain Universiti Teknologi Mara, Kazakhstan Agricultural National University, Yamagata University, dan Bidhan Chandran Agricultural University,” ujar Nadia Kamaluddin selaku project officer kegiatan ISSU 2022.

Kegiatan ini dibuka dengan International Student Conference yang berlangsung secara hybrid dari Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor. Tercatat sebanyak 41 mahasiswa menjadi penyaji yang memaparkan hasil studi serta gagasan-gagasan baru dalam bidang pertanian, bioteknologi, serta urban farming.

Selain conference, rangkaian kegiatan Issu 2022 lainnya adalah focused group discussion, visiting lecture dari UiTM, field trip, potluck, dan cultural exchange show.

Tema yang diusung International Summer Course tahun ini adalah “Innovation in Sustainable Agriculture for Our Future”. Ini sesuai dengan dengan tujuan Faperta Unpad yaitu keberlanjutan produktivitas dalam merespon perubahan global.

Value pertanian saat ini mulai bergeser dari peningkatan produktivitas untuk mencapai food security menjadi pertanian menuju arah keberlanjutan produksi diantaranya menjaga melalui konservasi plasma nuftah, produksi ramah lingkungan, kegiatan olah tanah konservatif dan restoratif, serta proteksi tanaman ramah lingkungan. Ini akhirnya menjadi latar belakang pemilihan tema ISSU 2022 tahun ini,” tambah Nadia. (rilis)*

Unpad Salurkan Donasi untuk Korban Gempa Bumi ke Pemkab Cianjur – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menyalurkan donasi untuk penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Donasi senilai Rp177.917.590 ini disalurkan langsung kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur.

Penyerahan donasi secara simbolis dilakukan Direktur Tata Kelola, Legal, dan Komunikasi Unpad Prof. Dr. Isis Ikhwansyah, M.H., CN., kepada Asisten Daerah I Pemkab Cianjur Arief Purnawan di halaman kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Cianjur, Jumat (25/11/2022).

Penyerahan donasi tersebut disaksikan Sekretaris Direktorat Tata Kelola, Legal, dan Komunikasi Unpad Ahmad Baehaqi, M.T., Kepala Kantor Komunikasi Publik Dandi Supriadi, PhD, serta Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal.

“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga Cianjur,” kata Prof. Isis.

Dalam kunjungan itu, Unpad juga memberikan bahan pokoK, pakaian, terpal, serta 2.500 alat rapid tes antigen Covid-19 “CePAD” karya peneliti Unpad. Alat rapid tes antigen tersebut langsung disalurkan ke gudang farmasi bantuan bencana gempa bumi Cianjur.

Prof. Isis mengatakan, sumbangan uang tunai senilai 177 juta rupiah tersebut merupakan donasi yang  terkumpul dari para warga Unpad. Pascaperistiwa gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu, Unpad langsung membuka layanan donasi melalui program Unpad Peduli Sesama pada Selasa (22/11/2022) pagi. Donasi kemudian ditutup pada Kamis (24/11/2022) pukul 23.59 WIB.

Usai menerima sumbangan secara simbolis, Arief mengucapkan terima kasih kepada warga Unpad yang sudi menyisihkan sebagian rezekinya demi bantuan kemanusiaan di Cianjur.

“Mudahan-mudahan support dana, bantuan, dan empati dari Unpad menjadi daya semangat bagi kami. Dan masyarakat terbantukan dengan apa yang Unpad berikan kepada kami,” kata Arief.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Isis juga mengucapkan terima kasih kepada para donator Unpad Peduli Sesama. Donasi yang telah terkumpul melalui rekening Unpad Peduli Sesama seluruhnya telah didonasikan melalui pihak Pemkab Cianjur.

“Atas nama masyarakat Cianjur menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donator. Terima kasih atas kepeduliannya terhadap warga Cianjur,” ujar Prof. Isis.

Bertemu Relawan Unpad

Usai menyalurkan donasi, rombongan juga bertemu dengan para relawan mahasiswa dari Forum Komunikasi Padjadjaran Rescue Unpad. Pertemuan dilakukan di Posko Relawan Unpad yang berlokasi di Gedung PGRI Cianjur.

Koordinator Relawan Unpad Qaul Tsabit Mutawahhid mengatakan, relawan Unpad telah tiba dan bertugas di lokasi bencana sejak Selasa (22/11/2022) lalu. Selama empat hari, tim telah melakukan asesmen lokasi terdampak gempa, membantu proses evakuasi, hingga membantu memberikan pertolongan medis dan nonmedis.

“Asesmen meliputi di mana saja lokasi terdampak, jumlah penyintas, jumlah rumah yang hancur, dan data-data korban,” kata Tsabit.

Mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad tersebut mengatakan, relawan terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama bertugas di posko untuk menghimpun data-data asesmen serta membantu penyaluran donasi bersama relawan lainnya. Kelompok dua bertugas membantu proses evakuasi, sedangkan relawan tiga bertugas memberikan pertolongan medis dan nonmedis.

Relawan sendiri terdiri dari gabungan unit kegiatan mahasiswa bidang pencinta alam,  Pramuka dan SAR, tim medis dan psikologi, hingga sejumlah alumni.*

Perkaya Kompetensi Mahasiswa, Unpad Jalin Kerja Sama dengan Pertamina International Shipping – Universitas Padjadjaran

Laporan oleh Raden Bagus Muhammad Rizky Fadhillah Meliala

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran dan PT. Pertamina International Shipping menjalin kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta penyelenggaraan program pemagangan.

Kerja sama dengan anak usaha PT. Pertamina tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., PhD.,  dengan Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina Internasional Shipping Surya Tri Harto di Ruang Executive Lounge Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Jumat (25/11/2022).

Pada kesempatan tersebut, Prof. Arief menyatakan bahwa perjanjian kerja sama ini akan membawa sinergitas antara dunia industri dan dunia pendidikan yang akan berdampak pada banyak aspek.

“Dengan adanya Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama tentang program pemagangan ini diharapkan dapat menciptakan lulusan yang dapat bersaing di masyarakat dalam dunia industri di Indonesia,” ujarnya

Menurutnya, salah satu proses pembelajaran terbaik yang dapat dilakukan guna membentuk lulusan berkompetensi adalah dengan memahami dan merasakan situasi dalam industri secara langsung. Untuk itu, kerja sama antara Unpad dan Pertamina International Shipping ini merupakan hal yang sangat positif untuk menunjang hal tersebut.

“Mahasiswa dapat merasakan bagaimana situasi bekerja langsung dalam industri merupakan hal yang sangat berharga bagi para mahasiswa,” kata Prof. Arief.

Prof. Arief juga menganggap bahwa kerja sama yang dilakukan dengan Pertamina International Shipping ini selaras dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang makin gencar dicanangkan oleh Kemendikbudristek.

“Dalam program MBKM, lulusan tidak hanya dimaknai sebagai lulusan linier, tetapi juga harus memiliki kompetensi tambahan sesuai dengan minat mereka, oleh karena itu, kesempatan ini adalah peluang yang bagus untuk mencetak lulusan berkompetensi,” imbuhnya.

Ke depannya, Prof. Arief menyatakan bahwa Universitas Padjadjaran sangat optimis melihat berbagai peluang kerja sama bidang lain dengan Pertamina International Shipping dengan tujuan saling memberi kontribusi antara dunia pendidikan dan bisnis. (arm)*

Dosen Fkep Unpad Gelar Pengabdian Tingkatkan Kompetensi Perawat RSUD Sumedang – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran menyelenggarakan lokakarya “Peningkatan Kompetensi Perawat dalam Penerapan Perawatan Integratif di Area Keperawatan Medikal Bedah” di RSUD Sumedang, Kamis (24/11 2022).

Lokakarya tersebut digelar dalam Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) tim dosen Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fkep Unpad, diikuti sejumlah perawat ruang rawat inap RSUD Sumedang yang berperan sebagai preseptor dan unsur manajemen keperawatan.

Para peserta diberikan materi terkait Integrated Care atau pelayanan terintegrasi berbasis pasien. Sebagai tenaga profesional, perawat harus memahami dan dapat mengaplikasikan bagaimana continuity of care pada pasien penyakit kronis, menjalankan protokol followed up care, transitional care serta bagaimana melakukan discharge planning pada pasien dengan masalah muskolskeletal.

Baru-baru ini, integrated care atau dengan istilah lain person-centred care merupakan pelayanan barbasis pasien yang mulai diterapkan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Keberhasilan dari penerapan integrated care bergantung pada keterpaduan elemen promosi kesehatan masyarakat.

“Tujuan dari intergratif care yang harus diberikan dalam pelayanan keperawatan adalah untuk memberikan kesempatan pasien terlibat dalam asuhan perawatan sehingga dapat melakukan perawatan secara mandiri dan meningkatkan pengalaman akan perawatan,” kata Ketua Pelaksana Kegiatan PPM, Nursiswati S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.KMB.

Pada acara tersebut hadir sejumlah dosen Fkep Unpad sebagai pemateri. Titis Kurniawan, S.Kep.,Ners.,MNS memberikan materi terkait continuity of care pada chronic disease. Materi ini tentang asuhan perawatan pada pasien penyakit kronis yang masih membutuhan perawatan lanjutan setelah pasien pulang untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kemudian materi kedua diberikan oleh Chandra Isabella HP.,S.Kp., M.Kep yang memberikan materi tentang protocol followed up care oleh perawat medikal bedah. Selanjutnya materi ketiga diberikan oleh Sri Hartati Pratiwi S.Kep.,Ners.,M.Kep.,Sp.Kep.M.B tentang transitional care. Materi terakhir terkait dengan discharge planning musculoskeletal disampaikan oleh Urip Rahayu S.Kp., M.Kep.

Kegiatan PPM tersebut terselenggara atas kerja sama Fkep Unpad dan Bidang Keperawatan RSUD Sumedang. RSUD Sumedang menyambut baik dengan kegiatan PPM yang dilaksanakan FKep Unpad karena penerapan integratif care merupakan pelayanan keperawatan yang sudak sejak lama direnncanakan RS untuk diterapkan dan membutuhkan sosialiasi dalam pelayanan.

Kepala Instalasi Diklat RSUD Sumedang, Nunung Nurliati, S.Kep., Ners mengatakan  pelayanan intergratif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, mencegah rawat ulang, dan menurunkan angka kesakitan dan kematian.

“Kami akan terus meningkatkan kerja sama dengan pihak Fkep Unpad untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam keberlanjutan asuhan keperawatan pasien kronis,” ujarnya. (rilis)*

Platform Merdeka Mengajar Dorong Peningkatan Kualitas Guru – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI tidak hanya meluncurkan platform Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk memaksimalkan potensi belajar para peserta didik, tetapi juga para pendidik. Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan tahun ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.

Demikian disampaikan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam pidato Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022. Pidato tersebut dibacakan Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti saat menjadi Pembina Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022 yang digelar di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (25/11/2022).

Rektor membacakan, melalui platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, hingga terkoneksi dengan rekan sesama guru di daerah lain.

Selain itu, Kemendikbudristek juga membuka kesempatan para guru mengikuti program Guru Penggerak. Program ini bertujuan menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.

“Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas,” baca Rektor.

Saat ini, sebanyak 50.000 guru telah menjadi Guru Penggerak. Diharapkan, seluruh kepala daerah segera mengangkat Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, hingga mampu menjadi inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.

Rektor melanjutkan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.

Upacara Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022 diikuti oleh sejumlah pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad. Pada upacara tersebut, bertindak sebagai pembaca Naskah UUD 1945 Dekan FH Dr. Idris, M.A., serta pembaca doa oleh Dekan Fakultas Keperawatan Prof. Kusman Ibrahim, MNS, PhD.*

BEM Fikom Unpad Tanam 150 Bibit Pohon di Mata Air Gunung Geulis – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia, BEM Kema Fikom Unpad menanam 150 pohon di dekat sumber mata air Gunung Geulis, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (20/11/2022) lalu.

Jenis pohon yang ditanam antara lain adalah mahoni sebanyak 85 bibit, pohon suren sebanyak 50 bibit, pohon picung sebanyak 10 bibit, dan pohon aren sebanyak 5 bibit.

Kegiatan yang digelar dalam program kerja Fikom Membumi ini diikuti oleh 30 mahasiswa Fikom Unpad. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Klub Aktivis Penggiat dan Pecinta Alam (KAPPA) Fikom Unpad serta Forum Komunikasi Gunung Geulis.

Fikom Membumi dilaksanakan selama dua hari satu malam mulai Sabtu (19/11/2022), dalam bentuk kegiatan kemah bersama dan pengisian materi mengenai lingungan dari perwakilan Forum Komunikasi Gunung Geulis, Saepudin.

Kegiatan menanam pohon dilakukan keesokan paginya dengan arahan dari Saepudin. Para peserta diarahkan untuk membuat lubang, memberi pupuk, menanam, hingga mamasang patok untuk menjaga bibit yang sudah tertanam. (rilis)*

Rektor UNJ Berikan Acungan Jempol, Atletik Kumpulkan 10 Medali Emas, 11 Perak dan 8 Perunggu di POMNas XVII Padang

Humas UNJ, Jakarta- Mengumpulkan 10 medali emas, 11 perak dan 8 perunggu bagi kontingen DKI Jakarta, cabang atletik mendapat suatu kehormatan dihadiri langsung Rektor UNJ Prof. Komarudin dan dapat mengalungkan medali bagi sang juara dalam POMNas XVII di Padang 2022.

“Cabang atletik kumpulkan 10 medali emas, 11 perak dan 8 perunggu tampil sebagai juara umum merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Semua itu merupakan hasil kerja keras mahasiswa DKI Jakarta baik saat latihan maupun ketika tampil dalam pertandingan, ” tegas Komarudin dengan bangga.

Prestasi yang diraih atlet DKI Jakarta di POMNas XVII Padang katanya, minimal dipertahankan. Bahkan ditingkatkan lagi menuju jenjang internasional. Dengan harapan, saat diturunkan dalam POM ASEAN tahun depan, Mahasiswa DKI yang membela nama baik bangsa dan negara mampu menunjukkan prestasi puncak.

Melalui kejuaraan internasional itulah bendera Merah – Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang, ketika para mahasiswa Indonesia mengukir medali emas. Hal itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi seorang atlet baik dari cabang atletik maupun lainnya.

Adapun tambahan medali emas pada pertandingan terakhir cabang atletik disumbang melalui Jeanny, Devi Aprilia, Dina Aulia dan Diva Aulia di nomor estafet 4 x 100 m putri, juga lari 4 x 400 m putri atas nama Kesia Agatha, Marta Hayun, Maulida, Moren Febiola dan Novia Nur Nirwana.

Sedang di nomor estafet 4 X 400 m putra medali emas disumbang Andika Firdaus, Halomoan Erwin Binsar, Liu Ming Shen, Muhammad Fadhil dan Muhammad Rizki Ramadhan.

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Pengembangan Nanoteknologi – Universitas Padjadjaran

Laporan oleh Davinna Anggita Putri Zulkarnain

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Iran Nanotechnology Initiative Council (INIC). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE., dan Sekretaris Jenderal INIC, Dr. Saeed Sarkar, di Ruang Executive Lounge Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Rabu (23/11/2022).

Kolaborasi ini diusulkan dengan mempertimbangkan persamaan kepentingan antara Unpad dan Universitas Teheran, universitas tempat Sarkar mengajar, yaitu nanoteknologi. Secara spesifik, tentang bagaimana nanoteknologi digunakan dalam peralatan medis dan obat-obatan untuk menghasilkan proses penyembuhan yang cepat dan minim efek samping.

Sebelum penandatanganan MoU, kedua pihak menjalankan diskusi yang juga diikuti oleh Dr. Ali Najimi (Wakil Sekretaris Jenderal Industry INIC), Mohammad Hossein Rekabi (Attaché Kedutaan Besar Republik Islam Iran), Amir Rostam Dokht (Petugas Protokol Kedutaan Besar Republik Islam Iran), Prof. Dr. Yudi Mulyana Hidayat (Dekan Fakultas Kedokteran Unpad), dan Prof. Rizky Abdullah, Ph.D. (Direktur Riset dan Pengabdian pada Masyarakat).

Dalam diskusi tersebut, Sarkar menyatakan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk mendorong penerapan nanoteknologi di sektor medis kedua negara, serta meningkatkan efektivitas biaya-nya.

“Penggunaan nano sangat efektif dan minim efek samping,” kata Dr. Sarkar. 

Ia kemudian menjelaskan lebih jauh tentang bagaimana nano sense technology bisa mendiagnosis sel kanker dalam 10 detik, serta mendeteksi keseluruhan bagian tumor secara akurat.

Sebelumnya, kanker bisa kembali tumbuh karena proses pengangkatan tumor masih meninggalkan sedikit sisa yang akan berkembang menjadi tumor baru dalam 1-2 tahun. Dengan nanoteknologi, persentase kanker tumbuh kembali dapat diperkecil.

Selain itu, ada pula obat-obatan nano-based yang bisa digunakan untuk menangani kanker dengan lebih aman. Hal tersebut dikarenakan obat-obatan ini langsung menuju tumor kanker tanpa merusak organ-organ tubuh lain selama prosesnya. Namun, obat nano-based sangat mahal. Harganya bisa mencapai 800 dolar per injeksi karena teknologi yang digunakan untuk membuatnya masih sangat baru.

Hal ini bisa diatasi jika riset dan penerapan nanoteknologi lebih digencarkan lagi. Hal inilah yang menjadi tujuan kolaborasi ini.

“Jika kita benar-benar ingin membantu masyarakat, kita harus fokus ke riset dan perkembangannya,” Sarkar menegaskan.

Rektor pun menyetujui usulan untuk mengadakan seminar gabungan dan lokakarya mengenai topik-topik seputar nanoteknologi, seperti nanofarmasi. Para profesor dan kandidat Doktor dari Unpad, Universitas Teheran, dan berbagai universitas lain bisa diundang untuk menjadi pembicara maupun peserta. Kolaborasi ini bisa menjadi permulaan dari partisipasi Unpad dalam pendidikan mengenai nanoteknologi.

“Di Unpad, masih belum ada program pembelajaran yang spesifik mengenai nanoteknologi, tetapi kami sudah memiliki pusat risetnya,” Rektor menyatakan. 

Sarkar menambahkan bahwa pelaksanaan summer school untuk para mahasiswa sarjana juga bisa dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan familiaritas mereka terhadap konsep nanoteknologi dan penggunaannya di bidang medis.

Pertukaran pelajar antara Unpad dan Universitas Teheran juga sedang melalui tahap diskusi, mengingat besarnya keterlibatan UT dalam nanoteknologi, baik di bidang riset maupun pendidikan. (arm)*

Eurasia International Course FIS UNJ Sesi-13 Menekankan Pentingnya Pendidikan Multikultur di Indonesia

Humas UNJ, Jakarta-Kamis, 24 November 2022, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan The Eurasia International Course pertemuan ke-13. Di mana FIS UNJ menjalin kerja sama dengan The Eurasia Foundation (from Asia) untuk program International Guest Lecturer Series. Kegiatan ini dilakukan secara hibrid, baik secara daring melalui Zoom dan Live Streaming Youtube FIS UNJ Official, dan luring di Gedung Dewi Sartika, Lantai 10, Kampus A UNJ.

Pertemuan ke-13 kali ini diikuti oleh 42 mahasiswa yang hadir luring dan 89 mahasiswa hadir daring, dosen serta masyarakat umum, baik di UNJ maupun di luar UNJ. Pada pertemuan ke-13 ini, FIS UNJ dengan bangga menghadirkan narasumber Prof. Elly Malihah dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) secara daring dengan topik “Teaching Multiculturalism: Teacher and Multiculturalism Education”.

Melalui pemaparan daringnya, Prof. Elly menjelaskan pentingnya pendidikan multikultural di sekolah sebagai salah satu ikhtiar untuk mengelola potensi-potensi keberagaman yang ada di Indonesia agar tidak menjadi bencana bagi bangsa sendiri. Prof. Elly berpendapat bahwa pendidikan multikultur memiliki beberapa urgensi sehingga perlu diterapkan di sekolah. Pendidikan multikultur dapat menumbuhkan kesadaran bahwa kita hidup di masyarakat pasti ada perbedaan di kalangan siswa. Pendidikan multikultur dapat menumbuhkan penerimaan terhadap keberagaman. Kemudian pendidikan multikultur dapat menumbuhkan kesetaraan pada setiap individu tanpa melihat suku, agama, dan perbedaan lain, ungkap Prof. Elly.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Elly juga menyebutkan bahwa sekolah merupakan miniatur dari keberagaman masyarakat sehingga sekolah bisa menjadi saluran sosialisasi dari pendidikan multikultur. Sekolah juga perlu dan penting melakukan kolaborasi dengan keluarga sebagai lingkungan pertama yang berinteraksi dengan siswa. Tidak hanya penjelasan dalam kelas yang dapat dilakukan, namun bisa dengan praktik pada aktivitas sehari-hari misalnya dengan membuat kegiatan untuk menggunakan pakaian adat dari berbagai budaya ke sekolah pada kesempatan tertentu, mengenalkan dan bermain dengan alat musik daerah, dan kegiatan lain. Prof. Elly juga menjelaskan terdapat 3 ruang lingkup pendidikan multikultur yang terdiri dari Global Multiculturalism, National Multiculturalism, dan Local Multiculturalism. Guru sendiri memiliki peran dalam pendidikan multikultur. Guru berperan sebagai aktor, sebagai fasilitator, dan sebagai inspirator, jelas Prof. Elly.

Pada pertemuan ke-13 ini, Rakhmat Hidayat selaku Koordinator Pelaksana Kegiatan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Elly Malihah. Menurut Rakhmat, materi yang disampaikan Prof. Elly sangat erat kaitannya dengan keilmuan beberapa prodi di Fakultas Ilmu Sosial UNJ, ungkap Rakhmat Hidayat yang juga Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi FIS UNJ.

Sementara itu, Prof. Sarkadi selaku Dekan FIS UNJ juga menyampaikan bahwa materi hari ini memberikan pemahaman dasar dan praktis kepada mahasiswa mengenai pendidikan multikultural, ucap Prof. Sarkadi.